Bruk!
Pintu tertutup dengan keras, di dalam ruangan tertutup itu, seorang gadis yang terburu-buru mengganti baju sekolah nya dengan pakaian pergi. Dengan tergesa-gesa dia turun dari kamarnya menuju ruang tamu.
"Mom! Aku pergi dulu ya...." Pamitnya.
"Mau kemana, Echa?" Tanya ibu dari gadis itu.
"Biasa, mau main sama temen." Jawabnya sambil memakai sepatu.
"Ooh, OK. Jangan pulang terlalu malam ya, sayang."
"Siap, Bu!" Jawabnya sambil tertawa.Di depan rumahnya, berdirilah 6 orang cowok. 3 Orang dengan mata terkaget-kaget, sisanya hanya memandang dengan mata bosan. Salah satu dari 3 orang terkejut itu berkata "Woowww... Baru kali ini Gw liat cewek ganti baju secepet itu." Dengan sedikit tertawa, gadis itu menjawab santai, "Terbiasalah.... I'm not like the other girl, Vian." Sambil menepuk pundak cowok itu.
"Maklumlah, Vian kan baru beberapa bulan kenal kamu, Cha. Beda sama kita bertiga yang udah tau semua sifat aneh kamu. Yah, gak semua sih. Kamu kan misterius." Kata seorang dari 3 cowo yang tampak bosan menunggu. "Ya terserah deh, yok berangkat. Bosen oy." Katanyanya seraya pura-pura mengomel. Mereka pun masuk kedalam mobil yang dikendarai oleh laki laki tinggi dengan rambut kecoklatan dan kulit putih bersih, ya, salah satu teman terbaik sang gadis.
Ya, Begitulah Alexsha. Gadis yang menurut dirinya sendiri tidak seperti gadis kebanyakan. Teman dan sahabat sahabatnya kebanyakan laki-laki. Dia sudah terkenal dengan itu. Kemana mana pergi pasti dekat dengan teman teman cowoknya. Walaupun begitu, dia tetap memiliki banyak teman perempuan, tetapi hanya sedikit yang menurut Alexsha bisa menjadi sahabatnya.
Alexsha adalah gadis yang cantik, siswa-siswi di sekolahnya mengatakan bahwa Alexsha hapir mendekati sempurna. Bagaimana tidak, dia bisa menyesuaikan dirinya dengan berbagai keadaan dengan cepat. Dia termasuk murid pintar di sekolah sehingga dipercaya guru. Dia pandai bermain alat musik, guru musiknya mengatakan bahwa Alexsha cepat diajari lagu lagu baru, bahkan alat musik baru.
Suaranya juga sangat bagus dan lantang jika diminta bernyanyi. Dia pandai memimpin dan banyak yang senang dipimpin olehnya dalam setiap kegiatan. Bela diri dan olahraga pun dapat dijalaninya dengan mudah.
Dengan segala kemampuannya, Alexsha menjadi gadis yang sering disapa oleh teman temannya. Tidak heran juga, banyak anak laki laki yang sudah mengenal Alexsha dan langsung menyukainya. Tetapi tetap saja, walau sudah kelas 1 SMA, Alexsha tidak tertarik dengan kata kata 'pacaran', dia tidak pernah menghiraukan perasaan seperti itu.
Itulah yang menjadi masalah jika ada seseorang yang ingin menjadi pacarnya. Dia tetap menolak, sesempurna apapun lelaki itu, cara menolaknya pun dengan cara lembut. Dia berusaha agar tidak melukai hati orang yang telah berbuat baik dan menyukai bahkan menyayanginya.
Sebenarnya Alexsha tidak tega menolak setiap cowok yang menembaknya. Alexsha memang terlalu mudah kasihan dengan orang lain.
Tetapi ada hal yang bisa membuat Alexsha merasa sangat terluka. Dia sangat membenci sekaligus sedih ketika yang mengatakan ingin menjadi pacarnya adalah sahabat baiknya sendiri. Entah mengapa Alexsha merasa sangat tidak ingin menyakiti perasaan sahabatnya. Sudah banyak kejadian sahabat Alexsha menembaknya, dan dengan susah payah ia berusaha untuk mengucapkan kata-kata untuk menolak mereka.
Rasanya mengecewakan bagi Alexsha. Hampir semua cowo yang 'baru saja' dijadikan sahabat oleh Alexsha menyatakan rasa sukanya beberapa hari atau minggu kemudian. Yang membuatnya kecewa adalah pastinya setelah Alexsha menolak sahabatnya sendiri, persahabatan itu sudah pasti takkan sama lagi. Alexsha benci merasa kehilangan sahabat.
Itulah Alexsha, gadis yang bisa saja sangat menyayangi sahabatnya lebih dari apapun. Semua sahabat laki-lakinya sudah dia anggap menjadi adik atau kakaknya sendiri.
Tetapi Alexsha tidak tahu, bahwa ada yang bisa membuatnya lebih terluka dari pada itu, dia belum mengerti. Suatu saat, dia dan salah satu sahabatnya pasti mengalami terluka yang sebenarnya.(Bersambung..)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart MOOD
Teen FictionAlexsha si gadis yang memiliki kebanyakan teman dan sahabat laki laki. Gadis yang tidak ingin terlibat dalam satu persoalan yang justru sedang disenangi oleh gadis lain seusianya, soal percintaan karena trauma. Hanya dengan satu penjelasan dari tra...