"Tidak ada yang bagus..."
Kau mengguman sambil keluar dari toko. Hari ini 25 desember. Saat musim dingin sedang puncak-puncaknya. Apa yang kau lakukan di luar rumah saat hari natal seperti ini? Simpel. Kamu sedang mencari hadiah.
Besok, 26 Desember, adalah ulang tahun Kaagehira Mika dan bodohnya kamu kau belum membeli hadiah. Hal ini mengharuskanmu berjalan dari toko ke toko.
Langkahmu terhenti di sebuah bangku taman. Kau menjatuhkan dirimu ke bangku tersebut.
"Apa aku beli yang tadi saja? Ini sudah mulai malam...."
Kau mendongkak ke atas untuk melihat langit yang mulai oranye.
"Tapi nanti dia tidak akan suka..."
"Siapa yang tidak suka?"
Seorang pemuda dengan iris biru dan kuning tiba-tiba muncul di depan matamu. Sontak kau berteriak sampai jatuh dari kursimu dan bertemu dengan dinginnya salju.
Pemuda yang bersalah itu terkekeh sambil melihat reaksimu. Ia mengulurkan tangannya untuk membantumu berdiri.
"Hehe, gomen, (y/n)"
Kau membuat wajah masam sambil menerima uluran tangan Mika. Ia pun menarikmu dari tumpukan salju.
Setelah kau berdiri dengan kedua kakimu lagi, dengan cepat kau menarik kembali tanganmu dan membersihkan salju yang tertinggal di bajumu.
"Mengagetkann saja!" gerutumu pada Mika "Apa yang kau lakukan di sini? Kenapa kau tidak merayakan natal di rumahmu?"
"Oshi-san sedang merayakan natal dengan keluarganya. Tak mungkin aku bergabung, kan?" jawabnya dengan cengiran khasnya.
Kau memicingkan mata, "Dia mengusirmu?"
"Tidak, tidak!" katanya dengan cepat "aku sendiri yang berinisiatif pergi. Oshi-san malah menyuruhku tinggal. Tapi aku menolak. Nanti aku malah mengacaukannya"
Entah kenapa jawabannya itu membuat ingin menangis dan memeluknya. Senyuman kecil di akhir kalimatnya itu juga membuatmu ingin tambah menangis.
"Kau sendiri kenapa tidak di rumah, (y/n)?"
"Aku sedang mencari kado" jawabmu tanpa menyadari kesalahanmu.
"Kado? Untuk apa? Kau lupa membeli kado natal untuk seseorang?"
"Buka untuk ulang tah-"
Kau menutup mulut.
'Bodoh' pikirmu dalam hati
"Ulang tahun? Ulang tahun siapa?"
"Err, itu, temanku" jawabmu dengan cengiran.
"Oooh" ucap Mika "kalau aku jadi temanmu aku pasti suka apapun yang kau kasih"
Wajahmu memerah mendengar ucapan Mika sementara pemuda itu hanya tersenyun polos.
"(Y/n)? Kamu kenapa? Sakit?"
Sebuah tangan tiba-tiba menyentuh pipimu. Kau terkejut dan dengan refleks melangkah ke belakang.
"E-eh? M-maaf (y/n)" kata Mika buru-buru sambil menarik tangannya.
"T-tidak apa. Aku juga tidak apa-apa kok" katamu sambil tersenyum.
"Yasudah. Kamu mau pergi mencari kado lagi? Aku temani ya"
"Eh? Tidak usah. Aku bisa sendiri kok" katamu dengan cepat
"Tidak apa. Lagian ini sudah mulai gelap. Bahaya kalo jalan sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ensemble Stars-One Shots
FanfictionWarning:ooc, gaje:v, style nulis tdk tetap Request open tpi jangan terlalu berharap ya :v //digampar