From : Sung Eunjae
“Tolong temani aku sebentar.” Sebuah pesan singkat dari seorang gadis ini dapat mempercepat langkah Jungkook. Ia memeriksa lokasi yang diberi Eunjae lewat pesan.
“Pemakaman?” gumamnya kemudian memasukkan handphone di saku celana.
Meski ragu mengelayuti dirinya, Jungkook tetap melangkah dengan pasti. Wajarlah ia ingin segera menemui gadis itu, sudah dua minggu lamanya gadis itu menghilang, tentu Jungkook khawatir. Terutama setelah gadis itu mengungkapkan perasaanya pada Jungkook tiga bulan yang lalu, justru menjadikan hubungan mereka berdua semakin jauh.
Sunyi.
Langkah halus Jungkook pun dapat terdengar di tempat ini, pemakaman. Jungkook memicingkan mata menjelajahi sudut-sudut pemakaman mencoba menemukan sesuatu. Terlihat di sebelah timur, seorang gadis berpakaian serba hitam berdiri di samping sebuah nisan.
“Eunjae?!” panggil Jungkook.
Gadis itu berputar dan menatap wajah Jungkook. Sebuah senyum mengembang pada wajah Jungkook namun gadis itu menggelengkan kepalanya pelan. Gadis itu tiba-tiba mematung. Ia merasakan jantungnya berdetak dua kali lipat dari biasanya, diperiksanya dengan menyentuh dadanya. Sungguh berdebar begitu kencang.
“Apa perasaan ini? Mungkinkah ... karenanya,” tanyanya pada diri sendiri kemudian menatap Jungkook dengan seksama. Mata, hidung, bibir, segala yang ada di wajah Jungkook.
Tersadar dari lamuannya, gadis itu segera menyodorkan sebuah gulungan kertas pada Jungkook. Diambil gulungan itu oleh Jungkook, lalu dibukanya. Sebuah gambar. Gambar wajah. Wajah Jungkook.
3 bulan yang lalu
“Ya!” panggil Jungkook. “Eunjae!” panggilnya lagi sambil melangkah mendekati Eunjae. “Apakah selalu seperti ini?”
Refleks Eunjae menutupi wajahnya. “Ah, pasti merah lagi wajahku. Sial,” gumamnya.
Jungkook tertawa geli karena dapat mendengar gumaman gadis manis ini.
“Sudah. Jangan halangi wajahmu itu,” ucap Jungkook kemudian tersenyum manis. Senyuman itu dapat membuat Eunjae membuka wajahnya kemudian membalas senyuman Jungkook dengan manis pula.
“Aku rasa jadwalku kosong hari ini. Ayo jalan denganku,” ajak Jungkook.
“Mianhae, tapi aku tak bisa. Aku pergi duluan ya. Dah,” balas Eunjae lalu melambai untuk pamit.
“Kenapa dia jadi seperti ini? Apa aku melakukan kesalahan padanya? Kenapa? Kenapa?” Berbagai pertanyaan tak terjawab berputar di otaknya.
Tanpa pikir panjang, Jungkook mengikuti Eunjae sebelum ia kehilangan jejak gadis itu.
“Aku harus menemukan jawabannya,” gumamnya kemudian berjalan pelan mengikuti Eunjae.
15 menit lamanya Eunjae telah berjalan dan selama 15 menit pula Jungkook mengikutinya, hingga tiba di sebuah rumah sakit. Jungkook menghentikan langkahnya tepat di gerbang masuk rumah sakit, ia ragu untuk mengikuti Eunjae lebih jauh.
Jungkook berdiri kaku selama 10 menit di samping gerbang rumah sakit. Alih-alih keinginan untuk pulang ke rumah telah muncul, ia dikejutkan saat melihat Eunjae ke luar dari rumah sakit. Segera Jungkook menyembunyikan diri dengan merapat pada tembok sambil terus mengawasi situasi. Eunjae duduk di sebuah bangku di depan rumah sakit. Ia mengeluarkan sebuah sketch book dari tas dan mulai mengoreskan karbon pensil di buku itu.
Jungkook yang sedari tadi mengawasi dari kejauhan menjadi penasaran. Jungkook keluar dari persembunyiannya dan menghampiri Eunjae seperti biasa dengan langkah halusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Love Story
FanfictionCerita ini hanya fiktif belaka! Apabila ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian. Itu bukan kebetulan. [KUMPULAN FF BTS] © 2016