25. Something In Howard's Lab

1.8K 101 0
                                    

dylan o'brien as ryder falkov

[Author]

"Dimana Ayah menyimpan sesuatu itu?" Tanya Erina saat mereka sedang mencari-cari hal yang disebutkan di surat.

"Tetaplah mencari." Kata Josephine.

Ryder berhenti mencari. Dia terpikir sesuatu. "Tunggu," katanya.

"Bagaimana kalau sesuatu itu bukan ada di ruangan ini?" Tanya Ryder. Mereka semua menatap Ryder kebingungan.

"Apa yang kau dan Ayahmu biasanya lakukan disini?" Tanya Ryder pada Erina.

"Dia biasanya mengajariku pelajaran--"

"Selain itu?"

"Dia sering membacakan dongeng padaku." Kata Erina.

"Dimana?" Erina menunjuk sebuah meja dan sofa yang tidak terlalu jauh dari meja-meja yang penuh dengan alat-alat laboratorium.

Ryder berlari kesana duluan, lalu diikuti oleh Erin, Tristan, dan Josephine.

Ryder merasakan ada yang janggal darisana. Tentu saja, ada sesuatu di bawah sofa.

"Tris, bantu aku menyingkirkan sofa ini." Kata Ryder. Tristan membantu Ryder menggeser sofa itu. Ada sebuah jalan rahasia.

Ryder menarik pintu yang ada di lantai itu, namun terkunci.

"Ini terkunci. Kita harus mencari kun--" Sebelum Ryder bisa menyelesaikan kata-katanya, Frankie sudah menendang pintu itu sampai hancur.

"--cinya."

Mereka semua berjalan cepat menuruni tangga di dalam sana.

"Gelap sekali." Kata Erina. Dia mengambil ponselnya yang ada di saku celana, lalu menghidupkan flashlight-nya.

"Aku lelah. Tangga ini panjang sekali." Kata Tristan.

"Aku yakin kita hampir sampai." Kata Erina. Dan benar saja, tangganya berakhir.

Mereka bertemu dengan satu pintu, satu-satunya pintu. Erina mendorong pintu tersebut, terkunci.

"Minggir." Kata Frankie. Dia mendobrak pintu itu dengan keras. Sampai pintu tersebut sudah jatuh.

Erina masuk ke dalam duluan, dia mencari-cari saklar lampu. Setelah ia menemukannya, dia menghidupkan lampunya.

Lampu telah hidup, dan mereka terkejut dengan apa yang mereka barusan lihat.

"Woah." Gumam Tristan.

"Lihat itu! Bagaimana Ayahmu bisa memiliki AK-47 Gold disini?" Tanya Frankie sambil berlari menuju assault rifle yang dia sebut.

Namun bukan cuma hanya itu yang ada disana. Ruangan yang besarnya kurang lebih 20 meter x 20 meter ini dipenuhi dengan senjata, bukan cuma assault rifle, melainkan shotgun, deagle, panah, granat, flash bombs, dan intinya, ruangan ini penuh dengan senjata, senjata yang lengkap jenisnya.

"Ini keren." Kata Ryder. Dia terkagum mengingat dia jarang melihat senjata api. Yang satu-satunya pernah dia pegang hanyalah pistol biasa, ingat, kan, saat dia mau membunuh Erina?

"Ambil semua yang kalian perlukan. Jangan lengah, tetap waspada. Mulai sekarang, Jordan adalah target kita." Kata Erina tegas.

"Erina, bersabarlah--"

The Last Mission ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang