Req dari: tsun_28 sama natsuiro_kun (gabung aja ya hehe:v)
---
Tsukasa meyemburkan air minumnya. Omelan dari ayah dan ibunya samar-samar terdengar tapi ia tidak peduli. Yang lebih ia pedulikan adalah perkataan mereka sebelum itu.
"P-pasangan?"
"Iya. Semua orang harus membawa pasangan ke pesta nanti. Tak terkecuali kamu" ucap ayahnya santai.
"Tapi aku tidak punya pasangan"
"Yah ajak saja salah satu temanmu. Hanya untuk formalitas" lanjut ibunya.
'Sekolahku laki laki semua, ma' batin Tsukasa sambil membersihkan air yang masih ada di wajahnya.
"Pestanya minggu depan?" Ia bertanya
"Bukan. Lusa"
Dan Pemberitahuan mendadak itu sukses membuat dirinya jatuh dari kursi makan mewahnya
---"
Tsukasa menyandarkan diri di dinding luar kelas 2-A. Ia menggosokan kedua telapak tangannya. Masih ragu untuk mengetuk pintunya.
Mungkin keberuntungan sedang tidak ada di pihaknya. Dari kelas 2-A keluar seorang pemuda bersurai oranye yang sesungguhnya tidak ingin ditemui Tsukasa.
"Oh, Kathy! Sedang apa disini?" Subaru berkata dengan riangnya.
"Jangan panggil aku Kathy!" desis Tsukasa "Dan aku sedang mencari (y/n)-san"
"Oh" Subaru berbalik ke dalam "(y/n)! Kathy memanggilmu"
"Sudah kubilang jangan panggil aku Kat-!"
"Kathy siapa lagi- Oh Tsukasa-kun, ada apa?" kau muncul di depan pintu
"ehmm, anu, ada yang ingin ku bicarakan" ucap Tsukasa gugup
kau memiringkan kepala "Tentang apa?"
"uhh, tentang, uhh" Tsukasa menggigit bibirnya. mencoba mengeluarkan apa yang ingin ia katakan "Uhh boleh kita membicarakannya di kantin?"
Kau yang bingung akan sikap gugup Tsukasa mengangguk. Pemuda bersurai merah itupun berjalan dengan kau mengikuti di sampingnya.
---
"Jadi, kau ingin membicarakan apa, Tsukasa-kun?" tanyamu sambil menyeruput jus alpukat yang tentunya dibelikan Tsukasa."Aku..." Tsukasa menelan ludah "perlu bantuanmu"
"Bantuan seperti apa?" tanyamu kembali "kalau bisa aku pasti bantu"
"Jadi..." Tsukasa mengambil nafas panjang "Besokkeluargakuakanadamengadakanpestadansemuaorangharusmemnawapasangandanakutidakpunyapasanganjadimaukahkaupergidenganku" ucapnya dengan tempo yang secepat cepatnya
Kau yang sedang dengan niat meminum jus tersedak. Kata-kata yang kau tangkap hanyalah 'Pesta' dan 'Pasangan'
"Anno, apa kau bisa mengulanginya lagi? Dengan tempo yang lebih lambat"
Wajah Tsukasa memerah "Maaf" Ia menarik nafas lagi "Jadi, besok keluargaku akan mengadakan pesta. Semua orang harus datang membawa pasangan"
"Pesta? Pesta mewah dengan gaun gaun itu?" tanyamu
Ia mengangguk
"Dan kamu tidak punya pasangan?"
Ia sekali lagi mengangguk.
"Oh" kau menjetikkan jari "jadi kau ingin meminta bantuanku untuk mencarikanmu pasangan?"
"Eh? Bukan it-"
"Bagus! Aku punya banyak teman perempuan. Mereka pasti mau jadi pasanganmu" lanjutmu tanpa mempedulikan Tsukasa.
"A-anno maksudku-!"
"Kau ingin yang lebih muda apa tu-"
"MAKSUDKU AKU INGIN MENGAJAKMU, NEE-SAMA"
Tanpa sadar Tsukasa berdiri dan meneriakkan kata kata itu. Sontak menghasilkan beberapa pasang mata di kantin melihat ke arah kalian. Tsukasa yang menyadari aksinya akhirnya duduk kembali dengan warna wajah menyerupai rambutnya.
Kau yang tidak percaya dengan kata-katanya menunjuk pada dirimu sendiri "...Aku?"
"...Iya"
Kau terdiam. Seumur hidupmu kau tak pernah membayangkan akan diajak ke sebuah pesta mewah.
Tsukasa menatapmu dengan gugup "....Jadi?"
"Ngg" kau menggigit bibirmu "Bukannya aku tak mau, tapi-"
"Tentu saja kau tak mau. Harapanmu terlalu tinggi, Tsukasa" potong Tsukasa sambil berdiri dari kursinya "Maaf mengganggu"
"T-tunggu!" katamu dengan cepat "Biarkan aku menyelasaikan ucapanku"
"Tidak apa-apa, nee-sama" ucapnya sambil tersenyum "Aku yang salah karena berharap terlalu banyak"
"Bukan itu!" kau menundukkan kepalamu "Aku... tidak punya gaun"
Tsukasa melihatmu dengan tatapan bingung "Tidak punya gaun?"
Kau mengangguk "Gaun terakhirku tidak muat lagi"
"Jadi...kau mau?"
"Tentu saja" ucapmu dengan senyum "Tapi masalahnya ya itu"
"Kalau begitu pulang sekolah saja" ujar Tsukasa
"Ngapain?"
"Beli gaun. Apa lagi?"
"Tapi aku tidak punya uang"
"Aku saja yang belikan"
"Eh? Jangan-"
"Toh aku yang meminta bantuanmu. Wajar saja kan kalau aku yang membelikanmu gaun?"
"Eh... Baiklah"
Tsukasa mengecek jamnya "Istirahat sudah habis" Ia tersenyum kepadamu "Terima kasih, one-sama"
Kau mengangguk sambil melihat Tsukasa berjalan menjauh. Kau akhirnya berdiri dan berjalan ke kelas. Masih tidak yakin sekarang kau bermimpi apa tidak.
---End"
HAI ADA YANG KANGEN SAYA??? //dilemparin batu// iya maaf saya udah mati sebulan. Alesannya? Gak ada :3c
karena udh masuk bulan puasa, saya mengucapkan mohon maap batin lahir. Semoga kalian dapat memaafkan saya yang gabaleg ini :vv
Yak, sekian terima gaji, DADAH NYAN CAT
KAMU SEDANG MEMBACA
Ensemble Stars-One Shots
FanfictionWarning:ooc, gaje:v, style nulis tdk tetap Request open tpi jangan terlalu berharap ya :v //digampar