prolog

233 39 22
                                    

Nafasku terasa sesak, aku menangis sejadi-jadinya. Kejadian dihari itu, masih sering terulang dibenakku, bahkan sampai terbawa mimpi. Hingga membuatku merasa sulit untuk keluar dari masalalu.

Kini, aku melihat cinta pertamaku. Ya, dia adalah Niko, mengenakan baju berwarna putih, dan tersenyum kepadaku, "Niko..lo harus tetap disini. Lo harus sama gue. Gue sayang sama lo Nik." teriakku kepada Niko. "Nggak, gue nggak bisa terus disana sama lo Dar..gue harus pergi. Lo harus hidup bahagia meskipun bukan sama gue. Gue yakin lo bisa Dar." jawab Niko, yang membuatku semakin menangis. Kenapa Niko pergi? Kenapa Niko tidak kembali kesini dan menemaniku disini? Tanyaku pada diriku sendiri. "Nggak Nik, lo nggak boleh pergi. Gue sayang sama lo. Lo juga sayang'kan sama gue? Gue janji, gue nggak bakalan bikin lo susah, gue nggak bakalan nakal lagi, gue nggak bakalan males-malesan lagi, asalkan lo balik Nik." teriakku lagi kepada Niko. "Gue nggak bisa Dar..takdir kita udah beda, lo harus janji sama gue. Lo harus bisa jadi Dara yang kuat, Dara yang selalu ceria, Dara yang baik hati, dan lo harus nemuin cowo yang tepat buat lo, lo nggak bisa terus-terusan nangisin gue, gue sayang banget sama lo Dar, tapi lo harus bisa lupain gue. Lupain kalo lo cinta sama gue, lupain semua kenangan kita, biar lo bisa hidup tenang. Makasih buat semuanya Dar, gue nitip keluarga gue ya. Kalian semua harus bahagia." lalu muncul cahaya yang sangat terang, menyilaukan penglihatanku bersamaan dengan menghilangnya Niko berasama cahaya terang itu.

Maaf yaa guys kalo ceritanya ga jelas.
Makasih yang udah mau baca cerita ini.
Jangan lupa vote+comments yaaa
Thankss

A-DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang