Episode 8

482 10 0
                                    

Yeon Hwa buru-buru memerintahkan agar ikatan Seung Nyang dilepaskan.
Kasim Ta Hwan masuk dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan.
Yeon Hwaberkata ia sedang mendidik dayang baru. Kasim menyuruh mereka tidak ribut. Lalu ia keluar dan melaporkan pada Ta Hwan bahwa di dalam hanya ada para dayang. Ta Hwan pun berjalan pergi.

Yeon Hwa kembali hendak mencambuk Seung Nyang dan menyuruh teman-temannya melucuti pakaian Seung Nyang. Tapi kali ini Seung Nyang melawan. Menjatuhkan para dayang itu sama mudahnya dengan menginjak semut.

Yeon Hwa mulai takut, tak menyangka Seung Nyang seganas itu.Ia mengayunkan cambuknya tapi Seung Nyang menangkap cambuk itu dan menariknya, lalu mencekik leher Yeon Hwa.
Seung Nyang memperingatkan agar Yeon Hwa tidak mengganggunya lagi. Ia pernah membunuh dan bahkan iblis pun takut akan namanya.
Lalu ia melepaskan Yeon Hwa dan berlari keluar mencari Ta Hwan. Namun Ta Hwan sudah tidak ada

.Akibat peristiwa malam itu, Seung Nyang mendapat seorang teman. Namanya Hong Dan, sama-sama berasal dari Goryeo. Ia kagum akan kehebatan Seung Nyang menjatuhkan Yeon Hwa.Saat mereka sedang mencuci bersama, Seung Nyang bertanya apakah Hong Dan pernah melihat wajah Kaisar. Tentu saja Hong Dan pernah melihatnya. Ia meminta Hong Dan menceritakan segala hal tentang Ta Hwan.

“Ia pekerja keras. Sangat keras.” Hong Dan bercerita Ta Hwan bangun saat ayam berkokok dan berdoa di kuil.

“Ia juga mengurus urusan negara. Ia melihat setiap masalah dengan serius.” Yah…mengecap juga disebut pekerjaan bukan?

“Sore hari, ia berlatih bela diri.” Itu jika menyentil kepala orang disebut ilmu bela diri.

Hong Dan berkata Ta Hwan berlatih semua ilmu bela diri: pedang, pamahan, semuanya. Tentu saja Seung Nyang tidak percaya semua itu. Ia bertanya apa yang dilakukan Ta Hwan pada malam hari.

“Di mana lagi? Di ruang belajarnya. Ia sangat terpelajar, dan hanya membaca bacaan berat. “

Pffft…saking hebatnya, baca 5 detik sudah selesai.Seung Nyang merasa tak ada gunanya bertanya pada Hong Dan. Hong Dan berkata akhir-akhir ini Ta Hwan mendapat latihan bantal. Latihan sebelum menikah.

Seung Nyang bertanya apakah mereka bisa menghadiri pernikahan itu. Tidak semua dayang bisa hadir. Hanya beberapa, yaitu para dayang kepala.
Yeon Hwa membawa pakaian kotor untuk dicuci. Ia menyuruh Hong Dan mencucinya. Seung Nyang menatap Yeon Hwa, yang adalah dayang kepala. Ditatap Seung Nyang, Yeon Hwa buru-buru mengambil kembali pakaian itu dan berkata ia akan mencucinya sendiri.
Seung Nyang mengajak Yeon Hwa bicara. Ia ingin menghadiri acara pernikahan Kaisar. Yeon Hwa mengira Seung Nyang sedang mencari jalan untuk menarik perhatian Kaisar. Tapi ia merasa hal itu wajar saja karena siapa sih yang tidak mau meningkatkan derajatnya?
Jika Kaisar menyukai mereka, dayang pelayan pun bisa menjadi selir. Tapi ia ragu Seung Nyang berhasil dengan wajah seperti itu.Seung Nyang bertanya Yeon Hwa akan membantunya atau tidak. Yeon Hwa berbicara berputar-putar. Seung Nyang menatapnya. Pokoknya Yeon Hwa harus melakukannya. Yeon Hwa langsung mengangguk. Seung Nyang berterima kasih.

Saat Seung Nyang pergi ke dapur untuk mengantar air, diam-diam ia mengambil sebuah pisau kecil dan menyembunyikannya. Ia teringat Wang Yoo memintanya untuk bertahan hidup karena ia akan mencari Seung Nyang. Dan itu adalah perintah. Sambil melihat pisau kecilnya, Seung Nyang meminta maaf, karena ia tidak bisa menaati perintah Wang Yoo. (Jika ia membunuh Ta Hwan maka ia pasti dihukum mati, dan itu artinya menentang perintah Wang Yoo)


Tap Ja Hae menyuruh Bayan melenyapkan Wang Yoo.Saat ini ayah Wang Yoo kembali dinaikkan ke atas tahta oleh El Temur (kenapa bukan Wang Go? Karena El Temur marah Wang Go tidak bisa membunuh Ta Hwan), dan Wang Yoo mungkin saja menjadi masalahbagi mereka di kemudian hari.

 Empress Ki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang