I Don't Know

437 33 1
                                    

Helloooo....😆😆
Part baru udah siap..😆
So, jangan lupa buat vote and comment yaaaa...
'Vote dari kalian adalah moodbooster bagi kami'😂



Okay, happy reading guys....

______________________________

''Aku tau bahwa aku hanyalah pria bodoh, egois, jahat, dan tidak pantas untuk diidolakan. Aku mencintaimu, tapi aku terlalu terobsesi padamu. Tidak seharusnya aku menahanmu di rumahku bahkan memisahkanmu dari keluargamu. Aku benar - benar BRENGSEK. Kau memang pantas membenciku. Tapi kau tenang saja.. Aku akan membebaskanmu. Aku akan berusaha untuk tidak mengganggumu lagi. Berusaha untuk melupakan rasa cinta dan obsesiku padamu. Aku tau ini akan sulit. Tapi aku akan berusaha. Dengan begitu hidupmu akan kembali tenang seperti dulu. Dan senyum akan kembali terukir di wajah cantikmu itu. Tapi, jika aku gagal melupakan rasa itu. Please, just let me love you. Jangan melarangku untuk mencintaimu, aku mohon. Aku berjanji, aku tidak akan mengganggumu dengan rasa itu. Aku akan menjadi seperti seperti seorang fans yang mencintai idolanya namun tak bisa memilikinya. Karena aku sadar cinta memang tidak harus memiliki..'' ucap Justin dengan suara serak menahan kesedihannya.

________________________________

Ari's POV

''Are you serious?'' aku masih tidak percaya Justin akan membebaskanku.

''Yeah, I'm serious.. Aku akan menyuruh pelayanku untuk mengemasi barang - barangmu dan membawanya kesini. Setelah kau benar - benar sembuh kau bisa kembali ke rumahmu. Aku akan menyuruh sopirku untuk mengantarmu..'' ucap Justin yakin

   
      Akhirnya aku bebas, tapiiii..
Kenapa aku tidak merasa bahagia? Mendengar Justin berbicara seperti itu kenapa aku merasa sedih? Ah, apa yang kupikirkan, harusnya aku senang sekarang, bukannya sedih begini, lagipula untuk apa aku sedih.

      Tiba - tiba Justin berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu.

''Kau mau kemana? '' tanyaku

Justin pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke arahku.

''Aku rasa ini bukanlah urusanmu''ucap Justin dingin dan segera melanjutkan jalannya meninggalkanku.

     Aku masih tercengang dengan sikap Justin barusan. Kenapa dia begitu dingin. Ih, kenapa aku memikirkannya? Lagipula itu tidak penting. Lebih baik aku tidur.

      Saat aku bangun dari tidurku, sudah ada seorang suster di sebelahku.

''Anda sudah diperbolehkan pulang, administrasinya sudah diselesaikan oleh Mr. Bieber..'' ucap suster itu sopan.

''Baiklah..'' jawabku.

       Aku melihat sekelilingku, sudah ada sebuah koper berwarna ungu yang aku rasa koper itu Justin yang membelikannya untuk mengemas barang - barangku.

        Dan sekarang aku sudah berada di depan gedung rumah sakit, sudah tidak memakai seragam rumah sakit lagi dan menenteng sebuah koper.

         Tiba - tiba ada mobil mewah datang menghampiriku, berhenti tepat di depanku. Lalu seseorang keluar dari mobil itu dan menghampiriku.

''Nona, saya salah satu sopir dari tuan Bieber. Dan saya diperintahkan untuk mengantar nona menuju rumah nona'' jelas sopir tersebut dengan sopan.

''Memangnya Justin dimana? '' tanyaku  penasaran karena kenapa tidak Justin saja yang mengantarku, apa dia ada job?

''Ma..mari nona''ucap sopir itu sambil menarik koperku. Kenapa doa tidak menjawab pertanyaanku? Apa dia menyembunyikan sesuatu? Sebenarnya dimana Justin?

Let Me Love You (Justin Bieber Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang