Warning!
Short story!
Typo!
No edit!
Random!###########
Entah mana yang lebih mengejutkan para personil Super junior; kabar tentang 'hengkangnya' Henry atau kabar tentang Leader mereka yang diduga melakukan pencobaan bunuh diri dengan meminum obat penenang sebanyak-banyaknya? Mereka tahu bahwa Leader yang sudah menjadi Hyung mereka itu rentan sekali dengan stress, tetapi mereka tidak menyangka ia akan sungguh-sungguh berbuat demikian!
"Bagaimana keadaannya Uisanim?" Sang Dokter yang mendapatkan pertanyaan persis ketika ia baru satu langkah keluar dari ruang tindakan, hanya menghela napas berat.
"Joesongheyo. Kondisinya tidak baik. Ia sangat lemah dan tidak stabil. Saya harap kalian bisa bersabar dan terus berdoa untuknya. Kami akan segera memindahkannya ke ruang ICCU." Sang Dokter mengangguk sopan lalu berpamitan pada lima orang namja yang terdiam syok dan dua orang yeoja yang kembali menangis.
"Uri JungSoo ottoke?!!"
"Eomma tenanglah! Kita berdoa saja untuk JungSoo, ayo ke Kapel!" Park InYoung menatap kelima namja untuk berpamitan sambil menopang sang Eomma berjalan menuju Kapel rumah sakit, sedangkan kelima namja itu menunggu JungSoo atau yang selalu mereka sapa dengan sebutan Leeteuk itu, dipindahkan.Saat ini mereka masih duduk dalam diam di ruang tunggu ICCU, berharap akan segera mendapatkan 'kabar baik' dari Leeteuk. Namun, bahkan ketika sang surya sudah bergantikan sang rembulan pun, tak kunjung ada panggilan dari dalam ruang ICCU.
Apakah itu hal baik atau hal buruk, mereka tidak bisa mengatakannya. Satu sisi setidaknya mereka tidak mendapatkan kabar bahwa kondisi Leeteuk memburuk, namun sisi lain mereka tetap harap-harap cemas menantikan Leeteuk sadar.
Langkah kaki yang terdengar tergesa-gesa membuat mereka kompak menengok ke arah pintu ruang tunggu. Kangin dan Sungmin. Mereka datang dengan wajah tegang dan kuatir. Beberapa jam yang lalu, Siwon yang sedang mengurus beberapa hal sehingga belum bisa bergabung dengan rekan lainnya, mengirimkan pesan kepada dua orang rekannya tersebut yang langsung bergegas datang ke rumah sakit tempat Leeteuk dirawat.
"Bagaimana keadaannya?" Kangin bertanya namun tidak ada yang menjawab. Pada hakekatnya, mereka bukan 'Leader' yang akan secara spontan menjawab setiap pertanyaan. Kesadaran akan hal tersebut membuat mereka kembali menunduk diam, meratapi apa yang terjadi pada Leader mereka.
"Hyuk-ah... Teukie Hyung otteyo?" SungMin meralat perkataan Kangin. EunHyuk sebagai subjek yang ditunjuk sempat terkejut. Kehadiran Leeteuk yang hampir tidak pernah meninggalkan mereka membuatnya lupa bahwa ia adalah 'wakil'nya.
"Eoh? Mollayo.. Belum ada perkembangan apapun, Hyung.."
"Yaish! Apa yang menyebabkan dia melakukan hal bodoh itu huh?!" Kangin mulai mengekspresikan keluatirannya dalam emosi yang meledak-ledak.
"Itu... Kami mengira karena...."
"Henry mengundurkan diri.." Ucap DongHae menyambung ucapan EunHyuk dengan airmata yang berlinang."Mwo?!! Apa hubungannya? Mengapa bisa dia berbuat seperti ini karena hal itu huh?!!"
"Kangin-ah, kau tau sendiri Teukie Hyung seperti apa. Dia akan merasa bersalah bila ada anggota yang mengundurkan diri atau 'bermasalah'..." Yesung dengan suara lirih menjawab pertanyaan Kangin yang merasa sedikit tertohok.
"Tapi... Tapi kan... Tapi... Yaish! Bukankah Teukie Hyung tidak terlalu dekat dengan Henry? Mengapa bisa hal ini mempengaruhinya begitu besar sampai mencoba bunuh diri huh?!"
"Kangin-ah... Kupikir kita semua paham cara berpikir Teukie Hyung.. Ia merasa bertanggung jawab atas seluruh personil Super Junior beserta dengan sub-grupnya karena mereka juga bagian tak terpisahkan dari SuJu."