Confused : 8.0

103 21 7
                                    

"We all have bad days, but one thing is true; no cloud is so dark that the sun can't shine through."
—Miranda Keer.

[㏂]

"RON, gue duluan ya." sapa Dira.

"Eh, iya, Dir." balas Aaron, seperti salah tingkah.

Dira segera membuka pintu koperasi, sebelum pipinya memunculkan tanda tanda memerah.

Gadis ini segera menuju kelas, dia takut jika tiba tiba ada guru, yang salah jam pelajaran, masuk ke kelasnya.
Ternyata, tidak ada. Buktinya, Rama sedang sibuk mengatur teman teman sekelasnya, yang ramai minta ampun.

"Eh, Gilang! lo balikin minum gue nggak!" teriak Anna pada Gilang yang memang pentolan kelas XI 2.

"Lo tadi udah ngasihin ke gue, lho, Na. Kata guru ngaji gue, kalo udah ngasih sesuatu ke orang itu, nggak boleh di minta lagi."

"Gue nggak pernah ngasihin ke elo! Gak usah sok nyeramahin gue deh. Cepetan, balikin nggak?!"

Rama pun melerai, "Lang, mendingan lo balikin deh. Ini cewek kayanya lagi PMS. Lo, nggak usah aneh aneh, kena amukannya baru tau rasa lo."

"PMS? Apaan tuh?" tanya Gilang dengan wajah sok nggak tahu.

"Nggak usah sok nggak tau deh, lo, Lang! Gue laporin ke Bu Dewi nih ya!" teriak Anna.

Sekedar info, Bu Dewi adalah guru bagian kesiswaan, yang killer nya sepanjang masa.

Gilang tetap kekeuh dalam pendiriannya.

Dira yang melihat pergelutan kecil ini pun hanya menggeleng-geleng kan kepalanya, sambil berdecak pelan.

Dira menepuk pundak Rama, pelan, "Lo yang sabar ya, Ma."

Rama hanya menatap waleh, karena bosan mendengar perkataan itu.

Gadis ini langsung menghampiri Tara, yang sibuk berkutat dengan hp nya, "Woi, Tar!"

"Eh, elo, Dir. Dari mana aja lo?"

"Ini dari kopsis, habis nge-fotocopy catetan IPA." ungkapnya sambil menunjukkan sebuah lembaran.

Tara hanya manggut manggut.

Tiba-tiba, dari ujung sana ada yang berteriak, yang ternyata Indah, "Woi, Dira, di cariin nih."

"Siapa?" balas Dira sedikit berteriak.

"Kagak tau gue, coba lo liat aja sendiri."

Dira memicingkan matanya, hendak melihat siapa gerangan. Ternyata, Kelvin yang sedang mengobrol dengan beberapa orang yang salah satunya sangat mencolok di mata gadis ini.

Dira diam sebentar, menimang nimang, sedang apa Aaron di sana?

"Siapa, Dir?" tanya Tara, ikut ikut memicingkan mata.

Dira pun tersentak, "Itu, si Kelvin. Ya udah gue, nyamperin dia dulu ya."

"Iya deh, sana. Nanti, istirahat balik ke kelas ya. Kalo gue nya nggak ada, langsung samperin aja ke kantin."

ConfusedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang