4 [KTH] Gelang

236 17 8
                                    


Suasana tenang selalu menyelimuti ruangan seluas ini.

Perpustakaan.

Aku selalu menyukai pemandangan ini, deretan buku yang tertata rapi pada raknya. Dan ... aroma ini, tentu saja aroma buku-buku. Menyusuri lorong rak bagian sejarah, aku sedang mencari buku mengenai raja-raja jaman Joseon.

Menyentuh satu-persatu buku sambil melihat judul  yang dapat menarik perhatianku. Senyuman kecil tercipta di wajahku saat menemukan sebuah buku yang menarik.

Kutarik perlahan buku tersebut, namun belum sempat kuambil,

"Kya! Kim Taehyung!"

buku tersebut telah berpindah tangan dengan cepat.

Seketika aku membungkam diri sendiri karena menyadari bahwa aku berteriak di perpustakaan. Untung saja tak ada seorangpun yang memperdulikannya.

Aku menatap tajam namja di hadapanku ini. Ia memamerkan hasil curiannya di depanku dengan senyuman jahil. Aku berusaha meraih buku dari tangannya, namun ia menjauhkannya dari jangkauanku.

"Kau ambil saja buku itu," kataku menyerah.

"Aku akan mengembalikan padamu nanti, kutu buku," ucapnya sambil terus memasang wajah jahilnya.

"Ah, pergilah. Aku tak membutuhkan buku itu lagi," kataku tak peduli.

Entahlah, aku sudah terbiasa dengan kelakuannya ini. Aku tak tahu mengapa ia selalu mencuri buku yang ingin kubaca, seperti kali ini. Tapi, sudahlah.

Itu tak penting.

Aku selalu meyakini bahwa ia memang hobi menjaili seseorang.

Akhirnya Taehyung pergi dari hadapanku sambil membawa barang curiannya.  Aku mengambil lagi buku yang sama dari rak dengan acuh.

Beberapa anak sepertiku memang selalu berada di tempat ini. Tak heran bila kami di cap sebagai kutu buku, dan aku tak begitu peduli dengan kicauan orang soal diriku.

Duduk santai di meja sambil membaca sebuah buku adalah kesenangan dan keseharianku setelah pulang sekolah.

©Oktober©

Beberapa saat kemudian.

"Ini bukumu," kata Taehyung sambil meletakkan buku yang tadi ia renggut di atas meja tempat aku duduk saat ini.

"Sudahlah. Lagipula, aku sudah membacanya. Kembalikan bukunya sana," pintaku sambil menutup buku yang kubaca.

Tanpa berkata apapun ia meninggalkan buku curiannya dan berlalu begitu saja meninggalkan perpustakaan. Aku menghembuskan nafas pelan untuk menenangkan diri.

"Aish, dasar pengganggu. Sudah mengambil buku ini, tak ingin mengembalikannya sendiri," gerutuku sambil berdiri dari tempat duduk.

Aku mengambil buku tersebut dan mengembalikannya ke rak. Tiba-tiba sebuah benda jatuh dari sela-sela kertas buku yang dicuri oleh Taehyung tadi.

Gelang.

Sebuah gelang jatuh.

Aku segera mengambil gelang tersebut. Tanpa pikir panjang aku segera meletakkan buku pada rak dan berlari untuk menemui Taehyung.

Aku mencarinya di kelas namun kelas telah benar-benar kosong. Sebenarnya aku bisa mengembalikan gelang ini besok, tapi entahlah ... aku ingin saja mengembalikan padanya dengan cepat.

Maka aku langsung menuju halaman belakang sekolah. Akhirnya aku melihatnya, berdiri tak jelas menghadap lapangan basket. Ya, dia memang orang aneh.

"Taehyung-ah," panggilku saat berada di hadapannya.

"Ini," ujarku sambil menyodorkan gelang tersebut. "Kau meninggalkannya di sela-sela buku."

"Ah, pakai saja," katanya sambil melihat ke arah gelang yang kusodorkan. Alis mataku terangkat karena keheranan seolah bertanya, 'maksudmu?'

"Sudah ... pakai saja," ucapnya sekali lagi.

Tanpa bertanya aku memakai gelang itu pada tangan kiri. Aku melirik ke arahnya. Ia terlihat tersenyum puas.

Sungguh mencurigakan.

Setelah memasang gelang tersebut, kutegakkan kepala dan menatapnya. Tiba-tiba ia mengepalkan tangan di hadapanku. Aku sedikit terkejut hingga mundur selangkah darinya. Kulihat gelang yang sama dipakai di tangan kirinya.

"Mulai hari ini, kau terikat denganku," ucapnya sambil mendekat padaku.

"Apa?" pekikku keheranan.

Kedua tangannya tiba-tiba menyubit pelan pipiku. Mataku terbelalak karena wajahnya begitu dekat dengan wajahku.

"Mulai hari ini ... Kau jadi pacarku, kutu buku," ujarnya, kemudian menarik-narik pipiku ke kiri dan ke kanan.

Ia terus tersenyum manis padaku. Bahkan aku tak tahu kapan ia berhenti mempermainkan pipiku ini.

Argh, gelang ini.

Gelang couple.

-The End-

BTS Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang