"Assalamualaikum"
Ibunda Devan hanya menoleh ke arah Devan "wallaikumsallam,Anak kamu ada di kamarnya" kata Ibunya ketus
"Ma, plis. Bisa ngertiin Devan kali ini. Ini demi bunga juga"
"Cara kamu salah devan. Kamu ga boleh ngelantarin anak kamu gitu aja. Dia itu masih kecil. Kamu secepatnya harus mencari ibu buat bunga. Agar dia bisa merasakan dan mendapatkan kasih sayang seorang ibu van"
"Aku gabisa. Yang satu satunya ada dihatiku itu cuma Rachel ma"
Ibunda nya itu melipat tangannya didepan dadanya "terserah kamu. Mama gamau tau,kasih ibu secapatnya ke bunga. Anak kamu itu perlu kasih sayang"
"Devan tau. Maafin devan ma. Semenjak rachel meninggal karena melahirkan bunga. Aku bener bener kehilangan. Lagian kalo aku cari ibu buat bunga. Trus kalo bunga bikin ulah sama ibu barunya bunga,Gimana ma?"
"Yasudah. Lebih baik,kita bicarakan ini besok. Kamu harus temui anak kamu dulu,kasihan dia"
Devan mengangguk lalu menaiki tangga menuju kamar Bunga. Ia membuka pintu Kamar Bunga pelan
Bunga menoleh karna merasa pintu kamarnya dibuka "Ayahh!" Seru Bunga sambil berlari dari meja belajar lalu memeluk ayahnya a.k.a Devan
Devan tersenyum sambil mengendurkan dasinya dan memeluk anaknya yang bernama Bunga Ananda Raghya. "Sayang,maafin ayah. Maafin ayah yang gabisa jadi ayah yang baik buat bunga. Maafin ayah ya?"
Bunga melepas pelukannya,Devan berjongkok menjajarkan tingginya dengan tinggi bunga "Iya ayah,bunga maafin. Tapi ayah janji sama Bunga. Ayah kalo minggu sama hari libur harus bisa kasih waktu main ke bunga"
"Mau main apa sih emangnya anak ayah?"
"Apa aja ayah"
Devan tersenyum "iya deh,ayah janji bisa kasih waktu buat bunga main sama ayah"
"Nah gitu dong yah!" Kata bunga sambil tersenyum manis menunjukan gigi susunya yang manis itu
Devan mencium pipi bunga "anak ayah wangi ya. Tadi siapa yang mandiin?"
"Oma dong!"
"Ohya? Oma? Kok bunga gamandi sendiri?"
Bunga menggeleng "gakuat megang gayung tau yah"
Devan terkekeh mendengar anaknya itu,ia menggendong putri kecilnya itu keatas kasurnya. Lalu duduk,begitupun denganya
"Ayah,Bunda masih marah sama bunga gak ya yah?"
Devan terdiam sejenak "maksud bunga apa?"
"Iya,Bunda kan marah sama bunga. Soalnya habis ngelahirin bunga masa bunda meninggal. Ya kan pasti bunda marah sama bunga yah. Sampe sekarang masih ga ya yah?"
Devan tersenyum "Bunda itu gapernah marah sama bunga. Bunda justru sayang banget ngelihat Bunga yang selalu ceria. Meskipun gaada bunda. Bunda seneng ngeliat anaknya yang cantik ini selalu ceria,ya walaupun bunga beda sama yang lainnya. Tapi bunda selalu seneng banget ngeliat Bunga"
"Iya yah? Aku kira Bunda masih marah sama bunga. Tapi Bunga pengen liat bunda secara langsung yah. Ya,walaupun Bunga udah sering ketemu di mimpi. Tapi Bunga maunya ngelihat langsung yah pengen meluk Bunda,sama mau cium Bunda "
"Bunda kan udah tenang disana sayang"
Bunga menghela nafasnya pelan "tapi yah. Bunga mau nyusul Bunda aja"
"Hush,bunga. Jangan gitu ah. Kasian bunda. Bunda pengen disana sendiri. Bunda aja udah seneng ngeliat Bunga dari jauh. Nanti kalo Bunga nyusul Bunda,nanti Bunda malah sedih sama marah. Bunga emangnya mau, bunda sedih sama marah sama Bunga?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Devanno & Deviana
RomanceDevan berdeham "Oh,jadi nama kamu itu Deviana Adrianna, betul?" Yang bernama Deviana itu pun hanya mengangguk,seraya "betul pak" "Baiklah,mulai besok kamu jadi sekretaris saya" kata orang yang menjadi CEO di perusahaan Mcnoell yang jelas jelas pemi...