Sakura Haruno dengan sangat tergesa-gesa gadis 19 tahun tersebut berlari menuju lantai tiga Konoha University demi mengejar keterlambatannya dalam mengikuti mata kuliah yang dijadwalkan dimulai pukul enam sore karena memang Universitas Konoha membuka kelas khusus pekerja yang ingin meneruskan pendidikan tanpa harus melepas pekerjaan yang sudah mereka dapat.
Gadis bersurai merah jambu tersebut mengambil jurusan accounting dengan jadwal kuliah malam dikarenakan pagi harinya dia harus bekerja disalah satu perusahaan distributor swasta terbesar di kota Konoha sebagai karyawan bagian administrasi perusahaan.
Wajah kusut dan baju yang belum sempat berganti sejak pagi tidak mengurangi wajah cantik yang memang sudah melekat dari lahir dalam dirinya. Kemeja lengan pendek warna baby pink dipadukan dengan rok pensil hitam selutut, wedges setinggi lima senti, rambut yang belum sempat ia sisir dan hanya diikat asal sudah mampu membuat gadis semi dewasa itu mendapat perhatian dan tatapan kagum dari beberapa mahasiswa lain yang memandangnya.
Segala tatapan kagum, pandangan memuja, siulan atau bahkan sapaan sama sekali tak ia tanggapi. Yang terpenting baginya saat ini adalah mata kuliah pertamanya Business Economic yang ia yakini saat ini sudah berlangsung selama setengah jam, itu artinya dia sudah telat mata kuliah Orochimaru sensei, dosen yang terlihat datar tapi bermulut pedas kalau sudah menyindir mahasiswanya.
Hebat sekali, Saki...
Anak tangga terakhir berhasil ia tapaki, namun tidak cukup sampai disitu saja perjuangannya ia masih harus berlari demi menemukan ruang kelasnya yang lumayan jauh dari anak tangga. Titik-titik keringat sudah menghiasi dahi lebarnya saat tangannya berhasil menekan kenop pintu dan menunduk mengucapkan, "Selamat sore Orochimaru sensei, mohon maaf saya terlambat." Dengan kecepatan kilat dalam satu tarikan nafas.
Perlahan wajahnya mendongak saat tak kunjung mendapat jawaban, tepat saat wajahnya sudah lurus menghadap depan Sakura langsung sweatdrop karena mendapati dosen tercintanya ternyata belum datang.
Sialan! Makinya dalam hati seraya masuk ke kelas dengan kaki dihentak-hentakkan pada lantai.
"Beruntungnya kau terlambat saat Orochimaru sensei izin tidak mengajar." Kata-kata penyambutan Ino Yamanaka makin memperparah rasa kesalnya.
"Bagaimana bisa begitu? Aku sudah mengendarai motorku dengan kecepatan tak tanggung-tanggung Ino, aku sudah berlari dari parkiran sampai ke lantai tiga dan si tua bangka itu tidak hadir!? Rasanya aku ingin sekali melepas wedges-ku dan melemparkan ke kepala menyebalkannya." Protes Sakura diakhiri dengan nafas yang makin megap-megap.
Ino memutar bola matanya mendengar ocehan Sakura. "Lebih baik duduk dan cek ponselmu. Shikamaru sudah memberitahukan lewat grup kelas."
Dengan kasar Sakura hempaskan tas kerja dan buku-buku materi kuliahnya keatas meja tepat disamping Ino - sahabat baiknya. Sial, bagaimana dia bisa tidak membuka ponselnya sama sekali? Argh, pasti karena kesibukannya dikantor sehingga semuanya jadi terbengkalai seperti ini.
"Eh, tumben kau terlambat Sakura-chan?" Gadis berambut ungu gelap sepinggang turut menyapanya.
Sekesal-kesalnya Sakura akan sesuatu ia tidak akan mampu kesal pada gadis bermarga Hyuuga tersebut adalah sahabat Sakura - yang lain selain Ino - berhati, berperilaku, bertutur kata lembut selembut kapas dan berparas tak kalah cantik dari Ino itu membuatnya segan jika ingin marah atau berkata kasar padanya.
Sakura memaksakan senyum manisnya yang malah membuat Hinata iba melihat Sakura. "Ini akhir bulan Hinata, aku harus membantu pihak auditor mengumpulkan data penjualan dan pembelian sebulan terakhir. Ditambah lagi jalanan macet parah." Keluh Sakura setelah meneguk isi botol minumnya sampai tak bersisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Boyfriend
Fanfiction"Nyatanya hidupku tak pernah berjalan jauh-jauh dari hidupmu. Selalu saja berujung pada sosok yang sama, yaitu dirimu mantanku." Sasuke x Sakura --oOo-- Naruto © Masashi Kishimoto AvalerieAva 2016 present : "My Ex Boyfriend"