27. Remember I Love You

2.4K 117 2
                                    

dylan o'brien as ryder falkov

[Author]

"Chris dan Jordan Hugh." Baca Frankie.

"Jadi selama ini tn. Hugh–"

"Ayo cari dia." Erina memotong perkataan Tristan. Dia berjalan keluar dari ruangan untuk mencari tn. Hugh.

"Erina, tunggu!" Ryder mengejar gadis itu.

"Erina, tunggu sebentar saja! Bagaimana kalau ini yang mereka inginkan? Bagaimana kalau mereka ingin kau yang menemukan mereka dan akan membunuhmu saat itu juga?" Erina berhenti berjalan, menghadap ke belakang.

"Aku bisa melindungi diriku sendiri." Katanya, lalu kembali berjalan.

"Erina, tunggu!" Seru Ryder lagi.

"Ryder!" Panggil Josephine. Ryder spontan menoleh.

"Erina tidak boleh pergi sendiri. Aku yakin seratus persen kalau Jordan membawa Ayahku atau Joaquin atau lebih buruk--mereka berdua, dan ini bukanlah hal baik." Katanya. Medengar itu, Ryder berlari mengejar Erina, yang disusul oleh Josephine.

"Erina!" Teriak Ryder. Tidak ada jawaban, mereka kehilangan jejak Erina.

"Kau lihat dia?" Tanya Ryder pada Jo, dia menggeleng.

"Ryder!" Lelaki ini mendengar suara perempuan yang khas dari jauh. Dia merasa suara itu berasal dari sebuah ruangan. Ryder masuk ke ruangan itu namun di dalamnya sangat gelap.

"Erina?" Panggil Ryder.

"Pst, pst!" Ryder melihat Erina berada di belakang tumpukan kardus.

"Erina, sedang apa kau disa--"

"Cari tempat bersembunyi, mereka datang." Bisik Erina. Ryder menuruti perkataan Erina, dia bersembunyi di belakang tumpukan kardus lainnya.

Tak beberapa menit setelah itu, terdengar suara decitan dari pintu namun terdengar sangat pelan.

"Erina? Ryder?" Ini Josephine.

Kedua orang ini seketika menghela napas karena lega yang datang bukanlah orang yang mereka duga akan datang.

Mereka berdua keluar dari tumpukan kardus-kardus secara bersamaan. Josephine pun langsung berlari ke arah Erina.

"Mereka datang, mereka bersama Joaquin." Kata Josephine khawatir.

"Yeah, aku melihat mereka tadi. Kau lihat kemana mereka pergi?" Tanyanya cepat.

"Aku tadi tidak sengaja melihatnya baru turun dari lantai atas, seperti mau ke ruangan tuan direktur," katanya. Erina berjalan dengan cepat keluar dari ruangan ini.

"Erina, berhenti." Josephine mengejar Erina, begitu juga dengan Ryder.

"Erina, berhenti, tunggulah dulu!" Seru Josephine.

"Dia tidak akan mendengar." Kata Ryder pelan.

"Erina Avery!" Josephine mengabaikan Ryder, dia berteriak memanggil nama perempuan yang dia kejar.

"Well, nampaknya memang semua perempuan sama saja." Gumam Ryder.

"Erina, kumohon dengarkan aku sekali ini saja!" Seru Josephine.

"Kita butuh rencana, oke? Kurasa lebih baik jika kita buat rencana kalau tidak ingin salah satu dari kita mati." Kata Josephine. Erina berbalik badan.

"Lalu? Apa kau punya rencana yang akan seratus persen membuat kita tetap hidup setelah ini?" Katanya.

"Setidaknya aku punya harapan." Kata Jo.

"Tapi aku tidak."

"Erin, apa kau tidak ingat apa yang terjadi pada Amanda waktu itu? Itu semua terjadi karena kita tidak tahu apa yang kita lakukan. Kau ingin kehilangan salah satu dari kita lagi? Tidak, kan? Kita belum siap, Erina." Ucap Josephine.

The Last Mission ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang