Just Pretend

407 26 4
                                    

Hiii...😆😆
Part baru udah siap..😉
Jangan lupa buat vote and comment ya..
'vote dari kalian adalah moodbooster bagi kami'😂

Happy reading guys...

______________________________

Aku pun berjalan meninggalkannya. Tapiiii....

''Aw..''

Bruukk

Aku pun menoleh, dan yang kulihat adalah perempuan yang sangat kucintai tergeletak di lantai..

Lebih tepatnya dia PINGSAN..

____________________________________

Author's POV

       Saat Justin baru saja berjalan meninggalkan Ari, tiba - tiba perut Ari terasa sangat sakit begitu juga dengan kepalanya.

''Aw..'' rintih Ari

Dan.. BRUUKK..

         Ari pun pingsan, dan hal itu lah yang membuat Justin berbalik dan berjalan mendekati Ari yang tergeletak di lantai.

        Dengan sigap, Justin langsung menggendong Ari ala bridal style dan membawanya menuju kamar Ari.

       Setelah sampai di kamar Ari, Justin segera membaringkan Ari di tempat tidur dan menyelimutinya..

'Kenapa dia bisa sampai pingsan begini?'

'Apa dia sakit?'

'Tapi dia terlihat baik - baik saja saat meminta maaf padaku tadi siang..'

Justin bertanya - tanya dalam hatinya.

Ia benar - benar khawatir pada gadis kesayangannya itu.

         Justin pun keluar dari kamar Ari. Lalu, dia berteriak memanggil pelayannya tanpa peduli mereka sedang beristirahat.

''Ada yang bisa saya bantu tuan?'' ucap pelayan yang sudah berdiri di hadapan Justin

''Apa Ari terlihat sedang sakit siang tadi? Kenapa dia bisa sampai pingsan?'' tanya Justin pada pelayan itu

''Nona Ari terlihat sehat - sehat saja sejak siang tadi tuan.. Tapi...'' ucap pelayan itu

''Tapi apa?'' tanya Justin penasaran

''Tapi.. Nona belum makan sejak siang tadi tuan..'' jelas pelayan itu

''DAN KALIAN TIDAK MENYURUHNYA MAKAN?! '' tanya Justin emosi

''Kami sudah mengingatkannya untuk makan.. Tapi nona tidak mau, nona bilang dia akan makan bersama tuan setelah tuan pulang..'' jelas pelayan itu yang sukses menohok hati seorang Justin Bieber

Bagaimana tidak, Justin benar - benar merasa bersalah saat ini..

       Kalau saja dia tidak pulang terlambat dan menerima ajakan Ari untuk makan, mungkin Ari akan baik - baik saja saat ini..

Justin segera berlari menuju kamar Ari..

Duduk di samping Ari, dan menggenggam tangannya..

''I'm sorry.. Aku benar - benar brengsek.. Aku mencintaimu, tapi sejak dulu aku hanya bisa menyiksamu, menyakitimu.. Maafkan aku..'' ucap Justin penuh penyesalan, bahkan sampai air matanya terjatuh, dan ia tak henti - hentinya mengecup punggung tangan Ari.

Ya, rasa bersalah benar - benar menyelimutinya saat ini...

SKIP

        Sinar matahari pagi berhasil membuat seorang gadis cantik menggeliat dari tidurnya, atau lebih tepatnya dari pingsannya.

        Ia mengerjap - ngerjapkan matanya, dan menyadari sesuatu yaitu ada yang mengenggam tangannya saat ini.

        Saat ia menoleh, ia mendapati seorang pria tampan tengah tertidur tepat disebelahnya. Dan hal itu sukses membuat senyuman tipis terukir di bibir gadis itu.

        Justin pun terbangun dari tidurnya dan mulai mengerjap - ngerjapkan matanya. Saat matanya terbuka, hal pertama yang ia lihat adalah seorang perempuan cantik yang tengah tersenyum memandanginya.

''Kau sudah sadar?'' tanya Justin dengan suara serak khas bangun tidurnya.

''Sadar? Memangnya aku kenapa?'' tanya Ari balik

''Kau pingsan semalam..'' jawab Justin

''Aku habis pingsan? Pantas saja kepalaku terasa sedikit pusing..'' gumam Ari namun masih terdengar oleh Justin

''Apa?! Kepalamu pusing? Apa perlu kupanggilkan dokter?'' tanya Justin khawatir

''Tidak perlu Just, aku baik - baik saja..'' ucap Ari

''Tadi kau bilang kepalamu pusing..'' ucap Justin

''Hanya sedikit pusing Just.. Sebentar lagi juga sembuh..'' ucap Ari

''Oh baiklah..'' ucap Justin

''Mmbb.. Just..'' panggil Ari ragu

''Ya?'' jawab Justin

''Boleh aku bertanya?'' tanya Ari

''Sejak kapan kau memerlukan izin untuk bertanya padaku hmm?'' tanya Justin

''Hehehe.. Jadi... Apakah kau sudah tidak marah padaku? Apa kau sudah memaafkanku?'' tanya Ari sedikit takut

''Kau tau? Sampai kapanpun aku tidak akan bisa marah padamu sweetheart.. Ya, mungkin kemarin aku sempat kecewa padamu.. Tapi sungguh, saat aku melihat wajah damai mu itu, rasa kecewa ku langsung hilang begitu saja..'' jelas Justin

''Tapi kenapa kemarin kau menjauhiku..?'' tanya Ari dengan polosnya

''Aku hanya ingin menenangkan diri honey..'' ucap Justin

''Maafkan aku..'' ucap Ari menunduk

''Hey, kenapa minta maaf hmm? Aku tidak marah padamu..'' ucap Justin lembut

''Tapi kemarin kau sempat marah padaku dan tidak menerima permintaan maafku..'' ucap Ari polos

''Mmbb.. Sebenarnya saat kau minta maaf kemarin siang, aku sudah memaafkanmu.. Tapi aku berpura - pura marah padamu, agar bisa melihat seperti apa reaksimu.. Hehehe'' ucap Justin nyengir

''APA?! Jadi kemarin itu kau berpura - pura?'' pekik Ari yang dibalas dengan cengiran oleh Justin

''KAU BENAR - BENAR MENYEBALKAN JUST!!  KAU TEGA!!  KAU JAHAT!! '' teriak Ari sambil terus memukul - mukul lengan Justin, namun Justin malah tertawa terpingkal - pingkal melihat reaksi Ari dan membuat gadis itu semakin gencar memukulinya.

     Justin pun menggenggam kedua pergelangan tangan gadis itu daaannnn...

Cup..

       Justin mencium pipi Ari lalu segera melompat dari tempat tidur dan segera berlari keluar kamar.



''Justiiiiiinnnn.......'' teriak Ari dengan pipinya yang merona.












____________________________

Don't forget to vote and comment..
Don't be silent readers okay?😉

See you next part..
Love you..😘😆😂

Let Me Love You (Justin Bieber Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang