Sementara itu ditengah-tengah pertarungan antara Yuon dan pasukannya melawan pasukan Rose bersama CCG serta sebagian dari Ghoul, terlihat kalau banyak sekali korban yang berjatuhan. Tak hanya dari CCG, para ghoul juga vampire sendiri menjadi korban. Mereka yang bertarung saat ini tak sedikit yang diliputi rasa takut terutama anggota CCG, karena ini pertama kalinya mereka melawan makhluk lain selain Ghoul, dan makhluk ini jauh lebih susah daripada Ghoul sendiri. Itu yang saat ini dirasakan Mutsuki yang bertarung melawan dua vampire, mereka sangat lincah membuat Mutsuki sampai kwalahan dan berhasil dijatuhkan oleh dua vampire itu.
"Wah kakak wangi gadis ini menarik sekali, tak seperti ghoul kebanyakan." Komentar salah satu vampire mengerling pada vampire lain disampingnya.
Tapi bagaimana dia bisa tau kalau Mutsuki seorang gadis? Padahal dia sedang memakai pakaian CCG saat ini?
"Kau benar, mungkin dia bisa kita jadikan makan malam."
"Bagus, kalau begitu selamat makan."
Mutsuki mencoba untuk mundur tapi tubuhnya tak bisa digerakan, seperti ada jarum yang menahan tubuhnya untuk bergerak. Dan benar saja, memang ada sesuatu yang menusuk kedua tangan juga kakinya, sesuatu itu terlihat seperti sulur berduri.
"Percuma kau kabur, kami sudah mengunci pergerakanmu."
"Yup karena kami sudah menandaimu, jadi aku makan ya."
Mutsuki hanya bisa memejamkan matanya seolah pasrah dengan keadaan, tapi dia tak merasakan rasa sakit malah dia mencium wangi darah yang bukan darahnya. Memberanikan diri membuka mata, Mutsuki terkejut mendapati vampire yang akan memakannya tertusuk sebuah pisau belatih berwarna perak.
"Ck menyusahkan saja, seharusnya kau mencari lawan yang sepadan denganmu." Ucap seseorang dibelakang Mutsuki bersamaan dengan suara teriakan dari vampire tadi sebelum dia berubah jadi abu.
Ternyata pisau itu berasal dari seorang gadis bersurai pirang yang diikat twintail. Dari jubah putih yang dia kenakan, Mutsuki menduga kalau gadis itu juga seorang vampire.
"Kau, beraninya kau membunuh adikku." Vampire yang satu lagi pun mencoba menyerang gadis tadi tapi tak berhasil lantaran sebuah peluru perak melesat tepat mengenai jantungnya.
Tentunya vampire itu langsung berubah jadi abu diterbangkan oleh angin.
"Kau lama Asa." Keluh gadis tadi seperti berkomunikasi lewat alat yang terpasang ditelinganya.
"Ma-maaf, tapi setidaknya aku berhasil mengenainya kan." Jawab seorang gadis bersurai hitam yang berdiri disalah satu gedung tinggi dengan membawa sebuah sniper ditangannya.
Nama gadis itu adalah Regina Asa.
"Tapi hampir saja kau membuat gadis ini celaka, hah kau ini."
"Hehehe kan aku sudah minta maaf."
"Ukh terserah kau saja." Gadis pirang itu mendekati Mutsuki lalu membantunya berdiri setelah menghilangkan sulur berduri yang menahan tubuh Mutsuki.
"Kau tidak apa-apa?"
"A-ah aku baik-baik saja, te-terima kasih karena sudah membantuku." Jawab Mutsuki dengan wajah memerah.
Menurutnya gadis yang ada dihadapannya saat ini sangat cantik dan imut.
"Syukurlah kalau kau baik-baik saja, oh ya siapa namamu?"
"Mutsuki Tooru."
"Tooru-chan, perkenalkan aku Cardia Risha, tapi kau bisa panggil aku Risha dan aku ketua squad 7, kalau mau aku ingin berkerja sama denganmu bagaimana?" Tawar Risha mengulurkan tangan mengajak Mutsuki bersalaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire X Ghoul III/Re
FanfictionSetelah peperangan itu, Rose memutuskan untuk pergi ke Inggris tempat kelahirannya bersama adiknya. Dia pun melahirkan seorang anak laki-laki setengah Ghoul dan Vampire yang mirip seperti Kaneki saat dirinya masih kecil. Dua tahun kemudian Rose kem...