Chapter 6 - Collision.

151 94 40
                                    

Hope you like this Chapter, dude....

Happy reading💕

-------

Naufal pov

"Ka-kau mengenali ku? Kau mengingat ku?"

"Ya, tentu saja"

Aku merasa senang saat dia bilang kalau dia mengingatku. Tanpa kusadari aku membentuk sebuah senyum kecil di bibir ku.karena pernyataannya yang baru saja dia katakan.

Tetapi kalau dia mengenaliku kenapa dia tadi terlihat seperti melihat orang yang baru ia kenal? Aneh bukan?

"Kau adalah ketua osis. Jadi mana mungkin aku melupakan apalagi tidak mengenali mu" jawabnya yang membuat senyumku luntur seketika. Jadi dia tidak mengenalku? Dia tidak mengingat ku....

********

Aku memang bodoh! Untuk apa aku melontarkan pertanyaan bodoh seperti itu? Yang sudah aku tahu apa jawabannya.

Yeah, tentu saja dia mengenaliku sebagai ketua osis di sekolah ini. Percaya atau tidak, semua orang di sekolah ini mengenalku semua dari ujung hingga ujung. Karena, kata mereka aku sangat tampan. Aku bukan membanggakn diriku sendiri.

Tetapi itulah yang selalu aku dengar saat aku lewat di depan mereka. Semua itu aku acuhkan, karena kau tidak akan pernah tertaring ke mereka semua. Karena aku sudah menaruh hati ku di wanita di depanku ini.

Dari dulu hingga sekarang.

Pertanyaan bodoh apa yang telah aku lontarkan? Mana mungkin dia mengingat ku? Dia bahkan tidak mengenal ku. Hanya aku yang mengenalinya.

Dia tidak tahu menahu tentang ku. Dia bahkan tidak tahu bahwa aku adalah paparazinya dulu, ketika di sekolah menengah pertama.

Dia tidak tahu kalau aku yang selalu mengirinya surat. Karena aku selalu berpesan 'jangan beritahu Gatari, kalau aku yang memberi surat ini. Biar aku yang memberitahunya. Tetapi, nanti jika waktunya telah tiba, tidak sekarang' itulah yang selalu aku ucapkan ke orang yang selalu ku minta tolong untuk menaruhkan suratku di loker Gatari.

Maka jangan salahlan dia kalau dia tidak mengenalku.

Andai saja dia datang saat itu. Pasti aku dan dia saling mengenal saat ini bahkan lebih dari sekedar teman....mungkin? dan aku tidak akan menjadi peria sedingin es, seperti saat ini....mungkin?.

Aku hanya 'berandai' saja.

"Kak?"

Lamunanku buyar semua saat dia memanggil ku

"Ya?" jawabku gugup

"Sudah? Boleh aku ingin izin keluar. Aku ingin menemui teman ku"

"Oh-ah...iya,iya"ucap ku terbata

"Permisi" aku hanya menganggukan kepalaku saja sebagai jawabannya. Aku hanya bisa menatap punggungnya yang menjauh dari sini, sampai dia hilang dibalik pintu itu.

*******

Gatari pov

"Permisi" ucapku sebelum meninggalkan ruangan ini. Aku lihat dia hanya mengganggukkan kepalanya.

'Aneh sekali ketua osis itu. Dia menanyakan aku kenal dan ingat atau tidak dengannya? Aku tidak sepikun itu, baru tadi siang dia berpidato dan memperkenalkan dirinya, masa aku sudah lupa? Dan mengapa dia seperti....gugub gitu bicaranya? Ahh...sudahlah. Untuk apa dipikiri?' batinku, setelah aku keluar dari ruangan osis.

~~~~~~

Sekarang aku sudah di lapangan, sekolah.

Aku melihat Lina, Charlina dan Laurent ada di dekat podium. Aku langsung saja melangkahkan kaki ku ke arah podium untuk bergabung dengan mereka.

"Gatari!"

"Lo abis kemana aja, Gat? Lama amat ke sininya?" tanya Laurent

"Ah..itu, tadi aku habis ke ruangan osis"

"Ngapain lo kesana?"

"Habis minta tanda tangan kak Naufal"

"APA!!" teriak mereka bertiga serempak

"Kenapa?" tanyaku bingung

"Kamu abis minta tanda tangannya kak Naufal? Ketua osis itu?" tanya Lina. Aku hanya menganggukkan kepalaku sebagai jawabannya.

"Terus-terus gimana? Dapet gak tanda tangannya, Gat?" tanya Charlina yang terlihat sangat antusias sekali

"Dapet.. Nih.." ujar ku seraya menyodorkan buku ku yang sudah ditanda tangani oleh kak Naufal.

"Gila! Beruntung banget lo, Gat"

"Kenapa? Kok aku beruntung?" aku bingung kenapa mereka sangat antu sia sekali ketika mereka tahu kalau aku mendapatkan tanda tangannya kak Naufal?

"Ya iyalah, Gat. Lo tau kak Naufal itu orangnya gak suka di minta-minta tanda tangannya"

"Loh? Kenapa?"

"Soalnya itu dia gak suka diganggu, apa lagi kalo yang minta tanda tangannya itu cewek. Dia paling anti"

"Benarkah? Tapi aku mudah sekali mendapatkan tanda tangannya"

"Wuahh...emang ya lo itu beruntung banget, Gat" ucap Charlina seraya menepuk nepuk pundak ku.

*******

At kantin

Ketika aku dan ke-3 temanku sudah sampai di kantin kami langsung mengedarkan pandangan kami, untuk mencari meja yang masih kosong.

"Itu. Kita duduk di situ aja, yuk" ucap Lina seraya menenjuk meja pojok kantin

"Boleh, ayo" jawabku, lalu kita bertiga berjalan menuju meja makan di pojok kantin.

"Lin, gue pesen jus buah,ya"

"Kalo gue pesen lemont tea sama anji*g panas aja satu"

"Anji*g panas?"

"Maksud gue hot dog, Gat heheh"

"Aneh-aneh aja sih lu Christ, hot dog dibilang anji*g panas "

"Kok aneh,sih? Benarkan gw hot dog'kan artinya aji*g panas heheh"

"Terserah lu Christ" kami bertiga memutar bola mata malas.

*******

Setelah bebrapa menit mereka makan, mereka pergi ke tempat tujuan masing masing, Gatari ke kelas, Lina dan Christi ke perpustakaan, kalau Laurent dia masih di kantin. Katanya dia ingin ngeliatin dan tp-tp(tebar pesona) ke kakak kelas yang lagi makan di kantin.

Gatari sedang berjalan di lorong dekat kelasnya dia tampak asyik memainkan HPnya. Entah apa yang ada di layar Hpnya hingga membuatnya tampak sangat serius.

Karena saking seriusnya dia memainkan Hpnya dia sampai-sampai tidak melihat bahwa ada orang yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya.

Alhasil mereka tabrakan dan Gatari tersungkur ke lantai mengingat bahwa tabrakan nya tadi lumayan kencang dan yang ia tabrak adalah seorang lelaki.

Saat Gatari mendongak ingin meminta maaf, dia langsung terkejut ketika melihat sia gerangan yang telah dia tabrak. Ternyata yang telah dia tabrak adalah kakak kelasnya yaitu....

*******

Keep reading guys...

Thz💋

The Story Of First Love (Slow Publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang