Chapter 5: believe or not?

4 2 0
                                    

Kyo ra POV

Dua hari sudah aku tidak bertemu dengan sahabatku semenjak kejadian ketika ia pingsang di kelas. Setahuku, chae rim sama sekali tidak pernah mempunyai penyakit asma ataupun semacamnya, lalu mengapa lusa lalu ia tiba-tiba pingsang ketika menuju meja jimin?.


Entahlah, aku harap kondisinya baik-baik saja. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana hari-hariku kedepannya nanti tanpa dia. Chae rim, lekaslah sembuh.


"kyo-a...."


Sontak aku membalikkan badan ku ke sumber suara.

Kulihat jimin sedang berlari-lari kecil kearahku.


"ada apa?" tanyaku padanya.


"kyo-a, Chae rim,, chae rim. Sedang menuju kekelas" jawab jimin setengah ngos-ngosan


"mwo?? Jinjja..." ucapku seraya berjalan keluar kelas.


Ku lirik jimin ia hanya menganggukkan kepalanya cepat.


Aku segera berlari keluar kelas, dan benar saja. Chae rim sedang menuju kekelas. Namun, siapa di sebelahnya itu.

"Min Yoongi.... " kataku sembari menutup mulutku dengan kedua tanganku.

"Chae rim-a..." ucapku setelah ia (Chae rim) sampai didepan kelas.


Chae rim mengangkat wajahnya, "uh.... kyo-a, Gwaenchanayo?" tanyanya serasa melepas genggaman tangan yoongi.

"mwo???? Yakkk Chae rim-a, harusya aku yang berkata seperti itu padamu" ucapku dengan tatapan merengut.


Chae rim manggut-manggut, "ahh... aku sangat merindukanmu, kyo-a."

"ne.. nado, Chae rim-a" sahutku yang kemudian memeluk ia erat.

Badannya nampak kurus, apa yang terjadi padanya, batinku.


Kyo ra POV end

Yoongi menekan-nekan tuts pianonya keras. Ia masih ingat kejadian dua hari lalu. Ketika ia dengan jantannya mengutarakan perasaannya pada wanita yang dicintainya.

Chae rim.

Namun, seperti dugaannya Chae rim dengan tegasnya menolak hal tersebut.


Seutas senyum yang di lukiskan Chae rim di bibirnya, namun bagai begitu banyak pisau yang menghujam tubuhnya. Senyuman itu, bak senyum yang mematikan. Yang membunuh secara perlahan.


Yoongi memainkan sebuah musik yang begitu menyayat hati. Ia merindukan Chae rim, ketika Chae rim mengiringi permainan pianonya dengan gesekan biola.

"kau menyukainya?" ucap seseorang yang muncul di balik tirai panggung.

Yoongi menghentikan permainannya.

"nuguseyo?" tanya yoongi sambil berdiri.

Orang itu tertawa lepas, namun sedetik kemudian air mata menetes di sudut matanya.


Yoongi memandang orang itu penuh tanya, bagaimana bisa seorang namja menangis begitu mudahnya. Apa orang ini sudah tidak waras?, bisik yoongi dalam hati.

Cherry BlossomWhere stories live. Discover now