Episode 4

363 10 2
                                    

Seung Nyang datang tepat waktu di saat pembunuh itu (Byung Soo yang mengenakan pakaian serba hitam dan penutup wajah) hendak menghabisi Ta Hwan. Seung Nyang berkelahi dengan Byung Soo. Ia bertanya siapa yang mengirim Byung Soo untuk membunuh Ta Hwan.Byung Soo tidak menjawab. Mereka kembali bertarung. Kali ini Seung Nyang berhasil melukai tangan Byung Soo. Byung Soo melarikan diri. Seung Nyang hendak mengejar tapi Ta Hwan meminta agar Seung Nyang tidak meninggalkannya sendirian. Seung Nyang tetap pergi mengejar. Ia lalu membunyikan bel tanda peringatan.
Dan yang pertama mendatangi Seung Nyang adalah…Byung Soo, dengan mengenakan seragam prajuritnya. Byung Soo memerintahkan tentara mencari pembunuh itu. Ia mengajak Seung Nyang melapor pada Komandan Ki. Tapi Seung Nyang berkata ia akan tinggal menjaga sang pangeran.Komandan Ki terus menerus memperhatikan Seung Nyang sejak ia memungut kalung Seung Nyang yang terjatuh.

Byung Soo dan Bool Hwa melapor kalau mereka dan pasukan mereka telah mencari di seluruh pulau namun hanya ada para nelayan dan keluarga mereka. Seung Nyang berkeras ia telah melukai tangan pembunuh itu. Tapi Byung Soo melaporkan tidak ada seorangpun yang terluka di antara orang-orang itu.Komandan Ki memanggil Seung Nyang agar ikut dengannya. Aaack…jangan tinggalkan Ta Hwan dengan Byung Soo.

Komandan Ki menatap Seung Nyang. Seung Nyang bertanya ada apa. Komandan Ki berkata Seung Nyang sangat mirip dengan ibunya. Ia mengeluarkan kalung yang digantungi cincin. Bertanya kenapa Seung Nyang tidak mengatakan apapun padanya.Komandan Ki hendak menyentuh puterinya dan memangguilnya dengan “Nyang-iah”. Seung Nyang menahan perasaannya dan berdiri, memanggil ayahnya dengan sebutan “Komandan”. Komandan Kiberkata Seung Nyang memiliki beberapa kakak laki-laki. Mereka pasti ingin bertemu Seung Nyang.

Tapi Seung Nyang tidak mau. Sambil berusaha menahan air matanya yang terus mengalir, ia berkata ia suka keadaan seperti sekarang (ia prajurit dan ayahnya komandannya). Ia mengambil kalungnya lalu pergi.Komandan Ki berkata pada Boo Hwal kalau Seung Nyang berhak marah. Tinggal sendirian selama bertahun-tahun setelah kematian ibunya. Tapi Boo Hwan yang tahu penderitaan Komandan Ki selama ini mengejar Seung Nyang. Ia bertanya tahukan Seung Nyang bahwa selama ini Komandan Ki berusahakeras mencari Seung Nyang dan ibunya.Tapi Seung Nyang bukan marah pada ayahnya. Ia justru ingin melindungi ayahnya. Ia seharusnya dikirim menjadi upeti ke negeri Yuan, tapi ia malah menyamar menjadi pria. Jika ketahuan, seluruh keluarga Ki akan menderita. Dengan menjadi prajurit seperti sekarang, ia bisa berada dekat dengan ayahnya. Ia mohon agar Boo Hwal merahasiakan hal ini.

Ta Hwan terus mengalami mimpi buruk ia akan dibunuh. Ia meminta Seung Nyang mengajarinya menggunakan pedang. Seung Nyang berkata ia ditugaskan menjaga Ta Hwan, tidak lebih. Ta Hwan membentur-benturkan kepalanya ke meja. Jika ia mati maka Seung Nyang juga akan mati.Seung Nyang terpaksa mengajari Ta Hwan. Ia mengajar dengan keras walau Ta Hwan seorang pangeran. Hingga ia tak sengaja membuat kepala Ta Hwan berdarah. Keduanya langsung panik.Seung Nyang dimarahi ayahnya dan Bangsawan Zhang. Seung Nyang berkata ini adalah kesalahannya. Tapi Ta Hwan berkata kepalanya terbentur, bukan salah Seung Nyang. Salahkan saja batu yang membuatnya tersandung.

Wang Yoo sudah menerima laporan mengenai adanya pembunuh di pulau Daechong. Ia bertanya pada Wang Go apakah Wang Go terlibat dalam hal ini. Yah..mana mungkin dia ngaku.

Tapi Wang Yoo tahu Wang Go pasti terlibat walau WangGo terus menyangkal. Wang Go tidak terima disebut pengkhianat Goryeo. Menyerahkan Goryeo pada Yuanapa bukan pengkhianat namanya, tanya Wang Yoo. Wang Go berkata sampai berapa lama Goryeo bisa bertahan menentang Yuan. Apakah Wang Yoo tidak memikirkan penderitaan rakyat?Wang Yoo berteriak memangnya siapa yang membuat rakyat Goryeo menderita seperti itu. Wang Go berkatajangan pikir hanya Wang Yoo yang mencintai rakyat Goryeo. Wang Yoo mengingatkan Wang Go, pada negara mana Wang Go mengabdi? Ketidaksetiaan tidak layak mendapatkan pengampunan.

Ta Hwan memamerkan keahlian memanahnya, yang bahkan tidak bisa menembak tepat pada sasaran tengah (meleset ke pinggir). Jelas ia kalah dari SeungNyang. Hal ini membuat Ta Hwan kesal karena kalah terus menerus dari Seung Nyang.Seung Nyang mengantarkan pakaian Ta Hwan saat TaHwan mandi. Ta Hwan menyuruh Seung Nyang memijat kakinya. Seung Nyang terpaksa melakukannya, tanpa menoleh ke arah Ta Hwan pastinya.

 Empress Ki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang