24. Prying For Information

1.9K 108 2
                                    

kendall jenner as amanda kate

[Author]

Mereka sedang berkumpul di bandara. Tristan yang nampaknya tidak senang atas keberadaan Ryder pun angkat bicara.

"Kenapa anak ini ikut?" Tanya Tristan.

"Dia harus tau semuanya." Kata Erina.

"Apa kau sudah hilang akal?" Tanya Frankie.

"Tidak. Aku cuma berpikir kalau dia harus tau semuanya." Kata Erina.

Ryder terlihat kebingungan. "Tau apa?"

Erina menatap semua temannya yang ada disana satu persatu lalu kembali menatap Ryder. "Kalau kami adalah agen rahasia. Dan kami punya misi yang harus diselesaikan yang berhubungan denganmu." Kata Erina.

"Aku? Kenapa aku? Aku saja baru kenal dengan kalian belum lama." Katanya.

"Oleh karena itu kami akan menjelaskannya nanti. Dan, kalian sudah memakai tas yang kusuruh, kan?" Tanya Erina. Erina menyuruh teman-temannya membawa senjata mereka dan meletakkannya di tas yang membuat pendeteksi metal tidak berpengaruh.

"Tentu. Jika tidak, bakal tamat crossbow baruku." Kata Frankie.

"Crossbow?" Tanya Ryder terkejut medengar kata-kata 'crossbow'.

"Crossbow baru?" Kata Amanda terkejut mendengar kata-kata 'crossbow baru'.

"Kapan kau beli crossbow baru?" Tanya Tristan.

"Aku pesan online, duh." Jawab Frankie.

"Memangnya yang lama kenapa?" Tanya Josephine.

"Ada yang rusak. Lagian anak panahku sudah mau habis. Yang tersisa sebelumnya cuma anak panah biasa, dengan anak panah setrum." Kata Frankie. Semuanya disana--kecuali Ryder yang terkagum-kagum-- ber-oh ria.

Tidak lama setelah itu, penerbangan mereka telah diumumkan. Mereka berjalan menuju pesawat mereka dan duduk di kursi masing-masing. Yang kebetulan, Erina duduk di sebelah Ryder.

"Jelaskan sekarang." Kata Ryder. Erina menatapnya sebentar lalu melihat pemandangan dari atas pesawat.

"Kau tahu kau mengingatkanku pada siapa?" Erina bertanya, namun tidak dijawab Ryder. Dia melihat kearah lelaki yang ada disebelah kanannya. "Ayahku."

Ryder mangangkat kedua alis matanya. "Kau tahu, Ayahku dulu tidak akan membolehkan aku pergi kemana-mana jika tidak bersamanya. Sama seperti apa yang kaulakukan tadi." Kata Erina. Ryder tersenyum.

"Aku sangat berharap aku bisa bertemu Ayahmu." Kata Ryder.

"Kau tidak seharusnya," kata Erina lirih. "Kau bakal mati kalau begitu."

"Apa maksudmu?"

"Kau ingat bukan saat aku bilang misi yang aku dapat itu berhubungan denganmu? Itu bukan cuma sekedar berhubungan denganmu. Misi itu adalah tentang kau. Dan aku mohon, percaya padaku soal ini. Aku benar-benar tidak ingin melakukan misi itu." Erina meyakinkan Ryder.

Gadis ini menghela napas berat. "Aku diberi misi untuk membunuhmu."

"Jadi, benar yang dikatakan Josephine?" Ryder tidak terlihat terkejut, sama sekali. Malah Erina yang terkejut.

"Apa yang dikatakannya?"

"Dia bilang kau memiliki misi untuk membunuhku. Jo bilang dia sudah membujukmu untuk tidak melakukannya, tapi kau bersikeras untuk--"

"Itu bohong." Kata Erina cepat-cepat.

"Aku tau kau tidak akan membunuhku. Kau terlalu suka padaku, ya, kan?" Kata Ryder yang dibalas oleh tinjuan pelan di dada Ryder.

The Last Mission ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang