Chapter 15 - Avoid

47 7 3
                                    

Gatari membalikan tubuhnya dan saat itu juga setetes air mata jatuh di pipinya.

Tidak ada yang mengetahui bahwa Gatari menangis. Termaksud juga Lina.

"Hiks..hiks.." ketika Gatari sudah sampai di toilet di tidak bisa lagi menahan isak tangisnya. Dia menutup mulutnya agar isakkannya tidak terlalu terdengar oleh orang lain.

Dia terlihat sangat rapuh jikan sedang sesegukan seperti ini.

"Hiks..hiks...aku..hiks..aku..harus gimana?" tanyanya pada dirinya sendiri di depan cermin yang menampilkan bayangan dirinya yang nampak sedang manangis.

"Apa yang harus aku lakukan?" Gatari mencengkram rambutnya dan merutuki dirinya sendiri yang bodohnya tidak mengetahui tentang sahabatnya sendiri, tentang sahabatnya yang menyukai 'pacarnya' sendiri..

------------------The Story Of First Love-----------------

Pelajaran sudah dimulai dari 30 menit yang lalu, naman ada salah satu siswi yang belum memasuki ruang kelasnya.

"Liliana, dimana teman sebangku mu?" Bu Rossa -guru Matematika- menanyakan keberadaan siswi yang sedari tadi tidak memasuki kelas yang tidak lain dan tidak bukan adalah Gatari.

"Em...anu..dia lag-"

Tok... Tok... Tok..

Ucapan Lina terpotong karena ketukan pintu dan muncul lah seseorang yang lagi diomongi, yeah Gatari lah orang tersebut.

"Permisi, maaf bu saya terlambat." Gatari menghampiri gurunya tersebut dan berdiri di depan guru tersebut.

"Habis dari mana saja kamu? Kenapa bisa terlambat?."

"Maaf, bu. Tadi saya dari UKS, karena kepala saya sedikit pusing."

"Oh, baiklah. Lain kali jika kamu ke UKS izin dulu ya dengan walikelas atau guru jam pelajaran kamu."

"Iya, bu. Maaf" jawab Gatari meras bersalah, karena dia merupakan salah satu murid yang paling rajin di kelasnya, bahkan kadang dia tetap masuk walau dia sedang sakit sekalipun. Tidak seperti sekarang, dia terlihat berbeda dari biasanya.

"Ya sudah, sekarang kamu boleh duduk."

Gatari berjalan ke arah kursinya dan duduk di kursi tersebut dan gurunya kembali menerangkan.

"Gat, lo gak apa-apa?" tanya Lina, khawatir.

"Iya, gue gak apa-apa, kok," jawab Gatari lemas karena kepalanya kembali terasa pening, mungkan karena efek dia menjambak rambutnya tadi di toilet.

"Seriusan? Muka lo pucet banget." Liliana memerhatikan raut muka lesu Gatari.

"Iya."

Setelah itu tidak lagi ada percakapan antara mereka. Mereka kembali fokus dengan apa yang sedang diterangkan oleh bu Rossa. Ralat. Bukan mereka, tetapi Lina. Karena Gatari terlihat sedang bengong dengan tatapan kosongnya, entah apa yang sedang dia fikirkan hingga dia terlihat sangat begitu menyedihkan.

-------------------The Story Of First Love-----------------

Kriiiingg!!!

Bel pulang sekolah berbunyi yang rmnandakan bahwa jam pelajaran untuk hari ini sudah selesai.

Gatari dan teman sekelasnya bergegas memasukkan buku-buku mereka yang berantakan di meja mereka ke dalam tas masing-masing.

"Lin, gue bareng lo ya pulangnya?."

"Loh? Lo bukanya sama kak Naufal?"

"Gue gak pengen langsung pulang, gue pengen ke rumah lo dulu, boleh?" tanya Gatari dengan sorot mata yang memohon ke arah Lina.

"Oh, yaudah. Gue ngerti kok, lo pasti pengen curcol ke gue, ye kan? Hehehe," tanya Lina seraya tersenyum pengertian. Dia tahu bahwa sahabatnya itu sedang merasa tertekan, karena kejadian tadi di kantin.

Mereka berjalan beriringan dan saat mereka sampai di depan gerbang sekolah mereka melihat seorang lelaki duduk di motor sport-nya. Yeah, lelaki itu adalah Naufal.

"Gatari!"

"Eh, kak. Em..kak hari ini aku pulang bareng dengan Lina, ya?. Karena aku habis ini tidak langsung pulang, aku ingin mampir ke rumah Lina sebentar."

"Kalau begitu, aku antar saja kamu ke rumah Lina?" tanya Naufal karena dia akan sangat khawatir dan tidak tenang kalau kekasihnya itu naik bus atau angkutan umin lainnya.

"Eh? Gak usah kak. Aku sama Lina bisa naik bus kok. Lagi pula rumah Lina dekat kok, hanya melawati 1 terminal saja. Ya kan, Lin?"

"Eh? Iya kak. He'eh." jawab Lina canggung, karena dia tidak terlalu dekat dengan kekasih sahabatnya itu.

"Ya sudah, kalu begitu hati-hati ya," Naufal turun dari motor sport-nya lalu mencium kening Gatari.

Lina membelalakan matanya, pasalnya dia tidak pernah melihat Naufal bersikap lembut seperti itu kepada wanita lainnya. Dia bersikap seperti itu hanya kepada kekasih pujaannya-Gatari-.

Setelah Naufal pamit, Gatari dan Lina melanjutkan jalannya ke arah stasiun dekat sekolahnya.

.

.

TBC

The Story Of First Love (Slow Publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang