Part 15

90 5 0
                                    

Kali ini aku update cepet loh😁
Jangan lupa vote dan comment ya! Sedkit kecewa loh, banyak yang baca tapi yang vote dikit banget.-.
Happy reading gaes.
Mulmed: sitampan Teddy

***

Author POV

Hellen sedang memoles bedak di wajahnya saat ada bunyi telepon masuk.

"Nggak ada namanya, siapa ya? Kamu kenal nomornya nggak, Lyn?" Kata Hellen sambil memberikan Shelyn handphonenya.

"Hm, nggak tau deh," balas Shelyn sambil mengembalikan handphone Hellen.

"Tapi kok kayak kenal gitu ya nomornya. Nggak usah diangkat ah" Hellen menaruh kembali handphone nya diatas meja. Tidak berapa lama handphone itu berhenti berbunyi, lalu disusul dengan bunyi pesan masuk.

From: 08236754xxx

Kamu dimana? Kenapa nggak masuk sekolah? Padahal hari ini ada rapat sama Bu Oti dan Pak Edgar

Hellen berpikir sejenak. "Ini dari nomor yang tadi nelepon aku. Terus ngapain dia bawa-bawa nama kepala sekolah sama pembina OSIS sekolah aku?" Batin Hellen.

"Dari siapa, Len?" Tanya Shelyn sambil berusaha melihat isi pesan itu dari balik punggung Hellen.

"Nomor yang tadi" kata Hellen sambil terus berpikir keras. "Rapat. Bu Oti. Pak Edgar. Jangan-jangan.." Hellen dengan cepat membuka history call nya dan menyocokan nomor yang barusan meneleponnya dengan nomor yang 3 hari lalu meneleponnya. "TUHKAN BENER!" pekik Hellen, membuat Shelyn lagi-lagi meloncat kaget.

"Apaan sih, dari kemaren bikin orang kaget mulu" Shelyn mencubit lengan Hellen kencang.

"Ah, sakit, sakit! Lepas" Hellen berusaha melepaskan cubitan Shelyn yang mematikan itu.

"Kasih tau dulu yang tadi nelepon siapa"

"Iya, iya. Tapi lepasin dulu" Shelyn melepaskan cubitannya.

"Siapa?"

"Teddy" ucap Hellen singkat, namun cukup memberi dampak merinding untuknya.

"Ngapain?"

"Katanya mau rapat sama Bu Oti dan Pak Edgar" kata Hellen datar.

"Trus kamu mau kesekolah sekarang?" Tanya Shelyn sambil menyisir rambutnya.

"Enggak. Ngapain aku dateng cuma buat rapat? Besok masih bisa kali" Hellen kembali melanjutkan kegiatannya memakai bedak.

"Emang kamu nggak takut diomelin atau dihukum gitu?"

"Lah kan ceritanya aku nggak masuk alasannya sakit. Kenapa mesti takut diomelin?" Balas Hellen santai.

"Iya sih. Tapi kalau misalnya kita ketauan bolos gimana?" Lagi-lagi Shelyn tidak bisa berhenti bertanya.

"Nggak bakalan"

"Yaudah yaudah, akyu percaya kok sama kamyu" kata Shelyn dengan nada lebay kuadrat.

"Ih najis. Jijik" kata Hellen sambil melempar tissue bekas yang ada diatas meja riasnya.

"IH! KEBIASAAN DEH!" Shelyn sukses dibuat kesal pagi-pagi oleh Hellen.

Tiba-tiba pintu diketuk lalu Marcell melongokkan kepala kedalam kamar. "Udah siap belum?" Tanya Marcell yang sudah siap dengan kaos abu dan celana jins panjang.

"Udah" kata Hellen sambil mengambil sweeter di lemari. "Lyn, udah belum?"

"Udah kok" jawab Shelyn yang sedang membersihkan tangannya menggunakan tissue.

LET ME LOVE YOU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang