Piket-(Natsume Sakasaki x reader)

1.3K 114 17
                                    

Brukk

Aku menjatuhkan diriku di kursi. Sapu yang kupegang kusandarkan pada meja.

 “Yang benar saja hari ini hanya aku yang piket” erangku.

Biasanya setiap hari ada 2 orang yang piket. Karena alasan yang tidak jelas tiap hari ini hanya aku yang piket.

“Memangnya hari ini siapa saja, sih, yang piket?” gumanku.

Aku berdiri dan berjalan ke meja guru. Dari lacinya ku keluarkan absen piket kelas.

“Coba kulihat” kataku sembari membuka bukunya “Hari kamis… nah, ini dia!”

Tanganku menelusuri barisan hari kamis. Kutemukan nama diriku sendiri dan satu nama lain.

Sakasaki Natsume.

Aku memiringkan kepala. Asing dengan nama yang kubaca.

‘Besok saja kutanya ada Hokuto-kun’ pikirku sambil menutup buku itu.

Aku pun mengambil sapu dan melanjutkan piket kelas.

---

“Sakasaki?” Tanya Hokuto balik.

Aku mengangguk.

“Iya. Aku gak pernah ngeliat dia di kelas tapi namanya ada di daftar piket”

Hokuto melihat sekeliling dan menunjuk ke seseorang.

“Tuh. Yang itu”

Aku menoleh mengikuti jari Hokuto. Di sana seseorang bersurai merah yang terlihat sangat bosan sedang duduk.

“Dia memang hampir gak pernah masuk kelas. Aku saja kaget dia ada disini sekarang” lanjutnya

“Oooh” hanya itu yang dapat aku ucap.

Aku memerhatikannya lama dari meja Hokuto. Entah karena menyadari dirinya diperhatikan atau karena murni kebetulan orang bersurai merah itu melihat ke arah ku. Dengan cepat aku mengalihkan pandanganku.

Hokuto memandangiku dengan aneh.

“(y/n)? Kenapa? Wajahmu merah. Kamu sakit?”

Aku menggeleng dengan cepat.

“Ya sudah, terima kasih, Hokuto-kun” kataku sambil berjalan kembali ke mejaku.

Saat akan duduk aku tidak sengaja melihat kearah pemuda bersurai merah itu lagi. Ia sedang melihat ke arahku dengan senyuman misterius yang aneh. Aku mengalihkan pandanganku dan menutup wajah dengan tangan.

----

“Yang benar saja!”

Aku berjalan ke papan tulis dengan kaki dihentakan.

“Masa aku harus membersihkan kelas sendiri lagi, sih?!”

Dengan kesal aku mengambil penghapus papan tulis dan mulai menghapus sisa tulisan yang ada.

Tanganku terhenti di sebelah sebuah  tanda aneh. Gambar sebuah bintang terbalik di dalam sebuah lingkaran. Seringkali aku melihat tanda seperti itu di sekolah. Karena penasaran, aku menjulurkan tangan untuk menyentuh tanda itu. Namun, sebuah tangan menahanku.

“Apa yang kau pikir akan kau lakukan?”

Aku menengok ke sebelahku dan melihat Natsume memegang lenganku. Tatapannya seperti Kunugi-sensei yang tengah menangkap basah seseorang yang tidak mengerjakan PR. Sumpah, itu menakutkan banget

“A-aku c-cuma i-ingin menyentuh tanda ini…” kataku tergagap.

Ia mendengus dan menurunkan lenganku.

Ensemble Stars-One ShotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang