Kei's Birthday

60 2 0
                                    

Malam ini Keira mengenakan gaun hitam hasil jaitan Mama nya. Mama Keira memang sengaja mendesain sendiri gaun yang akan dikenakan putri tunggalnya malam ini. Keira mengurai rambut panjangnya dan dibentuk sedemikian rupa sehingga terlihat sangat cantik. Tentu saja semua ini berkat Mama nya yang memang sangat pandai berdandan.

Keira berjalan menuju ke lokasi pesta yang sudah mulai ramai. Lokasi pesta ulang tahun Keira diadakan di tepi kolam renang pribadi nya. Dengan nuansa hitam putih yang klasik, pesta ini terlihat sangat mewah. Meskipun lokasinya hanya dirumah, namun Papa Keira sudah menyewa dekorasi pesta khusus sehingga menciptakan suasana pesta yang berkelas.

Selama Keira melangkahkan kakinya, teman-teman nya banyak yang sudah memuji kecantikannya malam ini. Keira pun menghampiri beberapa temannya untuk mengucapkan terimakasih atas ucapan dan hadiah yang diberikan. Namun, sampai detik ini. Keira masih belum merasakan kebahagiaan yang sempurna. Keira masih merasa ada yang kurang pada acaranya malam ini. Keira masih belum melihat sahabat tersayangnya hadir di tengah-tengah pesta nya.

Dimas mengenakan jas hitam berdasi namun terlihat santai dan membuatnya sangat tampan malam ini. Setelah menyapa beberapa temannya, Dimas langsung menghampiri Keira yang sedang termenung di tengah-tengah pesta.

“Duh, kok bintang nya malam ini malah murung sih?” Ujar Dimas.

“Eh kamu baru datang Dim?”

“Ndak, aku tadi ngobrol-ngobrol dulu sama beberapa temenku Kei sebelum samperin kamu. Udah yuk, jangan murung disini. Mau mulai jam berapa acaranya? Udah jam setengah delapan Kei.”

Keira mengangguk dan bergegas menuju ke panggung mini yang sudah disediakan oleh tim dekorasi pesta. Seluruh tamu pun menghentikan aktifitasnya dan melihat ke arah panggung.

“Selamat malam teman-teman semua. Sebelumnya saya sangat berterimakasih kepada teman-teman yang sudah menyempatkan hadir ke pesta ulang tahun saya yang ke 17 tahun. Terimakasih untuk kedua orangtua saya yang sudah menyiapkan segalanya. Love you Mah, Pah. Terimakasih juga buat sahabat saya Dimas. Sebenarnya ada satu lagi, namun seperti nya dia telat. Indi, i miss you.”

Seluruh tamu bertepuk tangan begitu Keira menyelesaikan pembukaannya. Kemudian, Keira turun dari panggung dan DJ memainkan musik. Di saat tamu-tamu yang lain sibuk menari dan makan-makan, Keira masih terdiam dan termenung. Tatapan Keira tidak pernah lepas dari arah pintu masuk. Berharap Indi akan datang meskipun terlambat. Keira sangat mengharapkan sahabatnya datang. Mama Keira pun menghampiri Keira.

“Kamu kenapa sayang? Kamu kok nggak bergabung dengan yang lainnya?”

“Keira nunggu Indi Mah. Indi belum datang. Dia pasti terlambat.”

Mama Keira hanya tersenyum melihat putrinya yang terus berharap akan kehadiran Indi. Mama Keira pun mengecup kening putrinya lembut dan kembali berkumpul dengan sanak saudara Keira yang datang dari Jakarta.

Hingga pukul 10 malam, Indi masih belum juga datang. Para tamu perlahan mulai meninggalkan area pesta. Keira menyalaminya satu per satu, dan tetap masih menunggu Indi datang. Keira benar-benar sedih, Indi masih belum datang.

Dimas menghampiri Keira yang masih termenung di pintu masuk. Property pesta juga sudah dibereskan oleh tim dekorasi. Kini, tinggal Keira dan Dimas yang tersisa di tepi kolam renang. Keira menangis sejadi-jadinya. Keira benar-benar sangat sedih karena hubungan persahabatannya harus berakhir seperti ini.

Dimas memeluk Keira dan berusaha menenangkannya. Keira masih tetap menangis dalam pelukan Dimas.

“Sudah Kei, ndak usah menangis. Positive thinking aja, mungkin Indi ada hal lain yang ndak bisa ditinggalkan, makanya ndak bisa datang ke sini.”

Keira berusaha menghentikan tangisnya. Kini Keira melepaskan diri dari pelukan Dimas dan mengusap air mata nya. Dimas membantu mengusap air mata Keira.

“Aku sedih Dim. Memangnya seberat apa sih masalah Indi sampai nggak bisa dateng ke pesta ulang tahunku? Apa aku sekarang udah bukan sahabatnya dia lagi?”

“Hush, jangan bicara seperti itu. Indi masih sahabatmu kok. Dia pasti masih menganggapmu sahabat. Dia hanya sedang terlibat masalah serius mungkin. Makanya dia butuh waktu sendiri. Kamu harus memahami itu sebagai sahabat.”

Keira tersenyum dan kembali memeluk Dimas. Dimas membalas pelukan Keira dan mengusap punggung Keira dengan lembut. Keira merasa tenang saat berada dipelukan Dimas seperti ini. Seakan-akan seluruh beban di hidupnya hilang seketika.

Dimas melepaskan pelukannya dan memegang pundak Keira. Dimas menatap Keira dengan tatapan yang lembut. Di sibakkan rambut Keira yang menutupi wajah cantik itu. Kemudian, Dimas mencium kening Keira dengan lembut.

“Dulu Indi pernah cium aku di pipi, dia bilang itu namanya ciuman tanda persahabatan.”

Keira terdiam dan terus menatap Dimas.

“Kamu barusan juga cium tanda persahabatan Dim?”

Dimas tersenyum seraya mengelus pipi Keira dengan lembut.

“Ndak Kei.”

Keira menatap Dimas dengan tatapan heran dan penuh tanda tanya. Dimas kembali mengecup kening Keira untuk yang kedua kalinya.

“Dari awal aku juga ndak tau kenapa bisa merasakan hal ini. Tapi jujur, ini pertama kalinya dihidupku. Aku memang pernah menyayangi perempuan selain kamu, sahabat masa kecilku dulu. Tapi sekarang, perasaan nya berbeda dengan yang dulu.”

“Maksud kamu Dim?”

“Aku mencintaimu Keira.”

Love FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang