Friendship (2)

103 2 0
                                    

“Indi, Dimas. Setelah makan, belajar bareng dirumahku yuk?” Ajak Keira seraya memasukkan bakso ke mulutnya.

“Hmm.. Boleh Kei. Kamu bisa Ndi?” Tanya Dimas.

“Kalo kamu ikut, aku juga ikut Dim.” Jawab Indi seraya mengedipkan mata nya ke Dimas.

Keira tertawa kecil dan kemudian mencubit hidung sahabat perempuan nya itu.

“Indi genit dasar!” Ujar Keira.

Dimas tertawa ringan dan kemudian melanjutkan makan nya. Semenjak mereka bertiga menjadi sahabat, setiap hari mereka selalu makan bersama di kantin. Bisa saat makan siang, atau saat pulang sekolah seperti sekarang ini. Terkadang, Indi dan Dimas juga pulang sekolah bersama dikarenakan rumah mereka satu arah.

Keira sudah meminta supir untuk menjemputnya. Orang tua Keira juga sudah tiba di Jogja sejak seminggu yang lalu. Jadi Keira sudah di sediakan mobil pribadi untuk diri nya.

“Kei, kita mau naik bus kerumah kamu nya?” Tanya Indi.

“Aku udah minta supir buat jemput kita sih. Soal nya kan biar cepet kita sampai rumah nya. Takut nanti kemalaman kalau kalian naik bus.” Jawab Keira.

“Oh, maka nya aku heran biasa nya kamu ndak pernah naik mobil pribadi.” Ujar Indi.

Tak lama kemudian, mobil jemputan Keira sudah tiba di depan sekolah. Mereka pun masuk ke dalam mobil pribadi Keira.

Keira duduk di sebelah supir, sedangkan Indi dan Dimas duduk di bangku belakang. Keira sengaja agar Indi dan Dimas bisa duduk bersebelahan.

Kemudian, Keira menyalakan musik dan bernyanyi mengikuti alunan lagu seolah-olah tidak memperdulikan Indi dan Dimas.

Dimas tersenyum melihat tingkah Keira yang sedang asyik sendiri. Sementara Indi diam-diam mencuri pandang ke arah Dimas hingga kemudian Dimas menyadari nya.

“Ada apa Ndi?” Tanya Dimas begitu sadar dirinya sedang diperhatikan oleh Indi.

“Ada apa tuh?” Tanya Indi seraya menunjuk ke arah wajah Dimas.

Dimas meraba-raba wajah nya namun tidak ada yang berubah pada wajahnya.

“Ndak ada apa-apa tuh.” Jawab Dimas sambil memegang wajah nya.

Indi menahan tawa nya sehingga membuat Dimas keheranan.

“Mulut.” Jawab Indi seraya tertawa karena berhasil menipu Dimas.

“Nyebelin ya kamu.” Ujar Dimas seraya mengacak-acak rambut Indi.

Keira yang melihat tingkah kedua sahabatnya melalui kaca mobil seraya tersenyum. Kemudian Keira melanjutkan bernyanyi mengikuti lagu yang sedang diputar.

Tak lama kemudian, mereka tiba dirumah Keira. Dirumah Keira hanya ada Mama dan Mbok Tinah. Mama Keira sangat senang dengan kedatangan sahabat-sahabat Keira.

“Indi kamu apa kabar? Wah sekarang sudah besar ya kamu. Tante sampai pangling ngeliat kamu.” Ujar Mama Keira seraya memegang punggung Indi.

“Baik Tante. Tante juga semakin cantik. Hehe. Maaf ya Tante belum sempat kesini begitu Tante sampai. Baru sekarang aku ketemu Tante lagi.” Jawab Indi sopan.

“Nggak apa-apa Ndi. Kamu bisa aja, yang ada Tante semakin tua bukan nya semakin cantik.”

“Ehemm.” Keira berdehem untuk menyadarkan mama nya bahwa bukan hanya Indi yang kali ini datang kerumah mereka.

“Eh Mama lupa, maaf ya nak.” Ujar Mama Keira seraya merangkul Dimas, “Kamu teman sekolah nya Keira juga le ?”

“Iya Tante. Saya teman satu sekolah tapi ndak sekelas.” Jawab Dimas.

Love FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang