Galau. Siwon tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan merasakan hal itu sekarang. Konyol. Mungkin itu kata yang paling tepat untuk menilai perasaan galaunya.
Persis satu bulan setelah ia pulang selepas menunaikan tugas negaranya, sebuah berita gembira disampaikan oleh salah satu rekannya di Super Junior. Lee Dong Hae, sang pengabar mengumumkan pada para member bahwa ia akan menikah. Tentu kabar bahagia bukan? Ya, seluruh member bahagia dan mendukung keputusan namja pecinta ikan itu. Siwon pun bahagia, amat sangat! Namun entah mengapa, kebahagiaannya terbagi dengan rasa takut kehilangan yang tiba-tiba melanda, seiring berjalannya waktu yang semakin mendekati hari pernikahan Dong Hae.
Bila dipikir lebih lanjut, sungguh perasaannya ini tidak beralasan. Ia memang dekat dengan para member terutama yang seusia dengannya, termasuk Dong Hae. Apalagi saat melaksanakan wajib militer, mereka berada pada divisi yang sama sehingga sering bertemu dan entah bagaimana membuat kedekatan dan keakraban itu terasa makin kental. Namun tetap saja, ia seakan terlalu berlebihan dan tidak pantas merasakan perasaan seperti ini. Eun Hyuk yang lebih dekat dengan Dong Hae, seharusnya Eun Hyuk-lah yang merasakan perasaan ini, atau memang Eun Hyuk juga sudah merasakannya, entahlah.
Hari pernikahan Dong Hae hanya tinggal 7 minggu lagi dan kegalauan Siwon semakin tidak bisa dikendalikan. Ia tidak dapat menahan keinginannya untuk mengirimkan pesan-pesan bahkan menelepon Dong Hae untuk alasan yang remeh, atau ia bisa saja langsung menemui Dong Hae seperti saat ini. Ia rela membatalkan pertemuannya dan terbang ke Mokpo untuk menemui Dong Hae yang entah sedang mengurus apa disana.
"Siwon-ah! Apa yang kau lakukan disini?" Dong Hae tidak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya saat membuka pintu rumahnya, dan mendapati Siwon berdiri disana.
"Entahlah. Aku hanya kangen padamu sepertinya." Siwon mengangkat bahunya canggung. Dong Hae tersenyum. Ia sering melihat bahkan menerima perlakuan 'penuh cinta' dari namja chaebol itu. Namun melihat Siwon mengekpresikan perasaan terdalamnya tanpa namja itu sadari, baru kali ini. Diam-diam Dong Hae bahagia dan bangga.
"Masuklah Wonnie! Sudah gerimis, bisa bahaya kalau kau sampai kehujanan dan sakit!"
"Hae-ya! Bukankah kau suka hujan?" Siwon menahan tangan Dong Hae yang akan berjalan masuk ke rumahnya.
"Nde? Oh, ne! Aku suka hujan! Neomu joa! Wae?"
"Ayo main hujan!" Ucapan Siwon membuat Dong Hae terbelalak.
"Yak Choi Siwon! Apa kau mau sakit? Aish!"
"Yak! Bukankah kau yang mudah sakit?!" Siwon mencibir Dong Hae dan namja itu menekuk wajahnya, merajuk. Siwon tersenyum gemas lalu langsung memeluk serta mencium pipi Dong Hae, terus seperti itu sambil berjalan masuk ke rumah, membuat namja yang menerima perlakuannya meringis.
"Yak Siwon-ah! Geumanhae! Lepaskan bibir mesummu dari pipiku!"
"Mwo?!! Kau bilang bibirku mesum?!! Enak saja!" Siwon melepaskan Dong Hae, pura-pura marah. Dong Hae yang mengerti namun bingung dengan kelakuan Siwon, memutuskan untuk menanggapi saja.
"Siwon-ah... Wonnie-ya... Kau marah? Mian.." Dong Hae memeluk manja Siwon dan dibalas senyuman dari namja jangkung itu.
"Yak Lee Dong Hae! Kau masih manja padaku padahal sebentar lagi kau akan menikah! Aigoo ottokhe?!!" Siwon tertawa namun tangannya tetap memeluk Dong Hae. Secara teori, ia tahu bahwa masa-masa menjelang pernikahan merupakan masa-masa yang tidak mudah bagi calon mempelai dan entah mengapa Siwon merasa Dong Hae juga mengalaminya dan namja itu memerlukan pelukannya.