Rose segera pergi keapartemen Sasaki begitu Mutsuki mengatakan mereka sudah berada disana. Ternyata sudah ada tiga anggota lainnya tengah duduk dengan wajah cemas.
“Hiiragi sensei.” Ucap Mutsuki begitu Rose mendekatinya.
“Bagaimana keadaan Sasaki-san?.”
“Dia masih ada dikamarnya bersama Akira-san.” Jawab Mutsuki tepat saat Akira keluar dari kamar Sasaki dan melihat kearah mereka berdua.
“Kau sudah datang Yuichan, syukurlah kau tidak ikut dalam perburuan Torso tadi.” Ucap Akira mendekati Rose.
“Apa yang terjadi?, apa Sasaki-san baik-baik saja?.”
“Ya dia sedang tertidur, mungkin sebaiknya kau memeriksanya.” Ucap Akira yang langsung dituruti oleh Rose.
Begitu Rose masuk kekamar Sasaki, ternyata disini cukup luas dan banyak sekali buku-buku di rak yang isinya soal Ghoul maupun novel. Lalu ada Sasaki yang tengah tertidur dengan pulas walau beberapa kali dia nampak bergerak tidak nyaman. Menghela nafas, Rose mulai memeriksa kondisi Sasaki, terlihat kalau luka-lukanya sudah mulai sembuh tanda kalau regenarisinya berjalan dengan baik.
Sementara itu Sasaki yang tengah tertidur sebenarnya sedang mimpi buruk, karena dia terus saja didatangi oleh pemuda bersurai putih dengan sesuatu yang keluar dikepalanya yang tidak dia kenal. Dia menduga kalau pemuda itu adalah sosok Ghoul yang ditanamkan padanya, walau terkadang dia membantu, tapi pemuda itu juga cukup menyusahkan seperti waktu itu. Dia hampir lepas kendali kalau saja Ghoul berinisial ‘snake’ itu tidak memanggil nama seseorang.
“Haise kau itu lemah, sangat lemah.” Ucap pemuda itu dengan suara yang cukup menakutkan.
“Hentikan.”
“Kau seharusnya menerimaku, dengan begitu kau akan menjadi kuat dan bisa melindungi teman-temanmu itu.”
“Aku bilang hentikan.” Teriak Sasaki.
Pemuda itu geram dan mencengkram lengan Sasaki membuat dirinya mau tak mau menatap pada pemuda itu.
“Kau harus bisa berpikir jernih, terima aku dan kau akan menjadi kuat selamanya.”
“Aku tidak mau dan lepaskan aku.” Maki Sasaki mencoba untuk melepaskan cengkraman pemuda itu.
Sampai dia merasakan seseorang memegang pundak kirinya dan sentuhannya begitu hangat.
“Jangan terlalu memaksanya, dia jadi takut padamu.” Ucap suara lembut disampingnya.
Sasaki menoleh dan mendapati seorang wanita cantik bersurai putih panjang dengan pakaian serbah putih tersenyum pada pemuda didepannya, tapi Sasaki tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya karena wajah wanita itu tertutup oleh poni.
“Ck, diamlah.” Bentak pemuda itu.
Wanita tadi hanya menghela nafas lalu menyentuh ujung hidung pemuda itu masih dengan senyuman manis.
“Kau mau menurutiku kan?.” Pinta sang wanita dan seperti sihir pemuda itu melepaskan cengkramannya pada lengan Sasaki lalu mengelus surai wanita itu sebelum dirinya menghilang dari hadapan mereka berdua.
Seketikah tempat yang semula suram kini berganti dengan ruangan serbah putih, bahkan perabotannya juga warna putih. Mungkin yang berwarna lain hanya beberapa bunga mawar merah yang menjadi hiasan ruangan itu.
“Untuk sementara dia tidak akan menganggumu, jadi kau bisa beristirahat dengan tenang.” Ucap wanita itu tanpa menoleh kearah Sasaki.
“Te-terima kasih, tapi siapa kau?, aku tidak pernah melihatmu sebelumnya?.” Tanya Sasaki penasaran, karena ini pertama kalinya dia bertemu gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire X Ghoul III/Re
Hayran KurguSetelah peperangan itu, Rose memutuskan untuk pergi ke Inggris tempat kelahirannya bersama adiknya. Dia pun melahirkan seorang anak laki-laki setengah Ghoul dan Vampire yang mirip seperti Kaneki saat dirinya masih kecil. Dua tahun kemudian Rose kem...