14

873 99 13
                                    

Maaf baru bisa update lagii..
Susah dpt ide nya..
Mudah2an tak menyecewakan..

---------

Ve pov

Akhirnya kita sampai di kota negeri laut. Rumah-rumah menarik dari terumbu karang yang berwarna warni. Penduduknya yang sedang berhilir mudik menerjakan aktifitas mereka.

Kini kami bejalan diatas jalan terumbu karang halus, tak lagi perlu berenang karena kami sudah mencapai dasar. Mengekuti melody entah kemana.

"Ini rumahku. Masuklah." Ajak melody.

Kruyuk.

Kami mencari kearah sumber suara. Yang ditatap hanya cengengesan tak jelas.

"Aku lapar teh." Ucap naomi memegangi perutnya.

Ekspresi wajahnya terasa lucu membuatku ingin terawa melihatnya, namun sebusa mungkin ku menahan tawa. Saat mata kami beradu dia hanya menunduk. Kenapa ? Malu?

"Kalian beristirahatlah. Nanti aku bawa kalian menemui petinggi di negeri ini." Ucap melody, membuatku teringat bagaimana tanggapan negeri langit akan kedatangan kami.

"Aku bisa menjamin hal kaya di negeri langit ga akan terjadi di sini. Aku jamin itu." Melody meyakinkan kami.

"Ka makanannya!" Ucap naomi cengenegsan.

"Nanti aku siapin." Balas melody mengacak rambut naomi yang sedang duduk di karang berbentuk sofa.

Aku mendekati naomi yang asyik bercanda dengan anaya. Anaya selalu tampak manja pada naomi dan aku sedikit tak suka melihatnya.

"Kenapa?" Tanya kinal. Aku menggeleng. "Kok diem?" Tanya kinal sembari menenggelamkan kepalanya di pahaku.

"Aku gak apa-apa sayang. " jawabku memainkan rambutnya. "Cuman agak cape aja." Jawabku.

Aku tak mendengar lagi tawa naomi dan anaya. Bahkan ku lihat naomi sudah tak berada disampingku.

"Kak naomi mau kemana?" Teriak anaya yang tak dijawab naomi. Anaya pun segera mengikuti naomi.

Melody tiba dengan beberapa hidangan, yang entah apa. Matanya bergirlya. Aku tahu siapa yang dicarinya. Dia mencari naomi.

"Naomi dan anaya keluar Mel." Ucap kinal.

Melody hendak keluar mengecek naomi, sembari membawakan makanan.

"Aku aja yang kasih ke naomi dan anaya Mel." Ucapku yang langsung tak bisa ditolaknya.

Aku segera keluar mencari naomi dan anaya. Mataku tak henti memutar ke kiri dan ke kanan. Namun aku tak melihat keberadaan mereka.

"Ka naomi apa-apaan sih? Malu-maluin tahu. Ayo kita pulang, kita kembali ke rumah ka melody." Suara itu terdengar jelas walau sang pemilik tak nampak.

Aku mengikuti insting indra pendengaranku. Mengikuti arah sumber suara yang semakin terasa dekat. Namun yang kulihat hanyalah anaya tidak dengan naomi.

"Dimana Naomi?" Tanyaku.

"Ka ve?" Anaya terkejut dengan kedatanganku tiba-tiba. "Ka naomi mengejar penduduk laut." Ucap anaya.

Buat apa naomi mengejar penduduk laut?

"Kembalilah ke rumah aku akan mengurus naomi." Anaya mengangguk karena memang tak ada yang bisa membantah ucapa ku, mengingat statusku sebagai penerus zeus tertinggi.

Aku mencari keberadaan naomi sesuai petunjuk arah yang diberikan yona. Sekitar berjatak hanpir satu kilometer aku menemukannya. Aku melihatnya terlihat memaksa pada seseorang, semakin dekat pandanganku semakin membuatku tak percaya.

Badai TsunaomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang