Jimin berlutut di hadapan gadis yang duduk di kursi roda. Sang gadis tertunduk dalam-dalam. Jimin menyibakkan surai hitam legam palsu yang gadis itu kenakan untuk menutupi kepalanya yang kini tak ditumbuhi rambut.Jimin tersenyum, menatap wajah manis di hadapannya.
"Eunjae ...," panggilnya hangat.
Gadis bernama Eunjae itu menatap Jimin sayu. Tampak bulir-bulir air mata di kedua sisi pipinya. Eunjae tersenyum tipis seolah mengatakan 'aku baik-baik saja'.
"Apa masih sakit?"
Eunjae mengangguk lemah.
Jimin menyentuh pipi Eunjae lembut, menghapus air mata Eunjae. Eunjae terpejam, menikmati sentuhan hangat lembut Jimin.
"Bagaimana kemo-nya?"
Eunjae membuka matanya kemudian menatap intens Jimin.
"Sudah kukatakan, aku tidak melakukannya lagi," jawab Eunjae datar.
"Kenapa?"
"Sudah kukatakan juga. Aku lelah ... itu menyakitkan."
"Kau menyerah?"
"Tidak! Aku tidak menyerah. Namun, ini lebih baik."
Jimin tersenyum hangat kemudian mengenggam erat kedua tangan Eunjae
"Lakukan kemo-mu!" perintah Jimin.
"Tidak, Jim. Jangan terus menyuruhku seperti itu," balas Eunjae getir.
"Tak ingin sembuh, hm?"
"Paru-paruku telah tertutup sel kanker. Kurasa, semua yang kulakukan telah cukup."
Jimin kembali mengusap pipi Eunjae dengan lembut.
"Kulitmu semakin dingin, Jae-ya."
"Aku juga merasakannya."
Eunjae tersenyum tipis.
"Lagipula, kau semakin sering mengunjungiku di sini karena aku tak melakukan kemo."
"Itu karena aku khawatir padamu."
Jimin menarik tengkuk Eunjae. Mendekatkan wajahnya dan menyentuh bibir tipis Eunjae dengan bibirnya. Melumat perlahan bibir Eunjae yang mengatup rapat seolah menyalurkan kehangatan pada Eunjae yang semakin dingin.
Eunjae terpejam, jantungnya berdetak liar membuat paru-parunya semakin sesak. Saluran napasnya tercekat.
Sayap kecoklatan di punggung Jimin mengembang lebar. Lumatannya semakin liar, menyesap seluruh oksigen pada paru-paru Eunjae.
Eunjae mengerang kesakitan. Jimin melepas tautannya, menarik jiwa Eunjae untuk menjauh dari raga fananya. Menuntun jiwa gadis itu───
"Ikutlah bersamaku."
───berjalan bersama terang.
-The End-
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Love Story
Fiksi PenggemarCerita ini hanya fiktif belaka! Apabila ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian. Itu bukan kebetulan. [KUMPULAN FF BTS] © 2016