Ibu Suri dan Danashiri berdebat di hadapan Ta Hwan.
Ibu Suri ingin mengangkat Nona Park menjadi selir ke-5. Tentu saja Danashiri menolak mentah-mentah.
Bagaimana bisa selir berasal dari dayang istana?
Ibu Suri mengingatkan gadis itu sedang mengandung pewaris tahta.
Sementara Ta Hwan?Melamun.
Sibuk memikirkan Seung Nyang yang jatuh pingsan dan bertanya-tanya dalam hatinya apakah kondisi Seung Nyang
baik-baik saja.
Danasahiri dan Ibu Suri mendesak
Ta Hwan untuk membuat keputusan segera.Ta Hwan malah khawatir Seung Nyang sakit serius. Ibu Suri bertanya sebenarnya Ta Hwan mendengarkan atau tidak.
Dengan polos Ta Hwan bertanya apa saran mereka.Ibu Suri gemas, saran apanya? Mereka menunggu keputusan Ta Hwan.
Ta Hwan dengan enteng berkata terserah mereka berdua saja.
Danashiri mengancam ia lebih baik buta dari pada Park dijadikan selir. Sementara Ibu Suri mendesak Ta Hwan mengangkat Park jadi selir. Ta Hwan menghela nafas frustrasi.Danashiri dan ibu Suri diam-diam mengibarkan bendera perang.
Sementara Ta Hwan pusing tujuh keliling. Ia mengeluh pada kasimnya kalau kedua wanita itu akan menjadi penyebab kematiannya.Ia meminta kasimnya mencari tahu mengenai wanita yang pingsan di arena panah (Seung Nyang).
Kasim bertanya apa Ta Hwan menyukai gadis itu. Ta Hwan mengelak. Ia bercerita Seung Nyang sangat mirip dengan pemuda yang menyelamatkan hidupnya di Goryeo. Hanya dengan melihatnya saja sudah membuatnya merasa lebih baik.
Kasim mengusulkan untuk memindah tugaskan Seung Nyang untuk melayani
Ta Hwan di dalam istana.Semua dayang yang mengidamkan untuk dipindahkan karena tugasnya jauh lebih ringan. Ta Hwan tesenyum, berpikir Seung Nyang akan senang jika dipindahkan. Kasim berkata Seung Nyang pasti akan sangat berterima kasih pada Ta Hwan. Ta Hwan langsung setuju.
Ia membayangkan Seung Nyang menghampirinya dengan cute dan berterima kasih padanya berkali-kali.
Membayangkannya saja sudah membuat Ta Hwan bergidik senang. Ia berkata seandainya saja gadis itu memang Seung Nyang.
Hong Dan merawat Seung Nyang yang masih terbaring sakit. Dok Man menjenguknya.
Ia kelihatan kesal (atau khawatir?).
Ia berkata tidak menjaga kesehatan sendiri juga termasuk ketidaksetiaan.
Seung Nyang harus menghadapnya jika sudah sadarkan diri.
Dalam mimpinya, Seung Nyang terus memanggil Wang Yoo. Ia merindukannya.Bagaimana dengan Wang Yoo? Rupanya ia melepaskan panah berapi bukan untuk membunuh Batolu, melainkan untuk memberi isyarat pada Moo Soong yang telah menanti di tebing bersama para budak lain.
Lalu Wang Yoo memberi perintah untuk menyerang bangsa Turk. Seperti yang sudah diperkirakan, bangsa Turk melarikan diri
(seperti yang biasa mereka lakukan).
Wang Yoo mengejar sampai batas tertentu.Bangsa Turk yang terus melarikan diri, tiba-tiba jatuh ke dalam lubang perangkap yang telah dibuat Wang Yoo dan para budak. Akibatnya bangsa Turk kocar kacir. Bangsa Turk yang melarikan diri ke arah Moo Song, langsung di hadang oleh batu-batuan yang dijatuhkan dari atas tebing.
Moo Song menyerang mereka.
Begitu juga bangsa Turk yang melarikan diri ke arah lain, telah dihadang oleh Boo Hwal.
Para budak menggunakan balok kayu untuk menjatuhkan bangsaTurk dari kuda mereka.Bayan dan yang lainnya mendengar suara perang dari markas. Mereka pikir Wang Yoo mengejar bangsa Turk tapi mendapat serangan mendadak.Tap Ja Hae malah senang. Ia menganggap Wang Yoo bodoh. Terbunuh karena ambisinya untuk menang. Ia sudah mengirim Byung Soo untuk membuntuti Wang Yoo dan pasukannya. Jika Wang Yoo tidak mati, maka Byung Soo yang akan membunuh Wang Yoo.
Sayang Tap Ja Hae tidak sadar kalau ia sendiri yang bodoh, dan merekrut orang bodoh. Byung Soo sudah ketahuan oleh Wang Yoo sejak awal dan diikat di tenda markas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Ki
FantasyPlot Drama Korea Empress Ki : Drama ini berkisah tentang Ki Seung-Nyang, seorang wanita kelahiran Goryeo yang diangkat untuk berkuasa terlepas dari pembatasan sistem kelompok zaman, dan kemudian menikah dengan Kaisar Huizong untuk menjadi permaisuri...