Dering jam weker yang berbunyi nyaring membuat Sakura menggeliat di atas kasur nyamannya, matanya mengerjap beberapa kali sampai akhirnya dia merangkak ke tepi kasur untuk mematikan alarm yang setia membangunkannya setiap pagi.
Sudah jadi kebiasaan, semenjak sang ibu meninggalkannya untuk bekerja keluar kota pagi Sakura akan selalu disambut oleh suara dering alarm. Kadang ia menangis sendiri diatas ranjang saat merindukan sosok Ibunya yang saat ini sudah menjalani kehidupannya diluar kota, setelah Sakura lulus dan mendapat pekerjaan sudah beberapa kali Sakura mencoba menjemput Ibunya dan mengajaknya untuk tinggal bersama lagi, tapi penolakanlah yang diterima Sakura.
Semenjak penolakan terakhir, Sakura tak lagi memaksa sang Ibu yang ternyata masih trauma dengan kota Konoha, kota yang limpah akan kenangan bersama sang mantan suami -- ayah Sakura. Sakura bisa tau seperti apa rasanya dihianati dan ditinggalkan, Sakura pernah merasakan saat Sasuke menghianatinya dulu yang Sakura rasakan benar-benar sakit sekali padahal dia baru berpacaran dengan Sasuke, lalu bagaimana dengan Ibunya yang dihianati dan ditinggalkan setelah bertahun-tahun menikah dan hidup bersama.
"Selamat pagi, Bu. Semoga harimu menyenangkan." Sakura menoleh ke sisi ranjang dan bergumam pada sebuah bingkai foto yang berisi gambar dirinya bersama sang Ibu.
Mengenyahkan segala pikiran yang bisa membuat dirinya sedih, Sakura turun dari ranjang, membersihkan ranjangnya dan bersiap membersihkan diri sebelum menyiapkan sarapan. Sakura membuka pintu lemari dan memilih baju yang akan ia pakai, namun aktifitasnya terhenti saat ponsel yang ada di atas nakas berbunyi singkat.
Segera Sakura tinggalkan sebentar lemari pakaiannya untuk membuka ponselnya.
From : Unknown Number
Selamat pagi Sayang, jangan lupa bahagia hari ini :*
Sakura mengernyit dengan pesan yang masuk di ponselnya. Apa-apaan?
To : Unknown Number
??
Setelah membalas pesan dari orang tak dikenal tadi Sakura lantas kembali pada aktifitasnya.
Dilain sisi lelaki bermata kelam tengah berusaha mati-matian menahan gelak tawanya supaya tidak meledak, di dalam kamar si Bungsu Uchiha yang masih remang-remang karena si pemilik kamar belum bangun lelaki itu secara tidak berperasaan mengotak-atik ponsel pintar sang adik dan membajak apa yang bisa dia kerjakan.
Uchiha Itachi, pria mapan yang mulai memasuki usia 28 tahun itu mendapat mandat dari sang Ibu untuk membangunkan adiknya, awalnya dia menggerutu mati-matian karena mendapat perintah yang memalukan sekali seperti itu, tapi setelah sebersit pikiran jahanam melintas di otaknya dengan semangat membara Itachi masuk ke dalam kamar si Adik tanpa menimbulkan suara.
Ponsel dalam genggamannya bergetar singkat, tanpa tunggu lama dia membuka isi pesan tersebut.
From : Sakura Haruno
??
Itachi menggelengkan kepalanya setelah melihat pesan balasan dari gadis pink kesayangan si Adik. Merasa pesan itu tak perlu dibalas lagi, Itachi meletakkan kembali ponsel si Adik ditempat semula – di sebelah bantal yang tidak dipakai tidur oleh Sasuke.
Tanpa merasa berdosa dengan sengaja Itachi menyingkap selimut yang menutupi kaki Sasuke dan dengan sekuat tenaga jari-jari seksinya mencabut bulu-bulu yang ada di kaki Sasuke.
Suara teriakan penuh kesakitan dan umpatan sumpah serapah dalam sekejap memenuhi seluruh ruang mansion Uchiha.
***
Sakura melahap sarapan paginya dengan tenang, matanya fokus pada sebuah majalah wanita mingguan yang tengah dibacanya, semua perlengkapan yang hendak Sakura bawa sudah ia siapkan disisi kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Boyfriend
Fanfiction"Nyatanya hidupku tak pernah berjalan jauh-jauh dari hidupmu. Selalu saja berujung pada sosok yang sama, yaitu dirimu mantanku." Sasuke x Sakura --oOo-- Naruto © Masashi Kishimoto AvalerieAva 2016 present : "My Ex Boyfriend"