Indi's Love Story

138 2 0
                                    

Keira langsung duduk di bangkunya begitu tiba di kelas. Lalu tak lama kemudian, Indi masuk ke dalam kelas sambil berlari. Keira kesal begitu melihat sahabatnya itu, karena telah membuatnya menunggu sendirian di pinggir lapangan. Namun Keira juga senang karena bisa berkenalan dengan Dimas.

“Huft. Syukurlah aku belum telat. Tadi toiletnya antri banget Kei. Aku tadi ke lapangan tapi kamu udah ndak ada disitu.”

“Nggak tahulah aku sebel sama kamu. Tadi aku sendirian tau disana. Memang nya kamu kenapa sih pake segala ngajak aku nonton bola? Aku kan nggak begitu suka sama bola.”

Indi tersenyum. Tentu saja dia selalu punya alasan kenapa sering menonton bola setiap jadwal tim bola sekolah sedang berlatih.

“Tadi itu tim bola sekolah kita yang sedang berlatih Kei.”

“Terus? Kamu bukan pelatihnya kan?”

“Sebenernya, ada orang yang aku suka Kei disana. Makanya aku selalu nonton dia setiap dia berlatih di lapangan. Memandangnya dari kejauhan sudah membuatku senang.”

Keira terkejut dengan ucapan Indi. Bagaimana mungkin sahabatnya sangat cepat jatuh cinta. Diri nya saja belum pernah merasakan jatuh cinta dengan siapapun. Mungkin karena sering pindah-pindah tempat tinggal hingga membuatnya tidak pernah menjalin pertemanan yang lama dengan siapapun dan akhirnya Keira tidak pernah sampai merasakan yang nama nya jatuh cinta.

Tapi Keira merasakan hal yang berbeda saat melihat Dimas, mungkin karena Keira kagum dengan senyuman yang di miliki oleh laki-laki itu. Akan tetapi Keira tidak pernah menganggapnya lebih dari sekedar teman, karena tidak lama lagi pasti Keira akan pindah tempat tinggal dan membuatnya harus berpisah dengan semua nya.

“Kei, kok kamu diem aja sih? Kamu ndak denger ucapan ku tadi? Kamu orang pertama yang tahu loh Kei, aku ndak pernah curhat sama siapapun selain kamu.” Indi menegur Keira.

“Eh? Apa? Aku denger kok. Tadi aku cuma lagi mikir, kok kamu bisa cepet banget udah jatuh cinta. Aku aja belom pernah jatuh cinta sama siapapun. Memangnya siapa sih laki-laki yang sedang kamu taksir Ndi?”

“Aku sih juga belum pernah bicara sama dia Kei. Tapi aku udah jatuh cinta begitu pertama kali ngeliat dia di lapangan. Aku malu buat minta kenalan sama dia. Tapi aku tau namanya dari absen siswa. Nama nya Dimas, Kei.”

Keira kembali terkejut. Kali ini lebih terkejut dari sebelumnya. Apakah Dimas yang dimaksud oleh Indi adalah Dimas yang tadi mengajaknya berkenalan. Jika iya, sungguh dunia ini sempit sekali.

“Maksudmu Dimas Satrio?”

“Eh iya, kok kamu tau sih Kei? Kamu kenal sama dia?”

“Kalo itu sih, tadi aku abis kenalan sama dia Ndi pas kamu lagi ke toilet.”

Saat ini Indi yang lebih terkejut. Dia tidak menyangka Keira akan di ajak kenalan oleh Dimas. Karena seperti rumor yang beredar, Dimas itu adalah anak yang jarang bergaul dengan perempuan. Biasa nya dia hanya bermain dengan anak laki-laki. Dimas sangat jarang berbicara dengan perempuan, biasanya dia hanya berbicara jika memang ada perlu. Tapi sekarang, Dimas baru saja berkenalan dengan sahabatnya.

“Apa Kei? Kamu ndak bohong kan? Kok kamu bisa kenalan sama dia Kei? Gimana ceritanya?”

“Ya tadi pas aku sudah bosen nungguin kamu, terus aku mau ke kelas. Tiba-tiba ada yang nyuruh aku berhenti, pas aku nengok ada dia deh. Terus dia ngajakin aku kenalan. Gitu doang kok.”

“Kayak gitu kamu bilang gitu doang Kei?”

“Iya lah, memangnya kenapa? Kan cuma kenalan?”

“Itu limited edition banget Kei. Dimas itu jarang banget ngobrol sama cewek kalau memang ndak perlu-perlu banget. Kamu beruntung Kei, aku buat bisa ngomong sama dia aja ndak pernah berani.”

Keira tertawa ringan.

“Kok kamu tertawa Kei?”

“Tenang aja Ndi, nanti akan ku kenalkan kamu sama Dimas ya. Kelihatannya dia baik kok, dan dia juga nggak anti sama cewek seperti yang kamu bilang.”

“Aku ndak bilang dia anti cewek, tapi jarang banget ngobrol sama cewek Kei.”

“Ya itu sama aja kan? Kamu suka kan sama dia? Kalo suka kamu kejar dong. Jangan cuma jadi pengagum rahasia aja. Dia nggak akan tahu perasaan mu kalo kamu nggak kasih tau.”

“Seriusan Kei kamu mau kenalin aku?”

Keira tersenyum. Dia sangat senang bisa melihat Indi tersenyum bahagia seperti sekarang. Baginya, sahabat adalah segalanya. Keira berjanji dalam hatinya, dia akan melakukan apapun untuk membuat sahabatnya bahagia. Karena untuk saat ini, hanya Indi lah satu-satunya sahabat yang Keira punya. Selama ini, Keira selalu kehilangan contact dengan teman-teman di sekolahnya dulu. Maka dari itu, Keira akan selalu berusaha menjaga hubungan persahabatannya dengan Indi.

Love FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang