9 Miracle Kiss [IMAGINE]
-Prolog_
.
."Dasar pemimpi!!!! "
"Bangunlah dan hadapi kenyataan!! "Cih aku mencibir dalam diam, orang-orang itu hanya peduli pada hasilnya saja. Mereka akan menyanjung ketika aku mendapat kesuksesan, akan datang dan mengakuiku sebagai sahabat bahkan keluarga. Namun ketika aku sedang dalam kesulitan tak ada seorang pun yang peduli. Mereka menjauhi bagai aku adalah sebuah virus mematikan.
Eurerong
Eurerong
Eurerong"Hey!! Pergilah keluar dan cari pekerjaan. Jangan hanya di kamar dan menonton para namja itu di televisi. Lakukanlah hal yang berguna"
Itu suara eomma. Sebelumnya aku bekerja di salah satu perusahaan besar di Seoul. Tentu saja aku berpendapatan lumayan. Tapi di jaman sekarang mendapat pekerjaan bukanlah hal mudah, dan mempertahankan pekerjaan itu lebih tak mudah.
Perusahaanku memilih untuk merekrut karyawan baru di banding memperpanjang kontrak karyawan lama. Dan aku menjadi salah satu dari yang harus menerima kebijakan itu. Dan selama 4 bulan terakhir aku menganggur.Hahahahahahaha kehidupanku sungguh bahagia selama ini, tidak ada lagi pemasukan uang membuat eomma semakin menyayangiku karena setiap harinya ia akan berteriak dan menyemangatiku untuk mencari pekerjaan, walaupun nada bicara eomma selalu tak pernah pelan.
Teman-temanku??
Aahh mereka baik, mereka memberikanku waktu untuk sendirian, tidak mengajak ku lagi jalan-jalan atau hanya sekedar meminum kopi di kedai.
Yahhh sungguh luar biasa bukan? Saking luar biasanya hingga membuat ku muak.
Suatu ketika aku pergi ke pusat kota, tak ada yang bisa ku kerjakan jadi aku hanya membunuh waktu dengan berjalan-jalan. Biarlah aku lapar di jalan dari pada pulang kerumah dan mendengar ibu konser.
Dan aku bertemu dengan mereka.Ckiiiiitttttt
Jantungku seakan mau berhenti, ketika sebuah mobil van berhenti tepat beberapa centi dari tubuhku. Aku yang sedang dalam pikiran kosong berjalan tanpa mata.
Terdengar pintu mobil terbuka cepat diikuti derap langkah yang kupikir bukan hanya satu orang mulai mendekati, lebih tepatnya hampir mengerumuniku.
"Agashi anda baik-baik saja ?"
"Apa kau terluka? "
"Kita ke rumah sakit saja"
Aku mengerjap untuk beberapa saat, menatap balik wajah - wajah itu yang menunjukan ekspresi cemas.
Totalnya sembilan pria, aku tidak mengenalinya tapi satu kata yang kutau mereka TAMPAN."Agashi " aku mengerjap lagi saat seorang diantara mereka menyentuh bahuku. Wajahnya benar-benar mulus dan bersinar.
"Hyung dia baik-baik saja? " aku melirik ke pria lain yang berbicara. Tubuhnya tinggi tegak dan berkulit pucat ia seperti bukan orang Korea tapi bahasa koreanya fasih sekali.
"Ah! Ne..Aku baik-baik saja. Maaf karena aku berjalan sembarangan" aku segera bangkit setelah mendapatkan nyawaku kembali.
Berada diantara lingkaran sembilan pria disini membuatku lupa cara bernafas."A.. aku pamit, permisi. Sekali lagi maaf" ujar ku gagap dan dengan cepat berdiri. Jujur saja kaki ku sakit tapi aku butuh nafas!!!! Apa kadar oksigen sudah hampir habis???? Ya Tuhan kenapa rasanya sulit sekali padahal aku hanya ingin bernafas.
"Kau yakin? " kini seorang namja tinggi dengan telinga lebar yang bertanya padaku.
Pria ini bisa menjauh sedikit tidak?? Dia terlalu dekat dan apa ini? Dia menyentuh tanganku?
KAMU SEDANG MEMBACA
9 Miracle Kiss
Fanfic[COMPLETE] Bagaimana jadinya jika kau mendapat kesempatan untuk bertemu Exo dengan profesi mereka yang bukan idol? bahkan kau bisa berciuman dengan mereka!! apakah ini nyata?