Everydays I Love You

Part 44

(We love you)

Hi readers, mohon maaf atas kelambatan aku yg slow update di karenakan kemarin-kemarin aku jatuh sakit 😢 butuh waktu buat istirahat dan lagi banyak kerjaan juga jadi slow update dan sekarang aku siap untuk ngeupdate cerita lagi. Mohon maaf jika cerita ku ini ga jelas, berantakan, kepanjangan dan bertele-tele.
Ok deh selamat membaca ya😊

°°°°°°°°°°

Di pagi hari vano berkunjung ke makam david.

"David, mungkin cinta lu ke clara lebih besar ketimbang gue tapi asal lu tau kalau gue benar-benar mencintai clara. Gue mencintainya lebih dari siapa pun di dunia ini. Karena clara seseorang yang mengerti gue dan selalu ada di saat suka maupun duka itu membuat gue tetap memilih nya dan yakin kalau clara adalah jodoh yang tepat buat gue. Lo tau, gue beruntung banget bisa memiliki cewek sepertinya dan lu suka sama Clara adalah hal yang wajar, Clara gadis yang baik hati,cerdas, perhatian,pengertian. Dan wanita seperti clara hanya ada satu di dunia tak akan pernah tergantikan. Lo tau, ketika gue buta dia selalu ada buat gue dan ga ninggalin gue. Sampai hari ini gue bisa melihat kembali itu berkat lu. Mungkin berterimakasih ke lu aja ga cukup rasanya. Tapi gue janji di depan makam lu gue akan menjaga clara dan selalu mencintai nya dan membahagiakan nya"ucap vano sambil duduk di sampimg makam david

Setelah dari makam david pergi ke rumah paman sam untuk bertemu clara. Di saat vano datang clara masih tidur, vano masuk ke kamarnya dan duduk di sampingnya sambil memerhatikan clara. Clara membuka kedua matanya dan melihat vano

"Vano?apa benar itu vano? Apakah aku sedang bermimpi?"batinku sambil mengucek matanya

"Selamat pagi my beautiful girlfriend"sahut vano sambil tersenyum

"Vano, sedang apa kamu di kamar ku?Bagaimana kamu bisa disini? Bagaimana kalau paman sam datang kemari dan salah paham sama kita"ucapku sambil  beranjak dari kasur

"Hei.. Kamu kenapa terlihat takut seperti itu. Seperti kamu baru mengenal ku 2 hari saja"balas vano

"Bukannya gitu, kamu dan aku kan bukan suami istri  jadi apa salahnya aku menghindar, lebih baik kamu keluar sana"kataku

"Aku datang kesini mau menjemput mu untuk ambil Undangan"sahut vano

"Undangan?Undangan apa?"tanyaku

"Undangan wisuda lah"jawab vano

"Oh Kirain undangan nikahan buat kita"kataku

"Apa?

"Ah tidak, yaudah sana keluar. Aku mau mandi"ucapku

"Tunggu dulu, berikan aku ciuman pagi"kata vano

"Apa?Tidak mau!"

"Yaudah, aku ga akan keluar! Aku akan tetap disini sampai kamu menciumku"sahut vano

"Aku bilang tidak!!"tegasku

"Baiklah kalau gitu biar aku yang cium kamu saja! Muach"balas vano sambil mencium pipi clara

**Dikampus**

"Akhirnya udah dapat undangan wisuda. Jadi ga sabar"kata teresa

"Undangan nikah kita kapan sayang?"tanya yogi sambil melirik

"Apa sih kamu.. Aku kan jadi malu di tanya seperti itu. Kapan ya? Hmm... Kamu saja belum melamarku gimana kita mau bikin undangan"kata teresa sambil malu-malu

"Jika seandainya nanti aku melamar mu, apa kamu mau menikah denganku?tanya yogi

"Hmm..liat nanti saja"ucap teresa dengan malu