Stupid Girl

414 26 1
                                    

Hiii..😆😆
Huufftt.. Akhirnya ada waktu luang juga, jadi bisa update deh..😅

Jangan lupa buat vote and comment yaa.. 'vote dari kalian adalah moodbooster bagi kami'😂

Okay, happy reading guys..

______________________________

''Cepat jawab atau aku akan menciummu saat ini juga..'' ancam Justin yang membuat Ari bergidik ngeri

''A..akuuu....'' ucap Ari gugup

____________________________________

     Justin terus menatap Ari, menunggu jawaban dari gadis cantik itu.

     Sedangkan Ari, ia sangat gelisah karena ia tidak tau harus menjawab apa, apalagi detak jantungnya tidak bisa dikondisikan.

''A..akuuu....'' ucap Ari sambil menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal.

''Aku..''

''Aku..''

''Aku.... Butuh waktu Just..'' jawab Ari menunduk, dan jawaban itu sukses membuat Justin melongo

''Jadi kau menggantungkan ku Ari? '' tanya Justin

''Bukan begitu Justin.. Tapi, aku.. Aku.. Aku memang butuh waktu.. Kumohon beri aku waktu..'' pinta Ari

''Baiklah, aku akan memberikanmu waktu.. Kira - kira kapan kau akan menjawabnya..?'' tanya Justin

''Mmbb.. 1 bulan lagi..'' jawab Ari yakin

''Hey, apa maksudmu? Itu sangat lama.. Tidak bisa''tolak Justin

''Baiklah, 2 minggu bagaimana? '' tawar Ari

''Kau gila? Itu juga lama.. Tidak'' tolak Justin

''Huufftt.. 1 minggu..'' ucap Ari

''Itu juga lamaa.. Tidak bisa''ucap Justin masih menolak

''Lalu berapa lama? 3 hari?'' tanya Ari

''Tidak perlu se lama itu.. Aku tunggu jawabanmu besok. Tidak ada penolakan!'' ucap Justin tak mau dibantah, lalu segera berjalan keluar kamar.

''Dasar menyebalkan.. Waktu macam apa itu? Besok? Oh astagaa.. Itu sangat singkat..'' ucap Ari kesal sambil menghentak - hentakkan kakinya

Ari's POV

         Aku berdiri di balkon kamar menatap keluar. Untung saja malam ini tidak terlalu dingin. Aku masih memikirkan pertanyaan Justin tadi.

        Aku tidak tau harus menjawab apa. Aku bahkan tidak tau seperti apa perasaanku padanya.

        Terkadang aku merasa sangat membencinya. Namun, aku juga sering merasa nyaman didekatnya.

        Saat melihat tangannya terluka karena pecahan gelas saat di club waktu itu, entah kenapa aku merasa sangat khawatir.

       Bahkan saat mendengarnya terus meracau tentang kepergianku, ada rasa sakit tersendiri yang melanda hatiku.

       Entahlah, kepalaku jadi pusing karena memikirkan itu. Lebih baik aku tidur.

       Aku pun berjalan masuk ke dalam kamar, membaringkan diri di kasur, dan segera tidur.

       Sinar matahari berhasil menyeruak masuk kedalam kamarku dan membangunkanku. Namun, aku benar - benar terkejut saat ada sepasang mata hazel yang sedang menatapku. Yap, Justin telah duduk disisi ranjangku dengan tangannya yang mengelus lembut pipiku.

Let Me Love You (Justin Bieber Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang