Part 11

383 12 2
                                    

Hellen POV

Aku terbangun dari tidurku. Cahaya masuk dari jendela, aku melihat jam dinding di kamarku sudah jam 9 siang. Hari ini hari Sabtu jadi tidak usah repot pagi-pagi kesekolah.

Aku bangkit dari tempat tidur, berjalan menuju cermin di kamar mandi. Astaga, mata ku bengkak dan sembab, rambut berantakan, wajahku benar-benar terlihat kucel. Aku mencuci muka ku lalu kembali menghempaskan badan diatas kasur.

Ting tong. Ting tong.

Aku keluar dari kamarku dan melihat kearah pintu, siapa yang mencet bel pagi-pagi begini? Aku mengintip lewat celah pintu.

"Ih kok gelap? Kayaknya di tutup deh lubangnya dari depan," aku berceloteh sendiri. Dari pada penasaran, aku membuka pintu dengan pelan, lalu muncullah wajah seseorang yang sangat kurindukan.

"KAKAKKKKKK!!" Aku berteriak histeris sambil meloncat memeluknya.

"Hei sweety," kak Marcell balas memelukku sambil mengelus dan mencium pucuk kepalaku.

"Kok datang nggak bilang-bilang?" Aku melepas pelukanku dan menatapnya.

"Wait, wait. What's the matter?" Kak Marcell menyentuh mataku. Oh God, aku lupa kalau mataku lagi bengkak. Aku segera menutup mataku dengan tangan.

"No, no problem" aku berbalik masuk ke unit. "Ayo masuk," aku menyeret masuk koper kakak ku yang diletakkan di depan pintu.

"Dek, serius. Kenapa? Siapa yang buat kamu nangis?" Kak Marcell masuk lalu menutup pintu.

"Em, kemarin, ehh.. aku cuma habis nonton drama Korea kok. Ceritanya ceweknya itu mati ditabrak mobil dan cowoknya nangis-na.."

"Cukup!" Kak Marcell memotong dongengku. "Ceritain yang sebenarnya, dek" kak Marcell memegang kedua pipiku lalu dihadapkannya wajahku menatap kearahnya.

Aku membenamkan wajahku didadanya yang bidang dan memeluknya.

"Hanya karena cowok kok" aku mengadu pelan.

"Memangnya kamu diapain? Jangan-jangan.. kamu nggak di 'ea ea' in kan? Nggak kan?" Kak Marcell langsung melepas pelukannya dan menatapku dengan wajah shock.

Aku tertawa melihat wajah kak Marcell yang lucu. Dia malah menatapku bingung bercampur marah.

"Hei! Kakak serius! Kok kamu malah bercanda sih?!" Kak Marcell memelototiku.

"Haha, ya enggak lah kak. Gila aja," aku menjawab sambil menahan geli di perutku. "Kakak mau nginep?" Aku melihat kak Marcell membawa koper dan 1 tas besar.

"Iya, kakak kangen, mama suruh samperin kamu, bikin surprise gitu" kak Marcell membasahkan tangannya lalu merapikan rambutnya.

"Yay!" Aku bersorak girang. " Kalau gitu hari ini jalan-jalan yuk, kak" aku bergelayut manja di tangan kak Marcell.

"Ok. Tapi kakak mau istirahat bentar, capek," kak Marcell berjalan menuju kamar tamu. "Ini kamar tamu kan?" Tanyanya sambil menunjuk pintu kamar itu. Aku mengangguk-angguk lalu berjalan kekamar mandi.

Setelah kira-kira 15 menit didalam kamar mandi, aku keluar dengan menggunakan handuk diatas kepala.

"Abis mandi, dek?" Aku menoleh ke sumber suara. Kulihat kak Marcell sedang memasak di dapur.

"Kok kakak yang masak sih? Jadi nggak enak kan," aku berlari menuju kak Marcell dan merebut sodet dari tangannya. "Sini aku aja"

"Nggak usah, nanggung kali, nanti jodoh kakak dibagi setengah buat kamu loh," kak Marcell menjauhkanku dari kompor.

LET ME LOVE YOU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang