Setelah peperangan itu, Rose memutuskan untuk pergi ke Inggris tempat kelahirannya bersama adiknya. Dia pun melahirkan seorang anak laki-laki setengah Ghoul dan Vampire yang mirip seperti Kaneki saat dirinya masih kecil.
Dua tahun kemudian Rose kem...
Hari ini merupakan hari pelelangan. Aku tau kalau saat Nut menawariku pekerjaan sebenarnya dia ingin membawaku kepelelangan Ghoul, tapi aku kesana tidaklah sendirian, melainkan bersama dengan Suzuya. Toh kalau nanti aku akan bertarung, aku tinggal memakai quinque-ku sebagai senjatanya.
Aku merapikan dress gothicku dan meletakan quinque dipahaku, tepat saat seseorang mengetuk pintu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(NB: Rose memakai baju seperti diatas cuma warnanya serbah hitam)
"Tok...tok...tok...Hiiragi sensei apa kau sudah siap?." Tanya sebuah suara dibalik pintu, sepertinya Sasaki sudah datang.
Segera aku membuka pintunya menampilkan seorang pemuda dengan pakaian khas CCG. Dia sepertinya terpesona dengan tampilanku saat ini, karena Sasaki nampak diam saja dengan wajah memerah.
"Apa aku terlihat cocok memakai baju ini?." Tanyaku.
"Y-ya, Hiiragi sensei cocok memakai apapun, ah biarkan aku merapikan rambutmu." Ucap Sasaki menyuruhku untuk duduk dimeja rias sementara dirinya menata rambutku, walaupun dia bukan hairstylist ahli tapi caranya menata rambutku begitu tenang.
"Sudah selesai." Ucapnya dan aku segera melihat tampilanku dicermin.
Suraiku diikat model twintail dengan menyisahkan rambut pada bagian belakang, poniku juga dimodel kesamping hampir menutupi mata kananku dan aku terlihat seperti remaja pada umunya.
"Ini cantik sekali, terima kasih Sasa-."
"Haise."
"Huh?."
"Panggil aku Haise, aku lebih suka Hiiragi sensei memanggilku seperti itu." Pinta Sasaki dengan wajah memerah.
"Baiklah Haise-san, kau juga harus memanggilku Yui." Jawabku tersenyum padanya.
"Kalau begitu boleh aku memanggilmu Yuchan?."
"Tentu."
"Jaa Yuchan, aku harap kau berhati-hati karena ini sangat berbahaya, jika terjadi sesuatu aku akan melindungimu." Ucap Sasaki menatapku khawatir, tatapannya hampir sama saat Ken menatapku.
Tidak, tidak mungkin dia itu Ken, mereka berdua sangat berbeda jadi tidak mungkin kalau Sasaki itu Ken, tolong berhentilah menyamakan mereka berdua.
"Tenang saja, aku akan baik-baik saja jadi tidak usah khawatir." Jawabku sambil tersenyum yang sepertinya membuat Sasaki makin khawatir.
Beruntung sebelum dia sempat berkomentar Suzuya menjemputku, dan terlihat dia sudah berpakaian ala gothic wanita (semacam crossdresing gitu). Ngomong-ngomong dia cukup manis untuk ukuran seorang pria.
"Bisakah kita pergi Yuichan?." Tanya Suzuya tersenyum padaku sambil mengulurkan tangannya yang aku balas senyuman juga meraih tangan Suzuya.
"Suzuya." Panggil Sasaki sebelum kami keluar dari ruangan, membuat kami berdua menoleh padanya.
