Part 3

1.8K 229 4
                                    

Myungsoo terus menundukkan kepalanya sembari mendengarkan ocehan harabeojinya. Saat ini ia berada di ruang pribadi milik Kim Sunggyu. Kakinya sudah terasa pegal karena sejak sejam yang lalu dia masih berlutut di depan kakeknya yang sekarang dengan santai duduk dikursi goyang.

Aish, kakiku sakit sekali batin Myungsoo.

"Harabeoji," ucap Myungsoo saat menatap Kim Sunggyu.

Sunggyu malah menatap tajam cucunya dengan mata sipitnya. Mengerikan. Oh Tuhan, ini menyebalkan.

"Mwo," ucapnya ketus.
Myungsoo mendesis pelan mendengar ucapan kakeknya.

Aku harus melakukan sesuatu tapi apa itu pikir Myungsoo dengan keras.

Bruuk. Tubuh  Myungsoo tergeletak di lantai.

Sunggyu terkejut karena saat ia mulai melanjutkan berbicara cucunya tiba-tiba tergeletak "Ya anak nakal, apa kau pingsan?"  tanyanya menghampiri.

Dia mengguncang-guncang tubuh Myungsoo "Ya bangunlah," Saat akan memanggil lagi, Sunggyu melihat mata Myungsoo yang terpejam bergerak-gerak.

Anak nakal ini pasti berpura-pura pingsan, aku harus memberinya pelajaran. Kau kira aku bodoh eoh batin Sunggyu sambil tersenyum sinis.

"Hong biseo tolong aku," teriak Sunggyu.

Sekretaris Hong yang berdiri di depan pintu segera masuk ruangan setelah mendengar panggilan Sunggyu. Ia kemudian menunduk memberi hormat "Ada apa sajangnim?"

Sunggyu memberi kode kepada Hong Biseo untuk melihat Myungsoo yang pura-pura pingsan.

"Omo, doryeonnim (tuan muda) " kata Sekretaris Hong khawatir.

Kim Sunggyu berdehem sedikit keras. Sekretaris Hong menatap Sunggyu. Anak ini hanya pura-pura pingsan masukkan dia ke kolam renang ucap Sunggyu tanpa suara. Sekretaris Hong tersenyum kecil dan mengangguk.

"Pengawal bantu aku untuk mengangkat doryeonim menuju kamarnya," kata Sekretaris Hong sambil memberi isyarat kepada para pengawal untuk mengikutinya.

"Siap," dengan cepat kelima pengawal yang berjaga di depan pintu membawa Myungsoo.
Kkekekeke, harabeoji mudah sekali dibohongi batin Myungsoo saat ia mulai merasakan beberapa pengawal mengangkat tubuhnya. Kenapa tidak terasa menaiki tangga, oh silau sekali pikirnya masih dengan mata terpejam. Lalu ia sedikit membuka matanya, astaga aku akan dibawa kemana ini. Sial, aku sekarang sudah berada di tepi kolam renang dan lihatlah apa yang mereka lakukan.

"Aaaa, harabeoji," Byuuur. Saat kelima pengawal ini melempar tubuh Myungsoo ke dalam kolam renang.

Sekarang tubuh Myungsoo basah. "Omo, ponsel terbaruku," ucap Myungsoo sambil mengeluarakan benda kecil dari saku celananya. Mati. Benda kecil itu sudah tidak bisa menyala.

Tak..tak..tak suara tongkat Kim Sunggyu terdengar semakin mendekat. Ia sekarang menuju kolam renang. Ia memandangi cucunya yang masih berada di kolam renang.

"Apa kau tak berniat untuk naik eoh?"

Myungsoo memandang sebal harabeojinya. "Kenapa harabeoji tega sekali melakukan hal ini padaku," kata Myungsoo saat keluar dari kolam renang.

"Lihatlah, ponsel yang baru kubeli ini mati mengenaskan," sambil menunjukkan benda kecil itu.

Pletak. Kim Sunggyu memukul pelan kepala Myungsoo dengan tangannya. "Itulah hukuman kepada anak nakal sepertimu. Siapa suruh kau berpura-pura pingsan disaat aku sedang menasihatimu."

Ya, kali ini Myungsoo memang mengaku salah. Tapi hal itu ia lakukan karena kakinya memang sudah terasa sangat sakit.

Kruyuuuk. Wajah Myungsoo memerah menahan malu. Ia menatap Sunggyu yang saat ini juga tengah menatapnya. "Aku lapar," ucap Myungsoo menunduk.

U and I (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang