Chapter 7 Part 2

2.4K 195 7
                                    


" hwang?  " panggil taeyeon. Tiffany terkejut akan panggilan taeyeon. Karna dia jarang memanggil nama depan nya kecuali dia marah dan serius.

Tiffany mengangkat kepalanya untuk menatap taeyeon. Taeyeon melihat tiffany dan tersenyum manis memperlihatkan lesung dagunya

" Gomawo chinggu " Ucap taeyeon lembut. Lalu mengalihkan mata nya agar tiffany tidak melihat nya yang sedang tersipu. Tapi Tiffany melihat nya dan dia tersenyum

" babo " Ucap tiffany pelan

" harus kah aku beritahu pada phany? Benar. Tidak ada rahasia diantara kita. " pikir Taeyeon

" fany " panggil Taeyeon.

" berhenti memanggil ku dan katakanlah. Ada apa? " ucap tiffany

" menghela napas. Aku percaya bisa melalui ini tapi, benar ini cukup melelahkan. Harus membuat semua sempurna didepan mereka................ Melelahkan " Ucap taeyeon

" fany~ah. Akan kah aku bisa melalui ini?  Jika bisa aku ingin melarikan diri dari rantai ini. " Ucap taeyeon

" katakan sesuatu " Ucap taeyeon

" menghela napas. Taetae kau ingin aku seperti apa? Aku hanya ingin kau nyaman dan bahagia. Jika ini melelahkan kenapa kau masih bertahan? Itu karna kau ingin membuat mereka terutama orangtua mu bangga, benar? (mendapatkan anggukan dari taeyeon). Jadi sekarang kau ingin menyerah? Setelah semua? " Ucap tiffany

Tiffany melepaskan pelukan taeyeon lalu menatapnya

" kau ingin menyerah?  Membuat mereka kecewa?  Benar tae?  " ucap Tiffany. Tak pernah mengalihkan perhatian nya pada taeyeon. Taeyeon terlihat berpikir

" hai " ucap tiffany lembut sambil mengusap pipi taeyeon

" kau percaya pada ku?  "ucap taeyeon

" tentu saja. " ucap tiffany tanpa ragu

Flashback

POV Taeyeon

Sepulang sekolah aku ingin menghubungi tiffany karna sudah seminggu ini kami jarang bertemu. Merindukan suara nya Kekeke

" Nah, aku harus menghubungi putri fany fany tiffany ku" ucap Taeyeon sambil tersenyum seperti idiot

Namun sebelum taeyeon bisa menelepon fany ponselnya berdering dan itu dari ibu taeyeon.

Aku : nde omma.

Omma : tae? Oh Anak ku sayang. Bagaimana kabar mu?

Aku : baik. Bagaimana dengan mu omma?

Omma : aku pun juga sangat baik.
Aku : ada apa omma menghubungi ku? Apa ada yang salah?

Omma : apa aku tidak boleh menghubungi anak ku? Ah chinca anak ini tidak kah kau merindukan aku? Cih. Kau pasti hanya merindukan fany saja benar?

Aku : tidak, bukan seperti itu. Hanya saja ku pikir ada masalah. Maaf omma. Aku benar benar merindukan mu dan fany? Aku selalu merindukan nya karna akhir akhir ini kami jarang bertemu.

Omma : kenapa? Kalian bertengkar? Seperti pasangan manis ( aku bersumpah ibu ku sedang tertawa saat ini)

Aku : tidak. Kami hanya sibuk kegiatan masing masing.
Mungkin lebih tepat nya aku lebih sibuk dengan mendapatkan nilai terbaik

You and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang