Warning!
Very short story
Typo!
No edit!
Random!###########
Helaan nafas berat menghiasi ruang rapat gedung SM Entertainment yang disalamnya sedang berlangsung pertemuan darurat yang diadakan pihak management sebagai respon dari kasus yang memanas beberapa hari belakangan.
ELF meradang saat RedLuv dengan santainya menyebut Leader mereka sebagai seorang pedofil hanya karena melakukan koreografi yang benar bersama Irene yang menjadi special guest di lagu Lo Siento menggantikan sang penyanyi asli, Leslie Grace.
Saat menyadari kesalahannya pun ternyata RedLuv tak kunjung meminta maaf. Hal ini bahkan membuat ELF bertindak nekat dengan memboikot Irene, yang tidak tahu apapun tentang hal tersebut. Hal ini menyebabkan saham SM menurun cukup drastis.
Pihak management akhirnya mengumpulkan seluruh member Super Junior maupun Red Velvet untuk membicarakan dan menjadi jalan keluar terbaik untuk 'kasus' kedua leader grup tersebut.
"Hah! Bagaimana menurut kalian?" Sang CEO, Lee SooMan turun tangan langsung dalam menyelesaikan kasus ini.
"Entahlah. Aku sendiri tidak paham dengan reaksi mereka. Ya memang RedLuv berlebihan, namun haruskah sampai seperti ini?! Yaish!" Kim HeeChul, sang namja 'bebas' langsung berpendapat.
"Mungkin uri ELF hanya ingin memberikan pelajaran berharga pada fans lainnya agar sedikit lebih bijaksana dalam berpendapat." DongHae pun mengemukakan pendapatnya.
"Mianhajiman, keundae cara ELF juga kurang bijaksana menurutku." Shindong menimpali.
"Arraseo, tapi kan setiap orang bebas untuk mengekspresikan perasaannya dengan caranya masing-masing. Lagipula memang oknum-oknum tersebut perlu diberi pelajaran! Memang sih Teukie Hyung sudah tidak muda, tapi Irene-ssi juga bukan remaja belasan tahun, jadi mereka tidak bisa menyebut Teukie Hyung dengan sebutan pedofil! Itu jahat sekali!" Mulut tajam Ryeowook memang tak dapat dihindari, membuat para personil Red Velvet merasa ikut tidak enak.
"Mianhaeyo Sunbae-nim.. Jongmal mianhaeyo.." Lirih Yeri disertai kepala yang tertunduk dan airmata yang mulai menetes.
"Eeyy!! Uljima! Ini bukan salah kalian, jadi jangan minta maaf, heum?" Secara naluriah, EunHyuk mengusap punggung Yeri yang kebetulan duduk disebelahnya.
"Sudahlah, jadi kita sekarang mau melakukan apa? Itu yang paling penting!" Kali ini Yesung yang buka suara, membuat ruangan tersebut kembali sunyi. Mereka saling menatap satu dengan yang lain seakan menunggu ada yang memberikan solusi.
"Aku... Aku akan membuat pernyataan resmi sebagai permintaan maaf.."
"Andwe! Kau tidak salah! Mengapa harus minta maaf! Andwe! Shireo!" Keadaan kembali hening setelah perdebatan kedua leader itu.
"Jika Oppa tidak mengizinkan Eonni membuat pernyataan, lalu apa yang harus kita lakukan?" Joy menyuarakan pikirannya.
"Hhmmhh... Sebenarnya.... Hah! Tidak jadi! Itu terlalu konyol dan berisiko." Siwon mengurungkan niatnya untuk berbicara dan menimbulkan kekesalan pada diri DongHae yang gampang penasaran.
"Yak! Katakan saja bodoh! Aku penasaran!"
"Heum! Lagipula siapa tahu itu bisa jadi pilihan penyelesaian" Seulgi menambahkan.
Siwon menghela napas, kemudian mengambil handphonenya dan menunjukan direct message yang ia terima dari salah satu ELF, kemudian menunjukannya pada Wendy yang duduk disebelahnya.
"Oppa.. Igee... Maldoandwe.. Bagaimana mungkin ada yang berpikir demikian dalam situasi seperti ini?!" Wendy tidak habis pikir setelah membaca komentar ELF di pesan tersebut.
