Episode 1

1.8K 37 1
                                    

Daidu, ibukota Yuan (sekarang disebut Beijing)

Kaisar Huizong melihat Raja Wang Yoo berdiri di jembatan lalu berbicara dengannya. Raja Wang Yoo pamit kembali ke Goryeo. Kaisar bertanya apakah Wang Yoo tidak mau melihat penobatan selir Ki menjadi permaisuri. Ia mengingatkan tanpa bantuan selir Ki, Wang Yoo sudah mati.

Dengan mata berkaca-kaca, Wang Yoo menitipkan rasa terima kasihnya. Lalu ia pergi.

Huizong bertanya apakah Wang Yoo masih mencintai Seung Nyang. Wang Yoo tidak menjawab walau ia terlihat menahan tangis dan ia terus pergi.Huizong berkata ia mencintai Seung Nyang dan SeungNyang adalah segalanya baginya. Sambil meneteskan air mata ia menegaskan Seung Nyang bukanlah milik Wang Yoo.

Seorang dayang mengabarkan pada Seung Nyang bahwa Wang Yoo akan kembali ke Goryeo. Seung Nyangtak mengatakan apa-apa.

Acara penobatan (sekaligus pernikahan). Seung Nyang dalam baju kebesarannya ditandu melewati deretan pejabat dan penghuni istana Yuan yang berlutut di halaman istana. Huizong menyambutnya dengan senyum dan mengulurkan tangan.

Seung Nyang menyambut uluran tangan Huizong. Mereka minum arak bersama.
Semua orang bangkit berdiri.“Hidup Permaisuri Ki! Hidup Kaisar Huizong!” seru mereka.

Di tengan kerumunan, nampak seseorang tidak suka dan bertanya-tanya apakah Seung Nyang seekor serigala (arti kata Seung Nyang sepertinya memang serigala).

Tiba-tiba wajah Huizong nampak cemas…atau ragu? Namun melihat senyum Seung Nyang, ia kembali tersenyum. Mereka bergandengan tangan menuju tahta.

Tapi Seung Nyang melihat seseorang di kejauhan.

Wang Yoo.Tanpa terasa air matanya mengalir. Wang Yoo nampak sedih lalu pergi dari sana. Seung Nyang terusmelihat ke arahnya hingga Wang Yoo tak terlihat lagi.

Kembali pada awal kisah ini dimulai. Di Goryeo.Seung Nyang kecil dan ibunya diikat bersama para wanita lain untuk dijadikan upeti pada kerajaan Yuan.

Mereka dicambuk jika mereka berjalan lambat.Bahkan Seung Nyang ikut kena cambuk padahal ia masih kecil.
Wang Yoo yang saat itu masih menjadi Putera Mahkota dan masih kecil, marah melihat peristiwa itu dan memerintahkan agar yang terluka dilepaskan.

Tapi sayangnya ia tidak memiliki kekuasaan sama sekali walau ia Putera Mahkota.Kekuasaan dipegang oleh Jenderal Dang Ki Se (sepertinya Jenderal dari Yuan) yang keji.
Ia memiliki pasukan Serigala Biru yang dipimpin Tab Ja Hae.Wang Yoo bertanya pada kasimnya yang setia, Bang Sun Woo, apa yang akan terjadi pada para wanita itu. Dengan sedih Sun Woo menjawab mereka akan dikirim ke rumah bordil atau dijadikan budak. Wang Yoo kesal karena ia tidak berdaya melakukan apapun.

Tapi ia memutuskan untuk bertindak dan melepaskan para wanita itu pada malam harinya. Para wanita itu segera melarikan diri ke hutan, termasuk Seung Nyang dan ibunya. Tapi karena keduanya terluka mereka tidak bisa lari dengan cepat.

Dang Ki Se mengetahui pelarian mereka dan memerintahkan pasukannya membunuh semua wanita yang melarikan diri. Ibu Seung Nyang terkena panah. Saat Seung Nyang hendak dipanah, ia kembalimelindungi puterinya hingga panah kedua menanap di punggungnya. Mereka berguling ke jurang.

Dengan kekuatan terakhirnya, ibu Seung Nyang meminta puterinya terus bertahan hidup karena dunia ini dunia yang kejam bagi wanita. Ia lalu memberikan sebuah cincin yang pernah diberikan oleh ayah Seung Nyang dan memberitahunya bahwa ayahnya masih hidup. Ayah Seung Nyang juga memiliki cincin Ki yang sama. Ibu Seung Nyang menghembuskan nafas terakhirnya.

Dengan kekuatan terakhirnya, ibu Seung Nyang meminta puterinya terus bertahan hidup karena dunia ini dunia yang kejam bagi wanita. Ia lalu memberikan sebuah cincin yang pernah diberikan oleh ayah Seung Nyang dan memberitahunya bahwa ayahnya masih hidup. Ayah Seung Nyang juga memiliki cincin Ki yang sama. Ibu Seung Nyang menghembuskan nafas terakhirnya.Wang Yoo menangis saat melihat deretan mayat para wanita itu. Itu adalah kesalahannya karena tidak bisa melindungi rakyatnya.

 Empress Ki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang