Meet Him Again

514 35 1
                                    

''I love you too..'' ucap Justin dengan senyum kemenangan, lalu meninggalkan Ari yang masih kesal dikamarnya.




____________________________________

KEESOKAN HARINYA.....

Ari's POV

         Huufftt.. Aku merasa sangat bosan hari ini. Eh, ralat, bukan hari ini, tapi setiap hari -_-

         Aku saat ini sedang duduk di kursi taman belakang milik Justin. Ya, dia memang mengizinkanku keluar kamar, tapi tidak untuk keluar rumah.
       

        Tiba - saja ada seseorang yang duduk disampingku, lalu merangkul pundakku dan mencium pipiku -_-

Menyebalkan.....

''Aku tau kau merasa bosan..'' ucapnya masih dengan merangkulku.

''Lalu?'' tanyaku tanpa menatapnya.

''Hey! Bersikap baiklah pada pacarmu ini.. Kenapa kau tidak menatapku saat kau berbicara padaku?'' ucap Justin dengan memanyunkan bibirnya.

''Wajahmu membosankan''ucapku cuek.

''Hah!? Laki - laki setampan ini kau bilang membosankan? Apa kau sehat?'' tanyanya keheranan.

''Tentu saja aku sehat, kau yang tidak sehat karena tingkat ke PD an mu terlalu tinggi.'' jawabku tidak mau kalah.

''Tapi kau dulu pernah menjadi fansku kan? Berarti kau pernah mengagumi ketampananku''ucapnya dengan percaya diri.

''Yeah, aku dulu memang pernah menjadi fansmu yang mengagumi ketampananmu. Tapi sekarang TIDAK LAGI'' ucapku dengan menekankan kata tidak lagi

''Kenapa? '' tanyanya penasaran.

''Karena sifatmu''

''Sifatku kan tidak mempengaruhi ketampananku honey..''

''Terserah kau saja..'' aku sudah lelah dengan perdebatan ini.

''Baiklah jika terserah padaku, ayo kita jalan - jalan.'' ucapanya lalu menarik tanganku.

''Apa maksudmu?!'' tanyaku sedikit berteriak.

''Kau bilang terserah padaku, itu sama saja terserah mauku, dan aku mau kita jalan - jalan sekarang..''

''Tapi...'' belum sempat aku selesai bicara

''Tidak ada penolakan!'' potongnya tegas.

SKIP DI MOBIL

Hening....

''Bukankah kau tidak mau aku keluar rumah?'' tanyaku memecah keheningan.

''Tidak jika bersamaku''jawabnya singkat, padat, menyebalkan.

''Kita mau kemana? '' tanyaku penasaran.

''Makan''

''Di mana? ''

''Restaurant''

         Mobil Justin tiba - tiba berhenti di sebuah restaurant mewah. Lalu saat aku mau membuka pintu mobil, dia mencegahku. Kemudian, dia turun dan membukakan pintu mobil untukku.

''Berlebihan''gerutuku

''Kau kan kekasihku, jadi sudah seharusnya aku melakukan ini..''

''Whatever'' ucapku sambil turun dari mobil

         Saat sudah turun tiba - tiba Justin merangkul pinggangku possessive.

Hmm.. Membuatku risih saja.

        Kamipun berjalan memasuki restaurant, lalu segera mencari tempat duduk dan memesan makanan.

''Mmbb.. Justin..'' panggilku ragu.

''Ya honey?'' jawabnya menatapku

''Ini tempat umum Justin.. Kenapa kau masih saja memanggilku seperti itu?!''ucapku kesal.

''Karena kau adalah kekasihku honey..'' ucapnya tersenyum

''Astaga.. Kau benar - benar gila.. Sudahlah, aku mau ke toilet dulu.'' ucapku, lalu segera beranjak dari tempat dudukku.

         Saat di perjalanan menuju toilet, aku berpapasan dengan seseorang.
Wajahnya sudah tak asing lagi bagiku.
Lalu dia tersenyum dan menyapaku.
Oh senyumanyaaaaa.... Waaaa...

''Hi Ari..'' sapanya

''Eh hi Harry..'' sapaku balik

''Bagaimana kabarmu? ''

''Oh aku baik, bagaimana denganmu? ''

''Aku baik, dan menjadi sangat baik setelah bertemu denganmu..'' ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

''Kau ada - ada saja''

''Hey.. Kau blushing.. Hahaha..''

OMG.. Sumpah malu banget ketahuan blushing.

''Eh oh ti..tidak..''

''Kenapa kau menjadi gugup hahaha..''

''Ti..tidak aku tidak gugup''

''Hahaha.. Kau sangat lucu, menyenangkan sekali menggodamu''

''Berhenti tertawa! Itu tidak lucu Harry!'' ucapku kesal.

''Haha.. Iya iya.. Oh iya, kenapa kau tidak pernah membalas pesanku''

Asal kau tau saja Harry, monster itu telah menghancurkan handphone ku -_-

''Handphone ku jatuh, lalu rusak.. Maaf..''

''Sudah tidak apa - apa.. Ngomong - ngomong kau kesini dengan siapa? ''

        Belum sempat aku menjawab, tiba - tiba ada suara seorang laki - laki yang sudah kuduga itu Justin -_-

''Dia kesini bersamaku, jadi jangan mengganggunya apalagi mendekatinya!'' ucap Justin dingin dan menatap tajam pada Harry dan saat itu juga Justin menarik tanganku dan membawaku pergi dari restaurant itu.

Justin's POV

        Kau tau?  Melihatnya bersama orang lain itu manyakitkan. Seperti yang kualami saat ini. Entah kenapa hatiku terasa sesak dan panas. Ingin rasanya saat ini aku membunuh laki - laki itu.

         Lagipula kenapa Ari bisa tersenyum, tertawa, bahkan blushing dihadapan pria itu, tapi saat dihadapanku, hanya kemarahan yang ada padanya.

Saat kudengar pria itu bertanya

''Sudah tidak apa - apa.. Ngomong - ngomong kau kesini dengan siapa? ''

Aku sudah tidak tahan lagi. Aku pun menghampiri mereka.

''Dia kesini bersamaku, jadi jangan mengganggunya apalagi mendekatinya!'' ucapku dan segera saja kutarik tangan Ari dan kubawa dia pergi dari restaurant ini.

'Benar - benar menyebalkan' batinku kesal.






        





Don't forget to vote and comment.. :)

Let Me Love You (Justin Bieber Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang