Part 12

1.3K 192 2
                                    

Myungsoo secepat kilat membaringkan tubuhnya dan kembali memejamkan matanya. Bau stroberi segar seketika menyeruak sampai ke indra penciuman Myungsoo. Tidak berubah, baumu tetap sama.

Tubuh Myungsoo menegang saat merasakan tangan Suzy menempel di dahinya.

“Sudah tidak demam. Seung Yeon-ah ayo keluar biarkan samcheon beristirahat,” ajak Suzy sambil melebarkan tangannya untuk menggendong gadis kecil itu.
Seung Yeon menggeleng lalu beralih menatap Myungsoo yang berbaring di sampingnnya.   Menepuk pelan pipi Myungsoo.

“Samcheon bangunglah. Tadi Samcheon sudah bangun lalu dia menyuruhku…” belum selesai berbicara Myungsoo segera membekap mulut Seung Yeon.

“Jangan dengarkan ucapannya.”

Suzy melongo dan mengerjap-ngerjapkan matanya. Bukankah dia tadi masih tertidur pikirnya.
Kim Myungsoo melepaskan tangannya dari mulut Seung Yeon dan mendudukkan tubuhnya seraya menyilangkan kedua kakinya.

Keduanya tidak saling menatap dan sibuk dengan pikiran masing-masing sambil mengalihkan ke arah berlawanan.

“Apa kau sudah merasa baikan?” Suzy membuka suara terlebih dahulu tanpa memandang Myungsoo.

“Eoh, tapi kenapa aku bisa di sini?”

“Itu, itu..” ucap Suzy terbata-bata.

“Samcheon kemarin tertidur dan kami membawa samcheon ke sini” sahut Seung Yeon.

Kim Myungsoo menaikkan alisnya. Ingatannya membawanya ke kejadian kemarin sore.

“Omo!!” teriaknya sambil membekap mulut. Dia mengingat apa yang terjadi saat dirinya pingsan kemarin sore.

“Waeyo samcheon?”

Myungsoo hanya menggeleng lalu bangkit dari tempat tidurnya. Dia mengambil jas dan dasi yang terselempang di kursi sudut ruangan.

“Aku akan kembali ke apartemenku,” ucapnya seraya membuka pintu.

“Tunggu, sarapanlah di sini. Aku sudah membuatkannya untukmu,” sergah Suzy di belakang Myungsoo.

Myungsoo menoleh sebelum akhirnya membuka pintu kamar dan mulai melangkah pergi.

“Tidak terima kasih,” ujarnya tetap berjalan.

@@@

Dentingan piring dan sendok saling berserobok. Gumaman lirih Seung Yeon ikut tercampur di dalam suasana yang kikuk ini.
Sebenarnya Myungsoo tadi sudah mengenakan sepatu dan tinggal melangkah keluar dari apartemen ini jika saja gadis kecil yang berada di seberang meja tidak menarik dirinya untuk kembali ke dalam.

Suzy membuatkan sandwich dan segelas coklat panas untuknya. Sederhana memang, tapi tidak bagi  Myungsoo, dia merasakan sesuatu. Sesuatu yang berbeda.

“Aku sudah selesai, gomawo,” ucapnya singkat. Bangkit dari tempat duduk dan keluar dari apartemen Suzy. Dia bisa bernafas lega sekarang.

@@@

Beep.

Pintu apartemennya tertutup. Suzy termangu menatap kepergian Myungsoo. Dia melihat piring dan gelas kosong di depannya lalu menyunggingkan seulas senyum.

Wajar kau bersikap seperti itu padaku. Tapi tidak sepenuhnya itu semua salahku. Jika saja saat itu kau mau mendengar ucapanku.

Suzy menghelas napas panjang. Kenapa dia selalu berandai-andai dengan masa lalunya. Dia juga tidak bisa selau menyalahkan Eommanya yang mengikutkannya ke biro jodoh itu. Hal ini  memang sudah menjadi alur kehidupannya. Suzy sepenuhnya sadar.

U and I (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang