3

18.1K 1.2K 76
                                    

Setelah Kurenai-sensei keluar dari kelas kini giliran Sakura dan Naruto masuk ke dalam kelas untuk membereskan buku-buku dan barang bawaan mereka.

Dilihatnya meja Ino dan Hinata sudah rapi, tinggal mejanya saja yang masih berantakan dengan buku dan peralatan tulisnya.

"Lain kali jangan melamun lagi ya Sakura-chan." Suara lembut Hinata mengingatkan Sakura. Mau tak mau Sakura tersenyum dengan perhatian yang Hinata berikan padanya.

"Iya Hinata, aku tadi hanya sedikit kurang konsentrasi." Jawab Sakura.

"Basecamp kan Sakura?" Tanya Ino penuh semangat.

Sakura melirik kearah Ino yang sudah siap berdiri. "Pulang." Jawab Sakura sekenanya.

Hinata terkikik dan Ino menoleh sebal pada sahabat pink-nya.

Remaja-remaja yang akan memasuki usia dewasa itu memang punya kebiasaan mampir di salah satu café langganan mereka sekedar untuk mengobrol dan terkadang mengerjakan tugas kuliah bersama setiap pulang kuliah. Jadi tidak heran kalau Ino sampai menyebut café langganan mereka dengan sebutan "Basecamp" dan mereka sudah pasti sangat tau yang mana yang dimaksud "Basecamp" tersebut.

"Pulang! Pulang! Pulang! Pulang saja isi otakmu itu, jidat!" Protes Ino kesal.

Kini bukan Hinata saja yang terkikik, tapi Sakura juga.

"Seperti kau tak tahu saja kebiasaan seorang jomblo Darl, dia akan pulang ke rumah tepat waktu, tidur sebelum lewat dari jam sebelas malam dan bangun sebelum lewat dari jam lima pagi." Cetus Sai yang tiba-tiba sudah berdiri di sebelah bangku Sakura.

Wajah Sakura memberengut kesal karena Sai selalu saja seenaknya sendiri menghina Sakura, walaupun Sakura tau itu hanya candaan tapi tetap saja Sakura malu diberi merk "jomblo". Ia takut kalau mantan pacarnya – yang sekarang menjadi seorang asing bagi Sakura – itu mendengar dan membuat kesimpulan kalau Sakura belum bisa move on darinya sehingga saat ini Sakura masih setia dengan status jomblonya.

Meskipun faktanya benar seperti itu, tapi tetap saja Sakura GENGSI untuk mengakui! Mau ditaruh dimana harga diri seorang Sakura Haruno?

"Dan akan tetap menjadi seorang perawan sampai usia 30 tahun!" Tambah Ino dengan suara menggelegar tanpa dosa.

"Pig!!" Teriak Sakura yang rasa kesalnya jadi meningkat berkali-kali lipat.

Suara tawa itu terdengar menakutkan ditelinga Sakura. Harusnya tidak begini! Sekalipun dia jomblo tapi dia tidak berlagak layaknya wanita kurang belaian yang haus kasih sayang seorang laki-laki. Tidak, Sakura tidak seperti itu! Walaupun dia jomblo tapi dia bahagia.

Hidupnya yang kosong sekarang terisi dengan pekerjaan yang menghasilkan gaji lumayan besar, memiliki otak cerdas sehingga dosen tidak segan memberi nilai A di setiap kuis atau test yang dilewatinya, dan yang paling membuat Sakura bersyukur adalah karena ia memiliki sahabat-sahabat baik seperti Hinata, Ino, Naruto, Sai juga teman-temannya yang lain. Kehadiran mereka membuat hidup Sakura lebih bersinar walaupun rasanya masih ada yang kurang.

Sakura merasa kurang tanpa Sasuke. Sasuke terasa sangat jauh sekalipun raganya ada didekat Sakura.

Tapi itu tak masalah buat Sakura, ia tidak mau bertingkah egois dengan meminta hidup sempurna pada Tuhan. Begini saja sudah cukup.

Sakura memanggul tas kerjanya dipundak kanan dan menenteng tas laptopnya ditangan kiri, ia berdiri dari kursinya dan siap melangkah keluar kelas bersama teman-temannya.

"Kau yakin akan langsung pulang Sakura-chan?" tanya Naruto yang sudah menggenggam erat tangan Hinata. Sakura yang diam-diam memperhatikan tangan kedua manusia itu tersenyum senang melihatnya.

My Ex BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang