7

15.7K 1K 68
                                    

Menggunakan sedikit tenaga Sasuke mendorong sosok wanita yang memeluknya seerat lintah.

"Sasuke-kun!" Pekik wanita berkacamata itu penuh semangat.

Sasuke masih menyipitkan matanya berusaha mengingat-ingat apakah dia mengenal wanita ini? Tapi jika Sasuke tidak mengenalnya kenapa bisa wanita itu menyerukan namanya? Bahkan menggunakan embel-embel "kun".

"Maaf?" Ucap Sasuke saat otaknya benar-benar tak mampu lagi mengenali wanita di hadapannya.

Wanita itu mengerucutkan bibir dan memukul lengan Sasuke manja. "Ini aku Sasuke-kun. Karin! Sepupu jauhnya Naruto!"

Ha? Karin? Sepupu Naruto?

Sasuke menggeleng. "Maaf saya belum ingat, mungkin nanti akan saya tanyakan pada Naruto. Permisi." Sasuke menyalakan mesin motornya dan bersiap melaju namun niatnya urung saat lengannya di genggam erat oleh wanita yang mengaku bernama Karin tadi.

"Sasuke-kun, aku bisa minta nomor teleponmu? Aku akan menghubungimu nanti." Wanita itu mengeluarkan ponselnya dari tas dan menyodorkan pada Sasuke.

Dengan berat hati Sasuke menerima ponsel itu dan mengetik cepat dilayarnya.

"Sudah." Cepat-cepat Sasuke mengembalikan ponsel Karin dan melajukan motornya.

Seperginya Sasuke, Karin masih terpaku di tempatnya memandangi punggung kokoh Sasuke yang perlahan menghilang.

"Aah, Sasuke-kun!?"

***

Sakura membungkuk memberi hormat pada Akasuna Sasori -- atasannya selama ia dipekerjakan di kantor pusat.

"Meja mu disana Sakura, silahkan mulai bekerja." Kata Sasori mempersilahkan Sakura duduk di meja yang berseberangan dengan meja Sasori.

Sakura duduk dibalik meja dan memulai pekerjaannya. Sesekali ia melirik Sasori yang sibuk dengan laptop dengan lambang apel tergigit, mata lelaki itu sungguh fokus Sakura pikir dia tidak berkedip karena takut apa yang sedang ia amati di layar menghilang secara tiba-tiba.

"Sakura, bisa kau catatkan email-mu untukku? Aku akan mengirim data-data yang salah milik Keyko untuk kau cek ulang." Suara Sasori membuat Sakura sedikit terhenyak karena kaget.

Gelagapan dia meraih secarik kertas dan bolpoin. "Iya Sasori-sama." Sakura menuliskan alamat emailnya ke dalam kertas yang diambilnya tadi, setelahnya ia menyerahkan kertas itu pada Sasori.

"Terima kasih, Sakura."

"Hai, sama-sama Sasori-sama."

"Sasori. Cukup panggil aku dengan nama itu, tanpa embel-embel apapun. Aku tak mau terlihat setua Yamato dengan embel-embel itu. Kalau kau ingin menambahkan sesuatu di belakang namaku, tambahkan saja "kun" kurasa itu terdengar manis." Wajah Sakura merona dasyat dengan kalimat panjang yang diucapkan oleh Sasori barusan.

Bagaimana tak merona? Sakura itu perempuan sejati, dia juga akan memerah jika lelaki setampan Sasori menggodanya.

Ya, Sasori, Akasuna Sasori yang digilai oleh Haruka dan kawan-kawan Sakura yang lain itu memang tampan! Wajahnya imut sekali, rambut merahnya mengingatkan Sakura pada sosok Gaara teman kuliahnya, sosok cantik Kushina Uzumaki -- Ibu si Baka Naruto -- dan juga perempuan pagi tadi.

Tunggu! Perempuan pagi tadi? Tidak salah Sakura? Kau mengingat wanita yang memeluk Sasuke yang sudah menghancurkan mood-mu?

Sakura bergidik tanpa sebab saat mengingat bagaimana tadi si Lintah itu memeluk Sasuke di depan lobby kantor pusat.

My Ex BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang