2

1.2K 112 11
                                    

Ve pov

Sesampainya di hotel. Ku bereskan barang bawaan ku. Dan itupun yang dilakukan Naomi terhadap barang bawaannya.

Aku membersihkan badanku sebelum makan siang dan acara gladi dimulai. Ku keluar dari kamar mandi hanya menggunakan kimono handuk. Dan handuk ku gunakan untuk membelit rambutku yang basah.

"Cepet mandi Mi!" Aku membuka suaraku.

Naomi tak bergeming. Entah dia memandangi ku atau bukan. Yang jelas dia melamun.

"Cepet mandi!" Titahku lagi.

Naomi seger memasuki kamar mandi. Aku penasaran dengan perkataan jeje dan Dhike juga selentingan yang aku dengar mengenai bahwa Naomi pengundang hantu kamar mandi. Karena aku sendiri belum pernah menyaksikannya langsung.

Aku penasaran. Apakah kali ini pun akan sama?

"Aghh" teriakan Naomi terdengar padahal belum tiga menit dia berada di kamar mandi.

"Ada apa Mi?" Tanya Ku khawatir melihatnya keluar dengan keadaan basah kuyup seperti baru saja terhempas terkena ombak.

Naomi refleks memeluk ku. Aku dapat merasakan dia sedang ketakutan. Apa dia benar-benar melihat hantu kamar mandi?

Asap?

Sungguh aneh aku merasakan dingin dalam pelukan Naomi. Seakan berada di dalam freezer. Apa ini? Apa karena aku tak pernah sedekat ini dengannya?

"Argh" teriak Naomi yang kurasakan dia melepaskan pelukan nya. Dan sepertinya dia terempas ke kasur cukup keras.

Apa yang membuatnya melepaskan pelukan nya? Apa dia merasakan dingin seperti yang kurasakan?

Segera ku cek keadaan Naomi.

Oh Shit! Pemandangan pa yang kulihat ini?

"Naomi." Teriakku menutup mata akibat handuk Naomi yang terlepas membuatku dapat melihat bagian tubuhnya tanpa penghalang.

Belum sempat ku ambil handuk Naomi untuk kembali menutupi tubuhnya. Lantai yang licin membuatku nyaris terpeleset dan kehilangan keseimbangan. Refleks Naomi menarik ku agar aku tak terjungkal ke belakang.

Tubuh Ku diatas tubuh Naomi. Aku dapat merasakan bagian tubuhnya yang menempel padaku yang masih mengenakan handuk kimono. Ini adalah jarak terdekat kami. Bahkan terlalu dekat.

Crek.

"Naomi, ka Ve ?"

Gila posisi kami mengundang masalah.

Pintu kembali tertutup. "Maaf aku tak bermaksud mengganggu kalian." Teriak jeje. "Aku hanya ingin memberitahu sudah waktunya makan siang. Tapi kalo kalian akan makan siang yang lain sih tak masalah." Suara jeje terdengar di balik pintu.

"Agh." Jerit Naomi kembali mendorong tubuhku.

Naomi menarik selimut di dekatnya untuk menutupi tubuhnya.

"Cepet mandi. Nanti aku tinggalin kamu disini." Ancam ku.

"Aku takut ka Ve. Tadi airnya membentuk ombak." Terangnya tak masuk akal.

"Aku Gak akan mandi deh." Ucapnya.

"Jorok!" Komentar ku.

"Ya habis gimana lagi ka. Aku takut banget. Kecuali kakak temenin aku di kamar mandinya."

Aku tak punya pilihan lain selain menemaninya mandi dibandingkan Naomi tak mandi dan mengudang ketidak nyamanan pada Naomi juga yang lainnya.

Aku mengenakan pakaian ku. Baru ku temani Naomi. Kami memasuki kamar mandi yang sudah penuh dengan air. Namun tiba-tiba saja air surut dengan cepat. Aneh. Apa emang ada hantunya.

Badai TsunaomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang