Chapter 2: Same Aura

1.6K 146 4
                                    

Besoknya, Rose baru saja keluar dari bandara dengan Tsuna yang selalu menggandeng tangan ibunya tanpa mau melepaskannya, mereka sedang menunggu jemputan. Dan tak lama kemudian, sebuah mobil berwarna hitam mendekat kearah mereka.

 Dan tak lama kemudian, sebuah mobil berwarna hitam mendekat kearah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(NB: yang di atas adalah gambar Clarisa)

“Hiiragi sensei, lama tidak berjumpa, aku merindukanmu.” Ucap Clarisa begitu dirinya keluar dari mobil dan memeluk Rose cukup erat hingga dirinya susah bernafas.

“Clarisa…a-aku tidak bisa bernafas.”

“Ah maaf-maaf, are apa ini Tsunachan yang kau kirimkan fotonya padaku?.”

“Ya begitulah, Tsuchan she is Clarisa, she is my friend and also my asisten.” Ucap Rose memperkenalkan Clarisa pada Tsuna.

Nice to meet you aunt Clarisa, mommy often tells me about aunt Clarisa.” Ucap Tsuna sambil tersenyum manis hingga membuat Clarisa meleleh melihat keimutan Tsuna.

“I-imutnya, Tsunachan sebaiknya kau jadi anakku saja.” Pinta Clarisa sambil memeluk tubuh kecil Tsuna.

“Clarisa jangan menghancurkan tubuhnya dengan pelukanmu itu, dan lagi dia itu anakku jadi aku tak akan mengijinkanmu untuk memilikinya.”

“Eh Hiiragi sensei jahat, it’s nice to meet you Tsunachan, tapi apa kau bisa bahasa Jepang?, soalnya akan susah bagimu untuk beradaptasi jika kau gak bisa bahasa Jepang.”

“Bisa, okaa-sama, otouchan dan paman Hide mengajariku bahasa Jepang dengan baik.” Jawab Tsuna dengan cerianya, tak tau kalau Clarisa sudah mati-matian agar tidak mimisan karena keimutan dirinya (PS: Tsuna memanggil Mitsuo otouchan karena Mitsuo sudah dianggap ayahnya sendiri).

“Sudah cukup dengan keimutan ini, sebaiknya kita segera pergi keapartemen, aku sudah lelah.” Perintah Rose yang dijawab “siap boss” oleh Clarisa.

“Jadi dimana kami akan tinggal?.” Tanya Rose begitu mobil sudah berjalan.

“Rahasia, tapi aku yakin kalau Hiiragi sensei akan menyukainya, oh dan juga jadwalmu besok cukup padat loh, belum lagi acara penandatangan.” Jawab Clarisa tanpa menoleh kearah Rose yang duduk dibelakang, soalnya dia sedang mengemudi sekarang.

“Oh.” Timpal Rose sembari mengelus surai Tsuna yang sudah tertidur di pangkuannya, lalu memandang keluar jendela.

“Terus apa kau jadi melaksanakan rencana itu?.” Tanya Clarisa melirik Rose dari kaca spion yang ada diatasnya.

“Tentu, aku sudah menyerahkan resumeku, dan sepertinya mereka akan memasukanku kesebuah kelompok khusus.”

“Huh, bukannya kau berencana untuk tak bertarung?.”

Vampire X Ghoul III/ReTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang