Part 1

4.3K 300 9
                                    

Apakah dia sudah ditemukan?”

“Cepat temukan anak itu,” sambungan telepon langsung dimatikan oleh lelaki yang sudah berumur lebih dari setengah abad itu.

“Aigoo jika kau terus-terusan berulah, hidupku tak akan lama” ucapnya sambil memijit kening.

@@@

Seoul, Korea Selatan

Dentuman musik semakin malam semakin kencang, ditambah para pengunjung yang terus bertambah. Di salah satu sudut bar ada seorang lelaki yang menikmati suasana itu.

Akhirnya aku kembali batinnya seraya menikmati minuman yang baru saja dia tuang.

“Myungsoo-ah.”

Myungsoo melambaikan tangan kirinya sementara tangan kanannya masih ia gunakan untuk memegang gelas. Sepasang namja dan yeoja berjalan mendekat kearahnya kemudian duduk di hadapannya.

“Kim Bum hyung kau mengajak So Eun noona juga”

Pletak, Myungsoo mendapat jitakan dari hyungnya. “Apa ini pertanyaan yang pantas keluar dari mulutmu setelah sekian lama kita tak bertemu”

Myungsoo mengusap kepalanya sambil cengengesan.

“Yeobo, apa itu juga perlakuan yang pantas dari hyung kepada namdongsaengnya,” tanya So Eun yang berada di samping Kim Bum.

Myungsoo yang mendengarnya kemudian menjulurkan lidahnya pada hyungnya dan memberikan jempol ke noonanya. “Noona jjang”

“Aish, sudahlah. Langsung saja Myungsoo, untuk apa kau tadi menghubungiku. Pasti ada sesuatukan dan sebaiknya kita pindah dari tempat seperti ini. Kasihan uri yeobo yang sedang mengandung keponakanmu.”

“Omo, noona,” ucap Myungsoo kemudian menghampiri So Eun dan memeluknya “Chukkae.”

“Yaak, jangan terlalu erat memeluknya. Uri aegi tak bisa bernafas,” kata Kim Bum sambil memisahkan Myungsoo dan So Eun.

“Kajja kita ke cafe milik Woohyun saja,” ajak Myungsoo.

Cafe

Suasana di cafe cukup sepi. Hanya ada mereka bertiga sementara Woohyun sudah pulang lebih dahulu dan menitipkan kunci cafe itu kepada Myungsoo. Desain yang simple namun elegan terlihat sangat menarik dan nyaman bagi para pengunjungnya.

“Cepat katakan apa yang ingin kau bicarakan,” tanya Kim Bum tanpa basa-basi.

“Begini hyung, kau pasti tau kenapa aku sekarang kembali ke Korea bukan.”

“Ani, aku tak tau.”

“Aish hyung,” kata Myungsoo sambil merengek. “Kau pasti sudah tau dari harabeoji,” lanjutnya.

Kim Bum dan So Eun hanya tersenyum melihat kelakuan Myungsoo.

“Myungsoo-ah, kami sudah tau kenapa kau di sini”, jawab So Eun setelah dari tadi hanya diam mendengarkan percakapan kedua bersaudara itu.

Flashback

“Yeobseo, ada apa harabeoji?”

“Mwo?! Kabur lagi”

“Ne harabeoji, pasti aku akan menghubungimu jika aku tau keberadaannya”

Astaga, anak nakal itu berulah lagi. Mau sampai kapan kau seperti ini Myungsoo-ah.
Kim Bum tak habis pikir dengan perilaku adiknya yang suka bertindak seenaknya sendiri tanpa memikirkan resikonya. Setelah kedua orangtua mereka meninggal Kim Bum dan Myungsoo diasuh oleh kakek mereka. Kakek mereka selalu mengatur kehidupan yang mereka jalani. Kim Bum yang penurut sangat berbeda dengan Myungsoo yang memiliki sifat pembangkang dan keras kepala. Ini  sudah kesekian kalinya Myungsoo kabur dari sekolahnya di luar negeri dan ujung-ujungnya pasti kembali ke Korea kemudian menghilang dengan meminta bantuan ke orang-orang terdekatnya kecuali kakeknya.

U and I (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang