"Hey Sasuke!" Ucap Sakura pada akhirnya setelah sejak tadi gadis itu diam membiarkan Sasuke mengemudi dengan tenang.
Sasuke mendelik tak suka dengan cara Sakura memanggilnya yang terdengar sangat sinis di telinganya.
"Mau kau bawa kemana aku?"
"Ke rumahku. Maksudnya ke rumah Ibuku."
Sakura yang duduk manis di belakang Sasuke menggigiti jari kukunya karena gugup. Sudah tiga tahun lebih Sakura tak pernah lagi bertemu dengan ibu Sasuke dan sekarang tanpa persiapan apapun Sasuke membawa Sakura untuk bertemu dengan ibunya.
Bagaimana kalau ibu Sasuke tidak suka dengan kehadirannya? Bagaimana kalau ibu Sasuke tidak nyaman dengan penampilan Sakura yang super seadanya begini?
Ya Tuhan, aku harus bagaimana?!
"Antarkan aku pulang saja yaa--"
"Tidak Sakura. Ibuku sudah merengek minta bertemu denganmu. Hanya untuk minum teh bersama, setelahnya sudah kau boleh pulang." Jelas Sasuke panjang lebar berharap Sakura tidak membantah.
Telinga Sasuke sudah cukup berdengung oleh suara Mikoto yang sejak pagi tadi bertanya tentang Sakura, Sakura dan Sakura. Padahal sudah Sasuke jelaskan bahwa dia dan Sakura sudah tidak berhubungan lagi, umm maksudnya sudah tidak pacaran lagi. Tapi Mikoto seolah tidak terima dengan fakta itu, dia tetap memaksa Sasuke bagaimanapun caranya anak bungsunya itu harus bisa membawa Sakura untuk bertemu dengan Mikoto.
Dulu sewaktu masih pacaran, Sasuke memang sering membawa Sakura ke rumahnya dan Mikoto senang bukan main dengan kedatangan Sakura. Gadis manis dengan pipi tembam -- kala itu -- rambut pink yang di potong pendek, senyum menawan yang mampu menjerat Mikoto.
Mikoto dan Sakura cepat sekali akrab, kala itu belum ada Izumi dalam keluarga Uchiha, bahkan waktu itu di mansion Uchiha hanya ada Fugaku, Mikoto dan Sasuke karena Itachi masih sibuk dengan pendidikannya di New York. Mikoto sudah menganggap Sakura selayaknya anak sendiri, maklumi saja yaa Fugaku Uchiha tidak pandai membuat anak perempuan.
"Tapi aku benar-benar tidak ada persiapan apapun. Bagaimana kalau Ibumu risih dengan penampilanku? Aku juga tidak sempat membeli sesuatu untuknya. Ayolah Sasuke ku mohon antarkan aku pulang saja." Rengek Sakura lagi kini dengan aksi menarik-narik jaket yang Sasuke kenakan.
Sasuke diam tidak menggubris Sakura. Dia lebih baik mendengar rengekan Sakura dari pada harus mendebat ibunya karena tidak berhasil membawa Sakura ke rumahnya. Lagi pula apa itu tadi alasan Sakura? Sangat tidak elite sekali. Dia kira Mikoto itu ibu-ibu repot yang mengharuskan Sakura berdandan menor dan membawa berlian hanya untuk bertemu dengan Mikoto, begitu? Alasan yang tidak dapat diterima Sasuke.
"Hah baiklah terserah kau saja! Percuma memohon pada orang kaku sepertimu." Ujar Sakura kesal -- pada akhirnya.
Sasuke tersenyum tipis melihat Sakura pasrah dibelakangnya.
"Tapi berhenti dulu di toko bunga. Aku mau beli sesuatu untuk Ibumu." Kata Sakura yang lagi-lagi diucap dengan nada sebal.
Bukan sebal karena harus keluar uang untuk beli bunga, tapi ia kesal dengan Sasuke yang menurutnya sangat otoriter.
"Hn." Hanya itu yang keluar dari mulut Sasuke seraya memacu kendaraannya ke sebuah toko bunga terdekat.
***
Sakura meremas buket bunga aster yang dibelinya tadi. Jantungnya bergedup kencang saat motor Sasuke sudah berhenti di area mansion Uchiha.
Sekilas Sakura mengamati sekeliling rumah Uchiha, tidak banyak yang berubah dari mansion megah ini, masih terkesan kaku dan elegan sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Boyfriend
Fanfiction"Nyatanya hidupku tak pernah berjalan jauh-jauh dari hidupmu. Selalu saja berujung pada sosok yang sama, yaitu dirimu mantanku." Sasuke x Sakura --oOo-- Naruto © Masashi Kishimoto AvalerieAva 2016 present : "My Ex Boyfriend"