"Ayo nonton orkestra kak," ajak Rima setelah pulang sekolah.
Nada yang sebelumnya sedang membereskan bukunya menoleh dan menatap cewek aneh itu dengan bingung. "Orkestra?"
"Iya, di rumahku. Kakak lupa?"
Cewek berkacamata itu kelihatan berpikir selama beberapa saat hingga matanya melebar, teringat kalau kemarin Rima mengajaknya menonton orkestra di rumahnya untuk membantunya dalam menghayati musik. Awalnya Nada merasa ragu akan hasil yang diperolehnya, tapi dia ingat kalau pada akhirnya dia menerima ajakan cewek aneh itu.
"Ayo."
°°°
Alunan orkestra menyelimuti teater yang saat ini ditempati oleh kedua cewek yang masih berseragam itu. Harmoni yang terdapat pada biola, harpa dan terompet mengalir dengan indah hingga membuat Nada tersilap dan tidak bisa berkata-kata.
Lagu chopin yang aslinya dimainkan hanya dengan satu instrumen musik, bisa terdengar lebih bagus dengan berbagai alat musik. Dirijen yang mengatur irama di orkestra itu juga terlihat menikmati alunan musik sambil mengayunkan kedua tangannya secara bergantian.
Nada juga memperhatikan satu per satu para pemainnya. Melihat bagaimana cara pemain harpa menjetikkan jemarinya di senar, pemain biola menggesek versi lain dari gitar berukuran kecil dan pemain terompet yang bisa menghasilkan suara yang tidak sumbang.
"Dari mana kau mendapat rekaman ini?"
"Dari Ayahku, dia suka dengan orkestra seperti ini," jawab Rima. "Ada apa kak?"
"Boleh kupinjam? ada yang mau kupelajari."
"Um," cewek itu mengerutkan keningnya. "Kayaknya boleh, habis ini ya, kak."
Nada mengangguk dan kemudian menonton pertunjukan itu sampai habis bersama Rima yang asik memakan popcorn.
KAMU SEDANG MEMBACA
December Writing Challenge || Sendiri Bersama Nada ||
Short StoryNamanya nada, dia sangat suka sendirian. Tapi seseorang membuatnya merasa bila sendirian bukanlah hal yang terlalu menyenangkan lagi. °°° Amazing cover by sempakterbang √ Red three √